2.7.1 Akumulasi Parkir
Akumulasi Parkir merupakan jumlah kendaraan yang diparkir di suatu tempat pada waktu tertentu Hobbs, 1995. Integrasi dari kurva akumulasi parkir selama
periode tertentu menunjukkan beban parkir jumlah kendaraan parkir dalam satuan jam kendaraan vehicle hours per-periode waktu tertentu.
Kurva akumulasi parkir tempat ini meningkat tinggi antara jam 08.00-09.00 pagi, terutama pada tempat kerja dan akumulasi menurun terjadi pada sore hari
jam 14.30-18.00. Integrasi kurva akumulasi beban parkir pada periode waktu tertentu mencerminkan nilai beban parkir selama waktu tersebut dan juga rata-rata
akumulasinya. Perbandingan antara akumulasi jam-jam puncak dengan akumulasi rata-rata menunjukkan efisiensi fasilitas terpakai.
2.7.2 Volume Parkir
Volume parkir menyatakan jumlah kendaraan yang termasuk dalam beban parkir yaitu jumlah kendaraan per periode waktu tertentu biasanya per hari.
Jumlah kendaraan per periode tertentu merupakan hasil integrasi kurva akumulasi parkir untuk periode tertentu. Jumlah kenderaan parkir per periode waktu tertentu
ini dapat digambarkan seperti pada gambar 2.3.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3 Volume Parkir per waktu tertentu
Sumber: Abu Bakar, 1995
2.7.3 Kapasitas Parkir
Kapasitas parkir adalah jumlah ruang parkir yang tersedia atau jumlah kendaraan maksimum yang dapat di parkir di tempat parkir. Misalnya untuk
lokasi tertentu yang memiliki 50 unit ruang parkir kendaraan mobil penumpang, maka disebutkan bahwa kapasitas parkir adalah 50. Besarnya kapasitas parkir
sangat tergantung pada posisi parkir. Namun dalam merencanakan posisi perparkiran tidak hanya didasarkan kepada kapasitas maksimum, tetapi juga
mempertimbangkan kelancaran arus, keamanan, kelancaran sirkulasi kendaraan parkir.
2.7.3.1 PosisiSudut Parkir
Bila ditinjau posisi parkir dapat dibagi menjadi; parkir sejajar dengan sumbu jalan atau yang bersudut 180
Gambar 2.4, parkir bersudut 30 Gambar 2.5,
parkir bersudut 45 Gambar 2.6, parkir bersudut 60
Gambar 2.7, serta parkir tegak lurus terhadap sumbu jalan atau bersudut 90
Gambar 2.8. Parkir dengan sudut tegak lurus mampu menampung kendaraan lebih banyak dari parkir sejajar
Universitas Sumatera Utara
atau bersudut dibawah 90 , tetapi lebih banyak mengurangi lebar jalan. Gambar
dan ketentuan-ketentuan untuk berbagai sudut parkir ditunjukkan dalam tabel 2.1, tabel 2.2, tabel 2.3, dan tabel 2.4.
a Parkir Paralel
Gambar 2.4 Parkir Paralel Pada Daerah Datar
Sumber: Dirjen Perhubungan Darat
b Parkir Menyudut
i. Lebar ruang parkir, ruang parkir efektif dan ruang manuver berlaku
untuk jalan kolektor dan lokal. ii.
