Analisis Tabel Tunggal HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV.1 Analisis Tabel Tunggal

Analisis tabel tunggal merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang telah dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisis data yang terdiri dari kolom, sejumlah frekuensi dan presentase untuk setiap kategori. Tabel tunggal ini dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 15.0.

IV.1.1 Karakteristik Responden

Karakteristik responden perlu disajikan untuk mengetahui latar belakang responden. Karateristik yang dipakai dalam penelitian ini adalah usia, pendidikan terakhir dan frekuensi menghadiri upacara pernikahan adat Aceh Masyarakat Kelurahan Helvetia Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan. Tabel 2 Usia Responden No. Usia Responden F 1. 25 – 30 tahun 26 26,3 2. 31 – 35 tahun 9 9,1 3. 36 – 40 tahun 11 11 4. 41 – 45 tahun 13 13 5. 46 – 50 tahun 11 11 Universitas Sumatera Utara 6. 51 – 55 tahun 10 10 7. 56 – 60 tahun 9 9,1 8. 61 – 65 tahun 10 10 Total 99 100 Sumber : P.02FC.03 Tabel 2 menunjukkan data usia responden warga kelurahan Helvetia Kecamatan Medan Helvetia, yang berusia 25 – 30 tahun sebanyak 26 orang 26,3, usia 31 – 35 tahun sebanyak 9 orang 9,1, usia 36 – 40 tahun sebanyak 11 orang 11, usia 41 – 45 tahun sebanyak 13 orang 13, usia 46 – 50 tahun sebanyak 11 orang 11, usia 51 – 55 tahun sebanyak 10 orang 10, usia 56 – 60 tahun sebanyak 9 orang 9,1 dan usia 61 – 65 tahun sebanyak 10 orang 10. Tabel 3 Jenis Kelamin Responden No. Jenis Kelamin Responden F 1. Pria 46 46,5 2. Wanita 53 53,6 Total 99 100 Sumber : P.03FC.04 Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 99 responden berusia 25 – 65 tahun, 46 orang 46,5 berjenis kelamin laki-laki, sementara 53 orang 53,6 berjenis kelamin perempuan. Tabel 4 Tingkat Pendidikan Universitas Sumatera Utara No. Tingkat Pendidikan F 1. SD 2 2 2. SMP 8 8,1 3. SMA 43 43 4. Perguruan Tinggi 46 46,5 Total 99 100 Sumber : P.04FC.05 Tabel 4 menunjukkan bahwa dari 99 responden, 2 orang 2 adalah masyarakat tamatam SD, 8 orang 8,1 adalah masyarakat tamatan SMP, 43 orang 43 adalah masyarakat tamatan SMA dan 46 orang 46,5 adalah masyarakat tamatan Perguruan Tinggi. Tabel 5 Frekuensi Menghadiri Upacara Pernikahan Adat Aceh No. Pendapat Responden F 1. Sangat Sering 18 18,2 2. Sering 41 41,2 3. Kurang Sering 23 23,3 4. Tidak Sering 17 17,2 Total 99 100 Sumber : P.05FC.06 Tabel 5 menunjukkan bahwa dari 99 responden, 18 orang 18,2 menyatakan sangat sering menghadiri upacara pernikahan adat Aceh, 41 orang 41,2 menyatakan sering menghadiri upacara pernikahan adat Aceh, 23 orang 23,4 menyatakan kurang sering menghadiri upacara pernikahan adat Aceh, 17 Universitas Sumatera Utara orang 17,2 menyatakan tidak sering menghadiri upacara pernikahan adat Aceh. Kata sering yang dimaksud oleh peneliti dalam hal ini adalah bagaimana para responden menghadiri upacara pernikahan adat Aceh baik di daerah asal maupun daerah tempat tinggal. Hal ini menjelaskan apakah responden menghadiri upacara pernikahan adat Aceh di daerah asal dan daerah tinggal secara lengkap dari awal sampai akhir prosesi upacara sangat sering, menghadiri upacara pernikahan adat Aceh di daerah asal dan daerah tinggal namun tidak pada keseluruhan prosesi sering, menghadiri upacara pernikahan adat Aceh di daerah asal dan daerah tinggal namun tidak menghadiri prosesi kurang sering dan menghadiri upacara pernikahan adat Aceh hanya sekedar sajasekali-sekali tidak sering. Tabel di atas menggambarkan mayoritas responden sering menghadiri upacara pernikahan adat Aceh sebanyak 41 orang 41,2 bila dibandingkan dengan responden yang tidak sering menghadiri upacara pernikahan adat Aceh sebanyak 17 orang 17,2. Tabel 6 Intensitas Menghadiri Upacara Pernikahan Adat Aceh No. Pendapat Responden F 1. Setahun sekali 3 3 2. 6 enam bulan sekali 25 25,3 3. 3 tiga bulan sekali 39 39,4 4. 3 tiga bulan sekali 32 32,3 Universitas Sumatera Utara Total 99 100 Sumber : P.06FC.07 Tabel 6 menunjukkan bahwa dari 99 orang responden, 3 orang 3 responden menyatakan menghadiri upacara pernikahan adat Aceh sekali dalam setahun, 25 orang 25,3 responden menyatakan menghadiri upacara pernikahan adat Aceh sekali dalam 6 bulan, 39 orang 39,4 responden menyatakan menghadiri upacara pernikahan adat Aceh sekali dalam tiga bulan, 32 orang 32,3 responden menyatakan menghadiri upacara pernikahan adat Aceh lebih dari sekali dalam 3 bulan. Data tersebut menyatakan bahwa responden terbesar menghadiri upacara pernikahan adat Aceh sekali dalam 3 bulan, sehingga dapat dikatakan bahwa intensitas responden untuk menghadiri upacara pernikahan adat Aceh cukup besar yaitu sebanyak sekali dalam 3 bulan atau dengan kata lain 4 kali dalam setahun.

