METODOLOGI PENELITIAN Komunikasi Antar Budaya dan Proses Akulturasi Budaya Kaum Urban (Studi Deskriptif Pengaruh Komunikasi Antar Budaya terhadap Pernikahan Adat Aceh sebagai Proses Akulturasi Budaya Kaum Urban Masyarakat Kelurahan Helvetia Kecamatan Med

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ada metode deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Penelitian ini juga sering disebut noneksperimen, karena pada penelitian ini penelitian tidak melakukan kontrol dan manipulasi variabel penelitian. Dengan metode deskriptif, penelitian memungkinkan untuk melakukan hubungan antar variabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori yang memiliki validitas universal. Di samping itu, penelitian deskriptif juga merupakan penelitian, dimana pengumpulan data untuk mengetes pertanyaan penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan keadan dan kejadian sekarang. Mereka melaporkan keadaan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya. Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan sobjek yang diteliti secara tepat. Dalam perkembangan akhir-akhir ini, metode penelitian deskriptif juga banyak di lakukan oleh para penelitian karena dua alasan. Pertama, dari pengamatan empiris didapat bahwa sebagian besar laporan penelitian di lakukan dalam bentuk deskriptif. Kedua, metode deskriptif sangat berguna untuk mendapatkan variasi permasalahan yang berkaitan dengan bidang pendidikan maupun tingkah laku manusia. Universitas Sumatera Utara Tujuan dari penelitian deskriptif adalah menghasilkan gambaran akurat tentang sebuah kelompok, menggambarkan mekanisme sebuah proses atau hubungan, memberikan gambaran lengkap baik dalam bentuk verbal atau numerikal, menyajikan informasi dasar akan suatu hubungan, menciptakan seperangkat kategori dan mengklasifikasikan subjek penelitian, menjelaskan seperangkat tahapan atau proses, serta untuk menyimpan informasi bersifat kontradiktif mengenai subjek penelitian. III.2 Deskripsi Lokasi Penelitian III.2.1 Sejarah Singkat Kelurahan Helvetia Pembangunan kelurahan merupakan bagian integral dari pembangunan daerah dan pembangunan nasional. Undang-undang nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah memberikan kewenangan yang lebih luas kepada daerah, terutama yang sifatnya multi sektoral. Sebagai wujud kemampuan melaksanakan kewenangan yang merupakan sebagian dari esensi otonomi daerah tersebut, daerah dituntut untuk merumuskan program pembangunan tingkat kelurahan hingga kabupatenkota. Program pembangunan yang disusun secara komprehensif sangat membutuhkan informasi yang komprehensif pula yang diperoleh melalui pengolahan data yang akurat. Kecamatan Medan Helvetia merupakan salah satu dari 21 kecamatan yang terdapat di Kota Medan, terletak di bagian Barat Kota Medan, berpenduduk 142.187 jiwa 2006, mempunyai luas wilayah 15,44 Km 2 dengan batas-batas wilayahnya sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Medan Sunggal Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Medan Barat Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Medan Petisah Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Marelan Helvetia adalah nama Latin untuk negara Swiss. Tahun 1865 dua pemilik perkebunan asal Swiss, Mots dan Breker mendirikan perkebunan tembakau di Deli daerah sekitar Medan kini bernama Konigsgrätz, yang namanya kemudian diubah menjadi Helvetia. Nama ini hingga kini masih tetap bertahan dan digunakan sebagai nama kecamatan ini. Kelurahan Helvetia, Kecamatan Medan Helvetia merupakan salah satu kelurahan dari 7 tujuh total kelurahan yang ada di Kecamatan Medan Helvetia. Dengan luas wilayah 125 Hektar atau 1,25 Km 2 , kelurahan ini berpenduduk 13478 jiwa 2009 dan memiliki 12 lingkungan. Kelurahan Helvetia mempunyai batas- batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Helvetia Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Dwikora Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Helvetia Tengah Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Tanjung Gusta Di kelurahan Helvetia ini terdapat Perumnas Helvetia serta perumahan- perumahan kelas menengah dan mewah. Daerah ini juga memiliki tingkat Universitas Sumatera Utara mobilitas tinggi serta menjadi salah satu pusat kegiatan ekonomi, dengan adanya dua pasar tradisional dan satu buah pusat perbelanjaan modern atau plaza. Kelurahan Helvetia menjadi salah satu daerah tujuan urbanisasi, sehingga di daerah ini terdiri dari berbagai suku dan kebudayaan. III.3 Populasi dan Sampel III.3.1 Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian Nawawi, 2001:14. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Kelurahan Helvetia, Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan dimana masyarakatnya berjumlah 13478 jiwa. Sensus penduduk 2009 III.3.2 Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu Nawawi,2001:144. Untuk menentukan jumlah sampel dari populasi tersebut makan digunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10 dan tingkat kepercayaan 90 Rakhmat,2004:82, adapun rumus tersebut adalah : Universitas Sumatera Utara Keterangan : N = jumlah presisi n = sampel d 2 = presisi Dari rumus tersebut, maka besar sampel yang diambil pada penelitian ini adalah : n = 99.2635 n = 99 orang maka sampel dari penelitian ini berjumlah 99 orang. III.4 Teknik Sampling Penarikan sampel yang dilakukan adalah dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Teknik ini berdasarkan teknik pengambilan sampel yang disesuai dengan tujuan penelitian. Sampel yang digunakan disesuai dengan kriteria–kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. Adapun kriteria sampel yang dimaksudkan adalah: Universitas Sumatera Utara a. Sampel adalah masyarakat Kelurahan Helvetia, Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan b. Sampel adalah masyarakat yang berusia 25 – 65 tahun. III.5 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan melalui dua teknik sebagai berikut : - Penelitian kepustakaan Library Research Penelitian ini dilakukan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui literatur dan sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian. Dalam hal ini penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku–buku, literatur serta tulisan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. - Penelitian Lapangan Field Research Penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan data yang meliputi kegiatan survei di lokasi penelitian, pengumpulan data dari responden melalui: 1. Kuisioner, yaitu alat pengumpulan data dalam bentuk sejumlah pertanyaan tertulis yang harus dijawab secara tertulis pula pada responden Nawawi,2001:117 Di sini peneliti akan menyebarkan kuisioner pada masyarakat Kelurahan Helvetia, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan yang terpilih menjadi sampel. 2. Observasi, yaitu pengamatan dan pencatatan statistik terhadap segala hal yang tampak pada objek penelitian. Universitas Sumatera Utara III.6 Teknik Analisis Data Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu penelitian dengan menggunakan metode memberi gambaran mengenai situasi-situasi ataupun kejadian-kejadian. Data-data yang terkumpul baik dari data primer maupun dari data sekunderakan disusun kemudian disajikan dalam bentuk tabel tunggal. Analisis tabel tunggal yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori- kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisis data yang terdiri dari kolom, yaitu sejumlah frekuensi dan presentase untuk setiap kategori Singarimbun 1995:273. III.7 Proses Pengolahan Data Setelah nantinya peneliti berhasil mengumpulkan data dari 99 orang responden, peneliti akan memulai pengolahan data. Adapun tahap pengolahan data yang akan peneliti lakukan adalah sebagai berikut: III.7.1 Penomoran Kuesioner Kuesioner yang telah dibagikan akan diberikan nomor urut sebagai pengenal, yaitu 01-99. III.7.2 Editing Proses pengeditan jawaban responden untuk memperjelas setiap jawaban yang meragukan dan menghindari terjadinya kesilapan saat pengisian data ke dalam kotak kode yang disediakan. Universitas Sumatera Utara III.7.3 Coding Proses pemindahan jawaban-jawaban responden ke kotak kode yang telah disediakan di kuesioner dalam bentuk angka skor. III.7.4 Inventarisasi Variabel Data mentah yang diperoleh akan dimasukkan ke dalam lembar FC Foltron Cobol sehingga memuat data dalam satu kesatuan. III.7.5 Tabulasi Data Pada tahap ini, data dari lembar FC akan dimasukkan ke dalam tabel, yaitu tabel tunggal. Penyebaran data dalam tabel secara rinci melalui kategori frekuensi, presentase, dan selanjutnya akan dianalisa sebagaimana dapat dilihat pada bab IV tentang hasil dan pembahasan. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN