Tujuan Asuhan Kehamilan Kebijakan dalam ANC

2.5 Asuhan Kehamilan 2.5.1 Pengertian Asuhan Kehamilan atau sering disebut Antenatal Care ANC adalah asuhan yang diberikan untuk ibu sebelum kelahiran Pusdiknas, 2001 Asuhan kehamilan merupakan suatu upaya yang dilakukan dalam pemeliharaan terhadap kesehatan ibu dan kandungannya. Asuhan kehamilan ini diperlukan karena walaupun pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi yang sehat cukup bulan melalui jalan lahir, namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sulit diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi masalah Saefuddin, 2002.

2.5.2 Tujuan Asuhan Kehamilan

a. Tujuan Menurut Saefuddin 2002, asuhan kehamilan atau yang disebut Ante Natal CareANC bertujuan untuk: a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi. b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan social ibu dan bayi. c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan. d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin. Universitas Sumatera Utara e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian Asi Eksklusif. f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.

2.5.3 Kebijakan dalam ANC

Pemeriksaan kehamilan sebaiknya dilakukan segera setelah ibu merasa dirinya hamil. Pemeriksaan ini akan membantu persiapan dan cara merawat diri sendiri selama kehamilan. Pemeriksaan ini juga untuk memastikan bahwa semua masalah kesehatan yang timbul akan dirawat secara dini. Waktu yang paling tepat untuk bertemu dengan tenaga kesehatan untuk memastikan kehamilan ibu adalah 14 hari setelah tidak menstruasi atau antara 12 sampai 21 hari. a. Kebijakan Program Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan WHO 1. Satu kali pada trimester I sebelum 14 minggu 2. Satu kali trimester II antara ninggu ke 14-28 minggu 3. Dua kali pada trimester III antara minggu ke 28-36 minggu dan sesudah minggu ke 36 Dalam penerapan praktis pelayanan ANC, menurut Dinkes 2009, standar pelayanan minimal ANC adalah 10 T yaitu: 1. Timbang berat badan ukur tinggi badan 2. Ukur Tekanan Darah 3. Nilai status gizi ukur lingkar lengan atas 4. Ukur tinggi fundus uteri Universitas Sumatera Utara 5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin DJJ 6. Skrinning status imunisasi Tetanus dan berikan Imunisasi Tetanus Toxoid TT bila diperlukan 7. Pemberian Tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan 8. Test Laboratorium rutin dan Khusus 9. Tata laksana kasus 10. Temu wicara konseling, termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi P4K serta KB pasca persalinan. b. Kebijakan Teknis Penatalaksanaan Ibu hamil menurut Saefuddin 2002 secara keseluruhan meliputi komponen-komponen sebagai berikut: 1. Mengupayakan kehamilan yang sehat 2. Melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal serta rujukan bila diperlukan 3. Persiapan persalinan yang bersih dan aman 4. Perencanaan antisipatif dan persiapan diri untuk melakukan rujukan jika terjadi komplikasi 5. Pelaksanaan dan tempat pelaksanaan ANC Pelaksana pelayanan antenatal adalah dokter, bidan, dan perawat yang sudah dilatih perawatan kehamilan. 6. Konseling dalam Kehamilan Dalam memberikan pelayanan ANC, hendaknya pemberi pelayanan benar-benar bekerja sesuai standar yang telah ditetapkan. Universitas Sumatera Utara Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam asuhan kehamilan secara umum adalah: a. Nutrisi selama kehamilan Wanita hamil dan menyusui harus betul-betul mendapat perhatian susunan dietnya, terutama mengenai jumlah kalori, protein yang berguna untuk pertumbuhan janin dan kesehatan ibunya. Kekurangan nutrisi dapat mengakibatkan anemia, abortus, partus prematurus, perdarahan pasca persalinan. Sedangkan makan berlebihan, karena dianggap untuk 2 orang- ibu dan janin dapat mengakibatkan komplikasi seperti gemuk, pre- eklampsia, janin besar. b. Hygiene selama kehamilan Hygiene umum meliputi pakaian yang sudah disesuaikan dengan perubahan postur tubuh yaitu pakaian harus longgar, bersih dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah perut dan alas kaki yang aman yaitu memakai sepatu dengan tumit yang tidak terlalu tinggi . Mandi untuk merangsang sirkulasi, menyegarkan, menghilangkan kotoran tubuh serta pemeliharaan gigi harus diperhatikan karena karies dan gingivitis dapat mengakibatkan komplikasi seperti sepsis. c. Eliminasi Sering berkemih merupakan hal yang umum yang terjadi selama bulan pertama dan terakhir masa kehamilan, karena rongga perut dipenuhi oleh uterus dan peningkatan sensitifitas kongesti darah. Konstipasi juga sering terjadi karena aksi hormonal yang mengurangi peristaltic usus dan pembesaran usus yang menahannya. Universitas Sumatera Utara d. Perawatan payudara Buah dada merupakan sumber air susu ibu yang akan menjadi makanan utama bagi bayi, karena itu jauh sebelumnya harus sudah dirawat. Kutang yang dipakai harus sesuai dengan pembesaran payudara, yang sifatnya adalah menyokong payudara dari bawah suspension, bukan menekan dari depan. e. Hubungan seksual Coitus Koitus tidak dihalangi kecuali bila ada sejarah: sejarah abortuspremature, perdarahan pervaginam, pada minggu terakhir kehamilan koitus harus berhati-hati, bila ketuban sudah pecah koitus dilarang. f. Aktivitas dan istirahat Wanita pekerja harus sering istirahat.Tidur siang menguntungkan dan baik untuk kesehatan. Tempat hiburan yang terlalu ramai, sesak dan panas lebih baik dihindari karena dapat menyebabkan jatuh pingsan. g. Bahan berbahaya lainnya Tembakau dan alkohol harus dihindari, karena dapat berakibat tidak baik untuk ibu dan janin h. Dukungan sosial Dalam hal ini dukungan dari suami, keluarga dan masyarakat sangat berpengaruh besar terhadap keberhasilan asuhan kehamilan. Universitas Sumatera Utara