IV.2.2 Komunikasi Antar Budaya

Pada bagian ini data yang disajikan mengungkapkan mengungkapkan pendapat masyarakat Kelurahan Helvetia Kecamatan Medan Helvetia yang menjadi responden mengenai pengaruh komunikasi komunikasi antar budaya terhadap upacara pernikahan adat Aceh. Tabel 7 Intensitas Menghadiri Upacara Pernikahan Adat Aceh di Daerah Tempat Tinggal No. Pendapat Responden F 1. Sangat Sering 39 39,4 Universitas Sumatera Utara 2. Sering 26 26,3 3. Kurang Sering 29 29,3 4. Tidak Sering 5 5 Total 99 100 Sumber : P.07FC.08 Tabel Tabel 7 menunjukkan bahwa dari 99 orang responden, 39 orang 39,4 responden menyatakan sangat sering menghadiri upacara pernikahan adat Aceh di daerah tempat tinggal, 26 orang 26,3 responden menyatakan sering menghadiri upacara pernikahan adat Aceh di daerah tempat tinggal, 29 orang 29,3 responden menyatakan kurang sering menghadiri upacara pernikahan adat Aceh di daerah tempat tinggal, 5 orang 5 responden menyatakan tidak sering menghadiri upacara pernikahan adat Aceh di daerah tempat tinggal. Data tersebut menyatakan bahwa responden terbesar sangat sering menghadiri upacara pernikahan adat Aceh di daerah tempat tinggal, sehingga dapat dinyatakan bahwa intensitas responden untuk menghadiri upacara pernikahan adat Aceh di dareh tempat tinggal responden cukup besar jika dibandingkan dengan responden yang tidak sering atau jarang menghadiri upacara pernikahan adat Aceh di daerah tempat tinggal mereka. Tabel 8 Perbedaan Upacara Pernikahan Adat Aceh di Daerah Tempat Tinggal dan Daerah Asal No. Pendapat Responden F 1. Sangat Berbeda 21 21 2. Berbeda 44 44,4 Universitas Sumatera Utara 3. Kurang Berbeda 7 7,1 4. Tidak Berbeda 12 12, 5. Tidak Tahu 15 15,2 Total 99 100 Sumber : P.08FC.09 Tabel 8 menunjukkan bahwa dari 99 orang responden, 21 orang 21 responden menyatakan upacara pernikahan adat Aceh di daerah tempat tinggal sangat berbeda dengan daerah asal, 44 orang 44,4 responden menyatakan upacara pernikahan adat Aceh di daerah tempat tinggal berbeda dengan daerah asal, 7 orang 7 responden menyatakan upacara pernikahan adat Aceh di daerah tempat tinggal kurang berbeda dengan daerah asal, 12 orang 12 responden menyatakan upacara pernikahan adat Aceh di daerah tempat tinggal tidak berbeda dengan daerah asal, 15 orang 15 responden menyatakan tidak tahu seberapa besar perbedaan upacara pernikahan adat Aceh di daerah tempat tinggal dengan daerah asal. Data tersebut menyatakan bahwa responden terbesar beranggapan bahwa upacara pernikahan adat Aceh yang diselenggarakan di daerah mereka tinggal berbeda dengan daerah asal, jumlah ini lebih banyak dari responden yang beranggapan bahwa upacara pernikahan adat Aceh yang diselenggarakan di daerah tempat tinggal sangat berbeda dengan daerah asal. Gambaran yang dapat diambil adalah responden beranggapan bahwa upacara pernikahan adat Aceh yang diselenggarakan di daerah tempat tinggal mempunyai perbedaan dengan upacara pernikahan adat Aceh yang diselenggarakan di daerah asal namun perbedaan yang Universitas Sumatera Utara ada dalam kedua upacara pernikahan adat tersebut tidak terlalu besar atau signifikan. Tabel 9 Intensitas Menghadiri Upacara Pernikahan Adat Aceh yang Berbeda dengan Daerah Asal No. Pendapat Responden F 1. Sangat Sering 47 47,5 2. Sering 23 23,3 3. Kurang Sering 15 15,2 4. Tidak Sering 4 4 5. Tidak Tahu 10 10 Total 99 100 Sumber : P.09FC.10 Tabel 9 menunjukkan bahwa dari 99 orang responden, 47 orang 47,5 responden menyatakan sangat sering menghadiri upacara pernikahan adat Aceh di daerah tempat tinggal yang berbeda dengan daerah asal, 23 orang 23,3 responden menyatakan sering menghadiri upacara pernikahan adat Aceh di daerah tempat tinggal yang berbeda dengan daerah asal, 15 orang 15 responden menyatakan kurang sering menghadiri upacara pernikahan adat Aceh di daerah tempat tinggal yang berbeda dengan daerah asal, 4 orang 4 responden menyatakan tidak sering menghadiri upacara pernikahan adat Aceh di daerah tempat tinggal yang berbeda dengan daerah asal, 10 orang 10 responden menyatakan tidak tahu apakah sering menghadiri upacara pernikahan adat Aceh di daerah tempat tinggal yang berbeda dengan daerah asal. Universitas Sumatera Utara Data tersebut menyatakan bahwa responden terbesar sangat sering menghadiri upacara pernikahan adat Aceh di daerah tempat tinggal yang berbeda dengan daerah asal. Gambaran dari data tersebut yang dapat diambil adalah bahwa upacara pernikahan adat Aceh yang diselenggarakan di daerah tempat tinggal berbeda dengan upacara pernikahan adat Aceh yang diselenggarakan di daerah asal. Tabel 10 Perbandingan Perbedaan Upacara Pernikahan Adat Aceh di Daerah Tinggal dan Daerah Asal No. Pendapat Responden F 1. Sangat Jauh 9 9,1 2. Jauh 29 29,3 3. Kurang Jauh 5 5,1 4. Tidak Jauh 46 46,5 5. Tidak Tahu 10 10 Total 99 100 Sumber : P.10FC.11 Tabel 10 menunjukkan bahwa dari 99 orang responden, 9 orang 9,1 responden menyatakan perbandingan perbedaan upacara pernikahan adat Aceh di daerah tinggal dan daerah asal sangat jauh, 29 orang 29,3 responden menyatakan perbandingan perbedaan upacara pernikahan adat Aceh di daerah tinggal dan daerah asal cukup jauh, 5 orang 5 responden menyatakan perbandingan perbedaan upacara pernikahan adat Aceh di daerah tinggal dan daerah asal kurang jauh, 46 orang 4 responden menyatakan perbandingan perbedaan upacara pernikahan adat Aceh di daerah tinggal dan daerah asal tidak Universitas Sumatera Utara jauh, 10 orang 10 responden menyatakan tidak tahu perbandingan perbedaan upacara pernikahan adat Aceh di daerah tinggal dan daerah asal jauh atau tidak. Data tersebut menyatakan bahwa responden terbesar beranggapan upacara pernikahan adat Aceh di daerah tinggal dan daerah asal tidak jauh berbeda. Gambaran dari data tersebut adalah walaupun upacara pernikahan adat Aceh yang diselenggarakan di daerah tempat tinggal berbeda dengan upacara pernikahan adat Aceh yang diselenggarakan di daerah asal, namun perbedaan tersebut tidak terlalu besar atau signifikan. Tabel 11 Intensitas Menghadiri Upacara Pernikahan Adat Aceh di Daerah Tempat Tinggal yang Masih Berbudaya Asli No. Pendapat Responden F 1. Sangat Sering 5 5,1 2. Sering 29 29,3 3. Kurang Sering 20 20 4. Tidak Sering 42 42,5 5. Tidak Tahu 3 3 Total 99 100 Sumber : P.11FC.12 Tabel 11 menunjukkan bahwa dari 99 orang responden, 5 orang 5,1 responden menyatakan sangat sering menghadiri upacara pernikahan adat Aceh di daerah tempat tinggal yang masih berbudaya asli, 29 orang 29,3 responden menyatakan sering menghadiri upacara pernikahan adat Aceh di daerah tempat tinggal yang masih berbudaya asli, 20 orang 20 responden menyatakan kurang Universitas Sumatera Utara sering menghadiri upacara pernikahan adat Aceh di daerah tempat tinggal yang masih berbudaya asli, 42 orang 42,5 responden menyatakan tidak sering menghadiri upacara pernikahan adat Aceh di daerah tempat tinggal yang masih berbudaya asli, 3 orang 3 responden menyatakan tidak tahu apakah sering menghadiri upacara pernikahan adat Aceh di daerah tempat tinggal yang masih berbudaya asli. Data tersebut menyatakan bahwa responden terbesar tidak sering menghadiri upacara pernikahan adat Aceh di daerah tempat tinggal yang masih berbudaya asli, dibandingkan denga responden yang menyatakan sangat sering menghadiri upacara pernikahan adat Aceh di daerah tempat tinggal yang masih berbudaya asli. Dapat dilihat dari data tersebut bahwa upacara pernikahan adat Aceh yang diselenggarakan di daerah tempat tinggal rata-rata tidak lagi berpegang teguh dengan budaya di daerah asal. Tabel 12 Intensitas Menghadiri Upacara Pernikahan Adat Aceh yang Digabungkan dengan Budaya Daerah Tinggal No. Pendapat Responden F 1. Sangat Sering 14 14 2. Sering 45 45,5 3. Kurang Sering 32 32,4 4. Tidak Sering 8 8,1 Total 99 100 Sumber : P.12FC.13 Universitas Sumatera Utara Tabel 12 menunjukkan bahwa dari 99 orang responden, 14 orang 14 responden menyatakan sangat sering menghadiri upacara pernikahan adat Aceh yang digabungkan dengan budaya yang ada di daerah tinggal, 45 orang 45,5 responden menyatakan sering menghadiri upacara pernikahan adat Aceh yang digabungkan dengan budaya yang ada di daerah tinggal, 32 orang 32,4 responden menyatakan kurang sering menghadiri upacara pernikahan adat Aceh yang digabungkan dengan budaya yang ada di daerah tinggal, 8 orang 8,1 responden menyatakan tidak sering menghadiri upacara pernikahan adat Aceh yang digabungkan dengan budaya yang ada di daerah tinggal. Data tersebut menyatakan bahwa responden terbesar menyatakan sering menghadiri upacara pernikahan adat Aceh yang digabungkan dengan budaya yang ada di daerah tinggal. Gambaran dari data tersebut adalah bahwa upacara pernikahan adat Aceh yang diselenggarakan di daerah tempat tinggal kebanyakan sudah disesuaikan dengan kebudayaan yang ada di daerah dimana upacara pernikahan adat Aceh tersebut diadakan. Tabel 13 Penggabungan Budaya Asli dengan Budaya Daerah Tinggal dalam Upacara Pernikahan Adat Aceh di Daerah Tinggal No. Pendapat Responden F 1. Sangat Setuju 25 25,3 2. Setuju 40 40,4 3. Kurang Setuju 12 12 Universitas Sumatera Utara 4. Tidak Setuju 22 22,3 Total 99 100 Sumber : P.13FC.14 Tabel 13 menunjukkan bahwa dari 99 orang responden, 25 orang 25,3 responden menyatakan sangat setuju upacara pernikahan adat Aceh yang diselenggarakan di daerah tinggal digabungkan dengan budaya setempat, 40 orang 40,4 responden menyatakan setuju upacara pernikahan adat Aceh yang diselenggarakan di daerah tinggal digabungkan dengan budaya setempat, 12 orang 12 responden menyatakan kurang setuju upacara pernikahan adat Aceh yang diselenggarakan di daerah tinggal digabungkan dengan budaya setempat, 22 orang 22,3 responden menyatakan tidak setuju upacara pernikahan adat Aceh yang diselenggarakan di daerah tinggal digabungkan dengan budaya setempat. Data tersebut menyatakan bahwa responden terbesar menyatakan setuju upacara pernikahan adat Aceh yang diselenggarakan di daerah tinggal digabungkan dengan budaya setempat. Gambaran dari data tersebut adalah bahwa kebanyakan masyarakat setuju upacara pernikahan adat Aceh yang diselenggarakan di daerah tinggal disesuaikan dengan budaya setempat, namun ciri khas dari kebudayaan asli tidak hilang. Tabel 14 Intensitas Menghadiri Upacara Pernikahan Adat Aceh di Daerah Tinggal dengan Bahasa Daerah No. Pendapat Responden F 1. Sangat Sering 47 47,5 2. Sering 29 29,3 Universitas Sumatera Utara 3. Kurang Sering 14 14,1 4. Tidak Sering 9 9,1 Total 99 100 Sumber : P.14FC.15 Tabel 14 menunjukkan bahwa dari 99 orang responden, 47 orang 47,5 responden menyatakan sangat sering menghadiri