Lebar ruang parkir, ruang parkir efektif dan ruang manuver berbeda berdasarkan besar sudut berikut:
Gambar 2.5 Parkir Menyudut dengan Sudut 30
Sumber: Dirjen Perhubungan Darat
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Ketentuan Parkir Menyudut Dengan Sudut 30° Golongan
A B
C D
E I
2,30 4,60
3,45 4,70
7,60 II
2,50 5,00
4,30 4,85
7,75 III
3,00 6,00
5,35 5,00
7,90
Sumber: Dirjen Perhubungan Darat
Gambar 2.6 Parkir Menyudut dengan Sudut 45
Sumber: Dirjen Perhubungan Darat
Tabel 2.2 Ketentuan Parkir Menyudut Dengan Sudut 45° Golongan
A B
C D
E I
2,30 3,50
2,50 5,60
9,30 II
2,50 3,70
2,60 5,65
9,35 III
3,00 4,50
3,20 5,75
9,45
Sumber: Dirjen Perhubungan Darat
Gambar 2.7 Parkir Menyudut dengan Sudut 60
Sumber: Dirjen Perhubungan Darat
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.3 Ketentuan Parkir Menyudut Dengan Sudut 60° Golongan
A B
C D
E I
2,30 2,90
1,45 5,95
10,55 II
2,50 3,00
1,50 5,95
10,55 III
3,00 3,70
1,85 6,00
10,60 Keterangan:
A = lebar ruang parkir m B = lebar kaki ruang parkir m C = selisih panjang ruang parkir m D = ruang parkir efektif m
M = ruang manuver m E = ruang parkir efektif ditambah ruang manuver m
Sumber: Dirjen Perhubungan Darat
Gambar 2.8 Parkir Menyudut dengan Sudut 90
Sumber: Dirjen Perhubungan Darat
Tabel 2.4 Ketentuan Parkir Menyudut Dengan Sudut 90° Golongan
A B
C D
E I
2,30 2,30
- 5,40
11,20 II
2,50 2,50
- 5,40
11,20 III
3,00 3,00
- 5,40
11,20 Keterangan:
A = lebar ruang parkir m B = lebar kaki ruang parkir m
C = selisih panjang ruang parkir m D = ruang parkir efektif m
M = ruang manuver m E = ruang parkir efektif ditambah ruang manuver m
Sumber: Dirjen Perhubungan Darat
2.7.3.2 VolumeSatuan Ruang Parkir
Menurut Abubakar 1995, untuk menghitung volume atau satuan ruang parkir SRP dipakai berbagai rumus tergantung dari posisi parkir pada kawasan
tersebut Gambar 2.9.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.9 Perhitungan volume atau satuan ruang Parkir
Sumber: Abu Bakar, 1995
2.7.4 Lama Waktu Parkir
Lama waktu parkir sangat tergantung dari maksud perjalanan. Misalnya suatu parkir kendaraan yang tujuannya berbelanja akan lebih singkat dibandingkan bila
tujuannya adalah bekerja. Lama waktu parkir rata-rata perlu diketahui untuk dapat mengelola perparkiran secara baik, misalnya dalam hal memberikan tarif.
Universitas Sumatera Utara
2.8 Manajemen Sistem Parkir 2.8.1 Pengertian
a Manajemen
Manajemen adalah proses khas yang terjadi dari kegiatan planning P, organizing O, actuating A, dan controlling C. jika dikaitkan dengan
lalu lintas dan parkir, maka dengan manajemen diharapkan agar lalu lintas dapat berjalan dengan aman, nyaman dan ekonomis. Pengertian ekonomis
dikaitkan dengan rasio proses out put dan input dalam proses manajemen. Manajemen dapat berlangsung apabila tersedia input dasar yang lengkap
yaitu man MI, money M2, material M3, machine M4, dan method M5.
b Manajemen sistem parkir
Manajemen sistem parkir, baik di dalam badan jalan on street parking maupun di luar badan jalan off street parking merupakan hal penting
untuk mengendalikan lalu-lintas agar kemacetan, polusi dan kebisingan dapat ditekan sambil meningkatkan standar lingkungan Hoobs,1995.
Manajemen sistem parkir ditempuh melalui suatu kombinasi atas pembatasan-pembatasan ruang, waktu dan biaya Abubakar, 1995.
Manajemen waktu dan biaya berkaitan dengan usaha untuk menyeimbangkan kebutuhan demand dengan menyediakan supply dan
pembayaran kembali atas investasi keuangan untuk pembangunan prasarana dan perawatan.
Universitas Sumatera Utara