2.6 Variabel yang Diteliti

Dokumen yang terkait

Hubungan Karakteristik, Pengetahuan dan Dukungan Suami Terhadap Pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang pada Wanita Pasangan Usia Subur di Wilayah Kerja Puskesmas Sunggal Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

4 85 131

Hubungan Pengetahuan dan Dukungan Suami dengan Tingkat Pemanfaatan Posyandu oleh Ibu Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

5 130 96

Pengaruh Pengetahuan, Kepercayaan dan Adat Istiadat terhadap Partisipasi Suami dalam Perawatan Kehamilan Istri di Kelurahan Pintu Sona Kabupaten Samosir

0 34 105

Pengetahuan dan Sikap Ibu Postpartum Terhadap Pencegahan Bendungan ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Muliorejo Kecamatan Sunggal Tahun 2011

3 62 63

Gambaran Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia 40-50 Tahun Tentang Menopause Di Wilayah Kerja Puskesmas Sigumpar Kabupaten Toba Samosir Tahun 2010

5 62 89

Pengetahuan Dan Sikap Suami Tentang Keluarga Sadar Gizi Di Kelurahan Wek V Kecamatan Padang Sidimpuan Selatan Kota Padang Sidimpuan Tahun 2010

7 60 78

Pengetahuan dan Sikap Bidan Tentang Inisiasi Menyusu Dini di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Timur Tahun 2010

0 33 57

Hubungan Pengetahuan Dan Frekuensi Anc Dengan Sikap Dalam Persiapan Laktasi Di Wilayah Kabupaten Pekalongan Tahun 2016

0 4 8

Pengaruh Dukungan Suami, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Terhadap Kunjungan Antenatal Care (Pemeriksaan Kehamilan) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Medan Barat

0 0 18

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN,PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PARTISIPASI SUAMI DALAM PROGRAM KB MOP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKUNCEN

0 0 17