upacara pernikahan adat Aceh di daerah tinggal yang masih menggunakan bahasa daerah, 29 orang 29,3 responden menyatakan sering menghadiri upacara pernikahan adat Aceh di daerah tinggal yang masih menggunakan bahasa daerah, 14 orang 14,1 responden menyatakan kurang sering menghadiri upacara pernikahan adat Aceh di daerah tinggal yang masih menggunakan bahasa daerah, 9 orang 9,1 responden menyatakan tidak sering menghadiri upacara pernikahan adat Aceh di daerah tinggal yang masih menggunakan bahasa daerah. Data tersebut menyatakan bahwa responden terbesar sangat sering menghadiri upacara pernikahan adat Aceh di daerah tinggal mereka yang masih menggunakan bahasa daerah. Terlihat dari data tersebut bahwa upacara pernikahan adat Aceh yang diselenggarakan di daerah tempat tinggal juga masih menggunakan bahasa daerah asal. Tabel 15 Penggunaan Bahasa Daerah dalam Upacara Pernikahan Adat Aceh di Daerah Tinggal No. Pendapat Responden F 1. Sangat Setuju 14 14,5 2. Setuju 39 39,4 Universitas Sumatera Utara 3. Kurang Setuju 24 24 4. Tidak Setuju 22 22 Total 99 100 Sumber : P.15FC.16 Tabel 15 menunjukkan bahwa dari 99 orang responden, 14 orang 14,5 responden menyatakan sangat setuju mengenai penggunaan bahasa daerah dalam upacara adat Aceh yang diadakan di daerah tempat tinggal, 39 orang 39,4 responden menyatakan setuju mengenai penggunaan bahasa daerah dalam upacara adat Aceh yang diadakan di daerah tempat tinggal, 24 orang 24 responden menyatakan kurang setuju mengenai penggunaan bahasa daerah dalam upacara adat Aceh yang diadakan di daerah tempat tinggal, 22 orang 22 responden menyatakan tidak setuju mengenai penggunaan bahasa daerah dalam upacara adat Aceh yang diadakan di daerah tempat tinggal. Data tersebut menyatakan bahwa responden terbesar setuju dengan penggunaan bahasa daerah dalam upacara pernikahan adat Aceh yang diselenggarakan di daerah tempat mereka tinggal. Gambaran dari data tersebut adalah bahwa masyarakat di daerah tempat upacara pernikahan adat Aceh tersebut diadakan setuju dengan penyelanggaraan upacara pernikahan adat Aceh yang mempertahankan penggunaan bahasa daerah. Tabel 16 Pelaksanaan Upacara Pernikahan Adat Aceh di Daerah Tinggal No. Pendapat Responden F 1. Sangat Baik 12 12 Universitas Sumatera Utara 2. Baik 36 36,4 3. Kurang Baik 16 16,2 4. Tidak Baik 11 11 5. Tidak Tahu 24 24,3 Total 99 100 Sumber : P.16FC.17 Tabel 16 menunjukkan bahwa dari 99 orang responden, 12 orang 12 responden menyatakan pelaksanaan upacara pernikahan adat Aceh yang diselenggarakan di daerah tempat tinggal sangat baik, 36 orang 36,4 responden menyatakan pelaksanaan upacara pernikahan adat Aceh yang diselenggarakan di daerah tempat tinggal baik, 16 orang 16,2 responden menyatakan pelaksanaan upacara pernikahan adat Aceh yang diselenggarakan di daerah tempat tinggal kurang baik, 11 orang 11 responden menyatakan upacara pernikahan adat Aceh yang diselenggarakan di daerah tempat tinggal tidak baik, 24 orang 24,3 responden menyatakan tidak tahu pelaksanaan upacara pernikahan adat Aceh yang diselenggarakan di daerah tempat tinggal berjalan baik atau tidak. Data tersebut menyatakan bahwa responden terbesar beranggapan bahwa pelaksanaan upacara pernikahan adat Aceh di daerah tempat tinggal sudah berjalan baik. Terlihat dari data tersebut bahwa penyelenggaraan upacara pernikahan adat Aceh di daerah tempat tinggal sudah berjalan dengan cukup baik, walaupun tidak sebaik di daerah asal. Universitas Sumatera Utara Tabel 17 Pelaksanaan Setiap Prosesi dalam Upacara Pernikahan Adat Aceh di Daerah Tinggal No. Pendapat Responden F 1. Sangat Baik 17 17,2 2. Baik 42 42 3. Kurang Baik 10 10, 4. Tidak Baik 8 8 5. Tidak Tahu 22 22 Total 99 100 Sumber : P.17FC.18 Tabel 17 menunjukkan bahwa dari 99 orang responden, 17 orang 17,2 responden menyatakan pelaksanaan setiap prosesi dalam upacara pernikahan adat Aceh yang diselenggarakan di daerah tempat tinggal sudah sangat baik, 42 orang 42 responden menyatakan pelaksanaan setiap prosesi dalam upacara pernikahan adat Aceh yang diselenggarakan di daerah tempat tinggal sudah baik, 10 orang 10 responden menyatakan pelaksanaan setiap prosesi dalam upacara pernikahan adat Aceh yang diselenggarakan di daerah tempat tinggal kurang baik, 8 orang 8 responden menyatakan setiap prosesi dalam upacara pernikahan adat Aceh yang diselenggarakan di daerah tempat tinggal tidak baik, 22 orang 22 responden menyatakan tidak tahu apakah pelaksanaan setiap prosesi dalam upacara pernikahan adat Aceh di daerah tempat tinggal sudah berjalan baik atau tidak. Data tersebut menyatakan bahwa responden terbesar beranggapan bahwa pelaksanaan setiap prosesi dalam upacara pernikahan adat Aceh di daerah tempat Universitas Sumatera Utara tinggal sudah berjalan baik. Gambaran dari data tersebut adalah bahwa pelaksanaan setiap prosesi dalam upacara pernikahan adat Aceh di daerah tempat tinggal sudah berjalan dengan cukup baik, walaupun tidak sebaik di daerah asal. Tabel 18 Prosesi dalam Upacara Pernikahan Adat Aceh No. Pendapat Responden F 1. Sangat Mengerti 14 14 2. Mengerti 45 45,5 3. Kurang Mengerti 32 32,4 4. Tidak Mengerti 8 8,1 Total 99 100 Sumber : P.18FC.19 Tabel 18 menunjukkan bahwa dari 99 orang responden, 14 orang 14 responden menyatakan sangat mengerti mengenai setiap prosesi yang ada di dalam