Konsep Penerapan Tarif Parkir Berdasarkan Zona Kebijakan Pembatasan Parkir Paruh Waktu

c Lebih efisien diterapkan karena sangat terkait dengan cara pembagian pendapatan dengan juru parkir yang umumnya dilakukan setiap hari. Berdasarkan Perda kota Padangsidimpuan tentang retribusi pelayanan parkir di tepi jalan, tempat khusus parkir dan perizinan pelataran parkir retribusi parkir adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian ijin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Dalam menentukan besarnya retribusi parkir mengacu pada Perda tersebut.

7.3 Konsep Penerapan Tarif Parkir Berdasarkan Zona

Kebijakan tarip ini bisa dilakukan dengan: a Berdasarkan waktu atau yang biasa disebut sebagai progresip, semakin lama semakin mahal yang bisa dilakukan dengan cara satu atau dua jam pertama flat setelah itu bertambah dengan bertambahnya waktu, sebagaimana sudah banyak diterapkan diberbagai tempat perbelanjaan di kota-kota besar. Untuk kota Padangsidimpuan hal ini diterapkan terutama pada daerah inti kota, yaitu pada badan Jalan Merdeka dan Jalan Patrice Lumumba b Berdasarkan zona, zona di pusat kegiatan antara lain jalan Merdeka dan Jalan Patrice Lumumba diberlakukan tarip yang lebih mahal ketimbang zona yang ada di sekelilingnya.. c Tarip bulanan yang biasa diterapkan kepada pemarkir kendaraan reguler disuatu tempat parkir, misalnya pada lokasi perkantoran terhadap pekerja yang bekerja di kantor yang bersangkutan, apartemen terhadap penghuni. Universitas Sumatera Utara Dampak kebijakan tarif parkir terhadap demand berdasarkan kajian yang dibuat oleh Todd Litman mengemukakan bahwa setiap peningkatan tarip parkir sebesar 10 persen akan mengakibatkan penurunan penggunaan parkir sebesar 0,7 - 0,8 persen, meningkatkan penggunaan angkutan umum sebesar 3,71 persen dan bersepeda sebesar 0,9 persen. Angka ini lebih besar lagi untuk jangka pendek, pada saat kenaikan baru diterapkan dapat mengakibatkan elastisitas menjadi sekitar – 0,28., dimana pengguna tempat parkir mengurangi lama waktu parkir dan mengurangi jumlah parkir.

7.4 Kebijakan Pembatasan Parkir Paruh Waktu

Pembatasan parkir dapat dilakukan dengan menerapkan pembatasan waktu yang dilakukan dengan: a Penetapan waktu parkir maksimal, yang biasanya dilakukan pada parkir di pinggir jalan dengan menggunakan mesin parkir, dimana parkir untuk waktu yang panjang tidak dijinkan, parkir diarahkan untuk jangka pendek misalnya parkir untuk makan siang atau parkir untuk belanja di toko. b Penetapan larangan parkir pada waktu-waktu tertentu, misalnya dilarang parkir pada jam sibuk pagi atau jam sibuk sore, dimana jalan lebih diperuntukkan untuk mengalirkan arus lalu lintas. Penetapan seperti ini biasanya dilakukan untuk jalan-jalan yang masih diijinkan untuk parkir dipinggir jalan tetapi kapasitas jalannya terbatas sehingga untuk meningkatkan kapasitas pada waktu-waktu tertentu maka parkir dipinggir Universitas Sumatera Utara jalan dilarang. Kedua hal ini bisa diterapkan hampir di semua badan jalan di kota Padangsidimpuan.

7.5 Konsep Pengontrolan Parkir