upacara pernikahan adat Aceh, 45 orang 45,5 responden menyatakan mengerti mengenai setiap prosesi yang ada di dalam upacara pernikahan adat Aceh, 32 orang 32,4 responden menyatakan kurang mengerti mengenai setiap prosesi yang ada di dalam upacara pernikahan adat Aceh, 8 orang 42,5 responden menyatakan tidak mengerti mengenai setiap prosesi yang ada di dalam upacara pernikahan adat Aceh. Data tersebut menyatakan bahwa responden terbesar menyatakan mengerti mengenai setiap prosesi yang ada di dalam upacara pernikahan adat Aceh. Gambaran dari data tersebut adalah bahwa kebanyakan masyarakat hanya mengerti mengenai prosesi yang ada di dalam upacara pernikahan adat Aceh, Universitas Sumatera Utara namun tidak benar-benar memahami arti dari prosesi-prosesi yang di dalam upacara pernikahan adat Aceh tersebut. Tabel 19 Pentingnya Setiap Prosesi dalam Upacara Pernikahan Adat Aceh di Daerah Tinggal No. Pendapat Responden F 1. Sangat Penting 33 33,4 2. Penting 47 47,5 3. Kurang Penting 14 14 4. Tidak Penting 5 5 Total 99 100 Sumber : P.19FC.20 Tabel 19 menunjukkan bahwa dari 99 orang responden, 33 orang 33,4 responden menyatakan pelaksanaan setiap prosesi dalam upacara pernikahan adat Aceh yang diselenggarakan di daerah tempat tinggal sangat penting, 47 orang 47,5 responden menyatakan pelaksanaan setiap prosesi dalam upacara pernikahan adat Aceh yang diselenggarakan di daerah tempat tinggal penting, 14 orang 14 responden menyatakan pelaksanaan setiap prosesi dalam upacara pernikahan adat Aceh yang diselenggarakan di daerah tempat tinggal kurang penting, 5 orang 11 responden menyatakan setiap prosesi dalam upacara pernikahan adat Aceh yang diselenggarakan di daerah tempat tinggal tidak penting. Data tersebut menyatakan bahwa responden terbesar beranggapan bahwa setiap prosesi dalam upacara pernikahan adat Aceh di daerah tinggal penting Universitas Sumatera Utara untuk diselenggarakan. Gambaran dari data tersebut adalah masyarakat di daerah tempat tinggal beranggapan bahwa penyelenggaraan setiap prosesi dalam upacara pernikahan adat Aceh yang diselenggarakan di daerah tempat tinggal tersebut penting untuk diadakan. Tabel 20 Makna Pesan dalam Prosesi Upacara Pernikahan Adat Aceh No. Pendapat Responden F 1. Sangat Mengerti 25 25,3 2. Mengerti 40 40,4 3. Kurang Mengerti 12 12 4. Tidak Mengerti 22 22,3 Total 99 100 Sumber : P.20FC.21 Tabel 20 menunjukkan bahwa dari 99 orang responden, 25 orang 25,3 responden menyatakan sangat mengerti makna pesan yang terkandung dari setiap prosesi yang ada di dalam upacara pernikahan adat Aceh, 40 orang 40,4 responden menyatakan mengerti makna pesan yang terkandung dari setiap prosesi yang ada di dalam upacara pernikahan adat Aceh, 12 orang 12 responden menyatakan kurang mengerti makna pesan yang terkandung dari setiap prosesi yang ada di dalam upacara pernikahan adat Aceh, 22 orang 22,3 responden menyatakan tidak mengerti makna pesan yang terkandung dari setiap prosesi yang ada di dalam upacara pernikahan adat Aceh. Data tersebut menyatakan bahwa responden terbesar menyatakan mengerti makna pesan yang terkandung dari setiap prosesi yang ada di dalam upacara Universitas Sumatera Utara pernikahan adat Aceh.. Dapat dilihat data tersebut menyatakan adalah bahwa kebanyakan masyarakat hanya mengerti makna pesan yang terkandung dari setiap prosesi yang ada di dalam upacara pernikahan adat Aceh, namun tidak benar- benar menangkap makna pesan sebenarnya yang terkandung dari setiap prosesi yang ada di dalam upacara pernikahan adat Aceh tersebut. Tabel 21 Kesesuaian Prosesi Upacara Pernikahan Adat Aceh Daerah Tinggal dengan Budaya Asli No. Pendapat Responden F 1. Sangat Penting 22 22 2. Penting 24 24 3. Kurang Penting 36 36,4 4. Tidak Penting 17 17,2 Total 99 100 Sumber : P.21FC.22 Tabel 21 menunjukkan bahwa dari 99 orang responden, 22 orang 22 responden menyatakan sangat penting untuk menjaga pelaksanaan setiap prosesi dalam upacara pernikahan adat Aceh yang diselenggarakan di daerah tinggal agar benar-benar sesuai dengan adat di daerah asal, 24 orang 24 responden menyatakan penting untuk menjaga pelaksanaan setiap prosesi dalam upacara pernikahan adat Aceh yang diselenggarakan di daerah tinggal agar benar-benar sesuai dengan adat di daerah asal, 36 orang 36,4 responden menyatakan kurang penting untuk menjaga pelaksanaan setiap prosesi dalam upacara pernikahan adat Aceh yang diselenggarakan di daerah tinggal agar benar- benar sesuai dengan adat di daerah asal, 17 orang 17,2 responden menyatakan tidak Universitas Sumatera Utara penting untuk menjaga pelaksanaan setiap prosesi dalam upacara pernikahan adat Aceh yang diselenggarakan di daerah tinggal agar benar-benar sesuai dengan adat di daerah asal. Data tersebut menyatakan bahwa responden terbesar beranggapan kurang penting untuk menjaga pelaksanaan setiap prosesi dalam upacara pernikahan adat Aceh yang diselenggarakan di daerah asal agar benar-benar sesuai dengan adat di daerah asal. Gambaran dari data tersebut adalah bahwa kebanyakan masyarakat beranggapan bahwa pelaksanaan setiap prosesi dalam upacara pernikahan adat Aceh yang diselenggarakan di daerah tempat tinggal tidaklah harus benar-benar sesuai dengan adat yang asli, disesuaikan dengan adat setempat namun tidak melenceng terlalu jauh dari adat yang sebenarnya.

IV.2.3 Upacara Pernikahan Adat Aceh sebagai Proses Akulturasi Budaya

Pada bagian ini, data yang disajikan mengungkapkan pendapat masyarakat Kelurahan Helvetia, Kecamatan Medan Helvetia di Kota Medan yang menjadi responden penelitian mengenai Upacara Pernikahan Adat Aceh sebagai Proses Akulturasi Budaya. Tabel 22 Intensitas Menghadiri Setiap Prosesi pada Upacara Pernikahan Adat Aceh di Daerah Tinggal No. Pendapat Responden F 1. Sangat Sering 23 23 2. Sering 45 45,5 3. Kurang Sering 14 14 Universitas Sumatera Utara 4. Tidak Sering 17 17,2 Total 99 100 Sumber P.22FC.23 Tabel 22 menunjukkan bahwa dari 99 orang responden, 23 orang 23 responden menyatakan sangat sering menghadiri setiap prosesi yang ada di dalam upacara pernikahan adat Aceh di daerah tempat tinggal, 45 orang 45,5 responden menyatakan sering menghadiri setiap prosesi yang ada di dalam upacara pernikahan adat Aceh di daerah tempat tinggal, 14 orang 14 responden menyatakan kurang sering menghadiri setiap prosesi yang ada di dalam upacara pernikahan adat Aceh di daerah tempat tinggal, 17 orang 17,2 responden menyatakan tidak sering menghadiri setiap prosesi yang ada di dalam upacara pernikahan adat Aceh di daerah tempat tinggal. Data tersebut menyatakan bahwa responden terbesar menyatakan sering menghadiri setiap prosesi yang ada di dalam upacara pernikahan adat Aceh di daerah tempat tinggal. Gambaran dari data tersebut adalah bahwa kebanyakan masyarakat sering menghadiri setiap prosesi yang ada di dalam upacara pernikahan adat Aceh di daerah tempat tinggal, sehingga mengetahui persis setiap prosesi dalam upacara pernikahan adat Aceh yang diselenggarakan di daerah tempat tinggal mereka. Universitas Sumatera Utara Tabel 23 Intensitas Menghadiri Prosesi Preh Linto Baroe di Daerah Tempat Tinggal No. Pendapat Responden F 1. Sangat Sering 25 25,3 2. Sering 38 38,4 3. Kurang Sering 20 20 4. Tidak Sering 16 16,2 Total 99 100 Sumber P.23FC.24 Tabel 23 menunjukkan bahwa dari 99 orang responden, 25 orang 25,3 responden menyatakan sangat sering menghadiri prosesi Preh Linto Baroe upacara pernikahan di daerah tempat tinggal, 38 orang 38,4 responden menyatakan sering menghadiri prosesi Preh Linto Baroe upacara pernikahan di daerah tempat tinggal, 20 orang 20 responden menyatakan kurang sering menghadiri prosesi Preh Linto Baroe upacara pernikahan di daerah tempat tinggal, 16 orang 16,2 responden menyatakan tidak sering menghadiri prosesi Preh Linto Baroe upacara pernikahan di daerah tempat tinggal. Data tersebut menyatakan bahwa responden terbesar menyatakan sering menghadiri prosesi Preh Linto Baroe upacara pernikahan di daerah tempat tinggal. Gambaran dari data tersebut adalah bahwa kebanyakan masyarakat sering menghadiri prosesi Preh Linto Baroe upacara pernikahan di daerah tempat tinggal, sehingga mengetahui persis prosesi-prosesi dalam upacara Preh Lintoe Baroe upacara pernikahan yang diselenggarakan di daerah tempat tinggal mereka. Universitas Sumatera Utara Tabel 24 Intensitas Menghadiri Prosesi Tueng Dara Baroe di Daerah Tempat Tinggal No. Pendapat Responden F 1. Sangat Sering 12 12 2. Sering 35 35,4 3. Kurang Sering 28 28,3 4. Tidak Sering 24 24 Total 99 100 Sumber P.24FC.25 Tabel 24 menunjukkan bahwa dari 99 orang responden, 12 orang 12 responden menyatakan sangat sering menghadiri prosesi Tueng Dara Baro mengunduh atau mengantar mempelai wanita di daerah tempat tinggal, 35 orang 35,4 responden menyatakan sering menghadiri prosesi Tueng Dara Baro mengunduh atau mengantar mempelai wanita di daerah tempat tinggal, 28 orang 28,3 responden menyatakan kurang sering menghadiri prosesi Tueng Dara Baro mengunduh atau mengantar mempelai wanita di daerah tempat tinggal, 24 orang 24 responden menyatakan tidak sering menghadiri prosesi Tueng Dara Baro mengunduh atau mengantar mempelai wanita di daerah tempat tinggal. Data tersebut menyatakan bahwa responden terbesar menyatakan sering menghadiri Tueng Dara Baro mengunduh atau mengantar mempelai wanita di daerah tempat tinggal. Gambaran dari data tersebut bahwa kebanyakan masyarakat sering menghadiri prosesi Tueng Dara Baro mengunduh atau mengantar mempelai wanita di daerah tempat tinggal, sehingga mengetahui persis prosesi-prosesi dalam upacara Tueng Dara Baro mengunduh atau Universitas Sumatera Utara mengantar mempelai wanita yang diselenggarakan di daerah tempat tinggal mereka. Tabel 25 Prosesi yang Sering Dihadiri pada Upacara Preh Linto Baro di Daerah Tempat Tinggal adalah Seumapa No. Pendapat Responden F 1. Sangat Sering 10 10 2. Sering 23 23 3. Kurang Sering 45 45,5 4. Tidak Sering 21 21 Total 99 100 Sumber P.25FC.26 Tabel 25 menunjukkan bahwa dari 99 orang responden, 10 orang 10 responden menyatakan sangat sering menghadiri prosesi seumapa berbalas pantun dalam upacara Preh Linto Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal, 23 orang 23 responden menyatakan sering menghadiri prosesi seumapa berbalas pantun dalam upacara Preh Linto Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal, 45 orang 45,5 responden menyatakan kurang sering menghadiri prosesi seumapa berbalas pantun dalam upacara Preh Linto Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal, 21 orang 21 responden menyatakan tidak sering menghadiri prosesi seumapa berbalas pantun dalam upacara Preh Linto Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal. Data tersebut menyatakan bahwa responden terbesar menyatakan kurang sering menghadiri prosesi seumapa berbalas pantun dalam upacara Preh Linto Universitas Sumatera Utara Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal.. Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa kebanyakan masyarakat kurang sering menghadiri prosesi seumapa berbalas pantun dalam upacara Preh Linto Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal, hal ini dikarenakan prosesi seumapa sudah mulai jarang diadakan dalam upacara Preh Linto Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal. Tabel 26 Prosesi yang Sering Dihadiri pada Upacara Preh Linto Baro di Daerah Tempat Tinggal adalah Ranup Lampuan No. Pendapat Responden F 1. Sangat Sering 27 27,3 2. Sering 36 36,4 3. Kurang Sering 20 20 4. Tidak Sering 16 16,2 Total 99 100 Sumber P.25FC.27 Tabel 26 menunjukkan bahwa dari 99 orang responden, 27 orang 27,3 responden menyatakan sangat sering menghadiri prosesi tarian Ranup Lampuan tarian persembahan dalam upacara Preh Linto Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal, 36 orang 36,4 responden menyatakan sering menghadiri tarian Ranup Lampuan tarian persembahan dalam upacara Preh Linto Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal, 20 orang 20 responden menyatakan kurang sering menghadiri prosesi tarian Ranup Lampuan tarian persembahan dalam upacara Preh Linto Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal, 16 orang 16,2 responden menyatakan tidak sering menghadiri prosesi tarian Ranup Universitas Sumatera Utara Lampuan tarian persembahan dalam upacara Preh Linto Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal. Data tersebut menyatakan bahwa responden terbesar menyatakan sering menghadiri prosesi tarian Ranup Lampuan tarian persembahan dalam upacara Preh Linto Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal. Gambaran dari data tersebut adalah bahwa kebanyakan masyarakat masih sering menghadiri tarian Ranup Lampuan tarian persembahan dalam upacara Preh Linto Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal, sehingga dapat disimpulkan bahwa prosesi penyambutan pengantin atau tamu dengan menggunakan tarian Ranup Lampuan masih sering diadakan dalam penyelenggaran upacara pernikahan adat Aceh di daerah tempat tinggal. Tabel 27 Prosesi yang Sering Dihadiri pada Upacara Preh Linto Baro di Daerah Tempat Tinggal adalah Peusijuk No. Pendapat Responden F 1. Sangat Sering 36 36,4 2. Sering 29 29,3 3. Kurang Sering 24 24 4. Tidak Sering 10 10 Total 99 100 Sumber P.25FC.28 Tabel 27 menunjukkan bahwa dari 99 orang responden, 36 orang 36,4 responden menyatakan sangat sering menghadiri prosesi Peusijuk tepung tawar pengantin dalam upacara Preh Linto Baro yang diselenggarakan di daerah Universitas Sumatera Utara tinggal, 29 orang 29,3 responden menyatakan sering menghadiri prosesi Peusijuk tepung tawar pengantin dalam upacara Preh Linto Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal, 24 orang 24 responden menyatakan kurang sering menghadiri prosesi Peusijuk tepung tawar pengantin dalam upacara Preh Linto Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal, 10 orang 10 responden menyatakan tidak sering menghadiri prosesi Peusijuk tepung tawar pengantin dalam upacara Preh Linto Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal. Data tersebut menyatakan bahwa responden terbesar menyatakan sangat sering menghadiri prosesi Peusijuk tepung tawar pengantin dalam upacara Preh Linto Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal. Gambaran dari data tersebut adalah bahwa prosesi Peusijuk tepung tawar pengantin hampir selalu diadakan dalam penyelenggaran upacara pernikahan adat Aceh di daerah tempat tinggal. Tabel 28 Prosesi yang Sering Dihadiri pada Upacara Preh Linto Baro di Daerah Tempat Tinggal adalah Jamuan Makan Pengantin No. Pendapat Responden F 1. Sangat Sering 53 53 2. Sering 21 21 3. Kurang Sering 17 17,2 4. Tidak Sering 8 8 Total 99 100 Sumber P.25FC.29 Tabel 28 menunjukkan bahwa dari 99 orang responden, 53 orang 53 responden menyatakan sangat sering menghadiri prosesi Jamuan Makan Universitas Sumatera Utara Pengantin dalam upacara Preh Linto Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal, 21 orang 21 responden menyatakan sering menghadiri prosesi Jamuan Makan Pengantin dalam upacara Preh Linto Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal, 17 orang 17 responden menyatakan kurang sering menghadiri prosesi Jamuan Makan Pengantin dalam upacara Preh Linto Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal, 8 orang 10 responden menyatakan tidak sering menghadiri prosesi Jamuan Makan Pengantin dalam upacara Preh Linto Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal. Data tersebut menyatakan bahwa responden terbesar menyatakan sangat sering menghadiri prosesi Jamuan Makan Pengantin dalam upacara Preh Linto Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal. Gambaran dari data tersebut adalah bahwa prosesi Jamuan Makan Pengantin selalu diadakan dalam penyelenggaran upacara pernikahan adat Aceh di daerah tempat tinggal. Tabel 29 Prosesi yang Sering Dihadiri pada Upacara Tueng Dara Baro di Daerah Tempat Tinggal adalah Seumapa No. Pendapat Responden F 1. Sangat Sering 28 28,3 2. Sering 23 23 3. Kurang Sering 31 31 4. Tidak Sering 17 17,2 Total 99 100 Sumber P.26FC.30 Universitas Sumatera Utara Tabel 29 menunjukkan bahwa dari 99 orang responden, 28 orang 28 responden menyatakan sangat sering menghadiri prosesi seumapa berbalas pantun dalam upacara Tueng Dara Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal, 23 orang 23 responden menyatakan sering menghadiri prosesi seumapa berbalas pantun dalam upacara Tueng Dara Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal, 31 orang 31 responden menyatakan kurang sering menghadiri prosesi seumapa berbalas pantun dalam upacara Tueng Dara Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal, 17 orang 17,2 responden menyatakan tidak sering menghadiri prosesi seumapa berbalas pantun dalam upacara Tueng Dara Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal. Data tersebut menyatakan bahwa responden terbesar menyatakan kurang sering menghadiri prosesi seumapa berbalas pantun dalam upacara Tueng Dara Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal. Gambaran dari data tersebut adalah bahwa kebanyakan masyarakat kurang sering menghadiri prosesi seumapa berbalas pantun dalam upacara Tueng Dara Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal, hal ini dikarenakan prosesi seumapa sudah mulai jarang diadakan dalam upacara Tueng Dara Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal. Tabel 30 Prosesi yang Sering Dihadiri pada Upacara Tueng Dara Baro di Daerah Tempat Tinggal adalah Ranup Lampuan No. Pendapat Responden F 1. Sangat Sering 27 27,3 2. Sering 34 34 Universitas Sumatera Utara 3. Kurang Sering 21 21 4. Tidak Sering 17 17,2 Total 99 100 Sumber P.26FC.31 Tabel 30 menunjukkan bahwa dari 99 orang responden, 27 orang 27,3 responden menyatakan sangat sering menghadiri prosesi tarian Ranup Lampuan tarian persembahan dalam upacara Tueng Dara Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal, 34 orang 34 responden menyatakan sering menghadiri tarian Ranup Lampuan tarian persembahan dalam upacara Tueng Dara Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal, 21 orang 21 responden menyatakan kurang sering menghadiri prosesi tarian Ranup Lampuan tarian persembahan dalam upacara Tueng Dara Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal, 17 orang 17,2 responden menyatakan tidak sering menghadiri prosesi tarian Ranup Lampuan tarian persembahan dalam upacara Tueng Dara Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal. Data tersebut menyatakan bahwa responden terbesar menyatakan sering menghadiri prosesi tarian Ranup Lampuan tarian persembahan dalam upacara Tueng Dara Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal. Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa kebanyakan masyarakat masih sering menghadiri tarian Ranup Lampuan tarian persembahan dalam upacara Tueng Dara Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal, sehingga dapat terlihat bahwa prosesi penyambutan pengantin atau tamu dengan menggunakan tarian Ranup Lampuan Universitas Sumatera Utara masih sering diadakan dalam penyelenggaran upacara pernikahan adat Aceh di daerah tempat tinggal. Tabel 31 Prosesi yang Sering Dihadiri pada Upacara Tueng Dara Baro di Daerah Tempat Tinggal adalah Peusijuk No. Pendapat Responden F 1. Sangat Sering 47 47,5 2. Sering 31 31 3. Kurang Sering 14 14 4. Tidak Sering 7 7 Total 99 100 Sumber P.26FC.32 Tabel 31 menunjukkan bahwa dari 99 orang responden, 47 orang 47,5 responden menyatakan sangat sering menghadiri prosesi Peusijuk tepung tawar pengantin dalam upacara Tueng Dara Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal, 31 orang 31 responden menyatakan sering menghadiri prosesi Peusijuk tepung tawar pengantin dalam upacara Tueng Dara Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal, 14 orang 14 responden menyatakan kurang sering menghadiri prosesi Peusijuk tepung tawar pengantin dalam upacara Tueng Dara Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal, 7 orang 10 responden menyatakan tidak sering menghadiri prosesi Peusijuk tepung tawar pengantin dalam upacara Tueng Dara Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal. Universitas Sumatera Utara Data tersebut menyatakan bahwa responden terbesar menyatakan sangat sering menghadiri prosesi Peusijuk tepung tawar pengantin dalam upacara Tueng Dara Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal. Gambaran dari data tersebut adalah bahwa prosesi Peusijuk tepung tawar pengantin hampir selalu diadakan dalam penyelenggaran upacara pernikahan adat Aceh di daerah tempat tinggal. Tabel 32 Prosesi yang Sering Dihadiri pada Upacara Tueng Dara Baro di Daerah Tempat Tinggal adalah Peuraba Dapue No. Pendapat Responden F 1. Sangat Sering 13 13 2. Sering 22 22 3. Kurang Sering 35 35,4 4. Tidak Sering 30 30 Total 99 100 Sumber P.26FC.33 Tabel 32 menunjukkan bahwa dari 99 orang responden, 13 orang 13 responden menyatakan sangat sering menghadiri prosesi Peuraba Dapue pengenalan dapur kepada mempelai wanita dalam upacara Tueng Dara Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal, 22 orang 22 responden menyatakan sering menghadiri prosesi Peuraba Dapue pengenalan dapur kepada mempelai wanita dalam upacara Tueng Dara Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal, 35 orang 35,4 responden menyatakan kurang sering menghadiri prosesi Peuraba Dapue pengenalan dapur kepada mempelai wanita dalam upacara Tueng Dara Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal, 30 orang 30 Universitas Sumatera Utara responden menyatakan tidak sering menghadiri prosesi Peuraba Dapue pengenalan dapur kepada mempelai wanita dalam upacara Tueng Dara Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal. Data tersebut menyatakan bahwa responden terbesar menyatakan kurang sering menghadiri prosesi Peuraba Dapue pengenalan dapur kepada mempelai wanita dalam upacara Tueng Dara Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal. Gambaran dari data tersebut adalah bahwa prosesi Peuraba Dapue pengenalan dapur kepada mempelai wanita jarang diadakan dalam penyelenggaran upacara pernikahan adat Aceh di daerah tempat tinggal. Tabel 33 Prosesi yang Sering Dihadiri pada Upacara Tueng Dara Baro di Daerah Tempat Tinggal adalah Jamuan Makan Pengantin No. Pendapat Responden F 1. Sangat Sering 49 49,5 2. Sering 25 25,3 3. Kurang Sering 17 17,2 4. Tidak Sering 8 8 Total 99 100 Sumber P.26FC.34 Tabel 33 menunjukkan bahwa dari 99 orang responden, 49 orang 49,5 responden menyatakan sangat sering menghadiri prosesi Jamuan Makan Pengantin dalam upacara Tueng Dara Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal, 25 orang 25,3 responden menyatakan sering menghadiri prosesi Jamuan Makan Pengantin dalam upacara Tueng Dara Baro yang diselenggarakan Universitas Sumatera Utara di daerah tinggal, 17 orang 17 responden menyatakan kurang sering menghadiri prosesi Jamuan Makan Pengantin dalam upacara Tueng Dara Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal, 8 orang 8 responden menyatakan tidak sering menghadiri prosesi Jamuan Makan Pengantin dalam upacara Tueng Dara Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal. Data tersebut menyatakan bahwa responden terbesar menyatakan sangat sering menghadiri prosesi Jamuan Makan Pengantin dalam upacara Tueng Dara Baro yang diselenggarakan di daerah tinggal. Gambaran dari data tersebut bahwa prosesi Jamuan Makan Pengantin selalu diadakan dalam penyelenggaran upacara pernikahan adat Aceh di daerah tempat tinggal.

VI.2 Pembahasan