Upacara pernikahan memiliki banyak ragam dan variasi antar bangsa, suku satu dan yang lain pada satu bangsa, agama, budaya, maupun kelas sosial.
Penggunaan adat atau aturan tertentu kadang-kadang berkaitan dengan aturan atau hukum agama tertentu pula. Upacara pernikahan adat merupakan upacara
pernikahan yang dilaksanakan menurut aturan atau hukum adat dari masing- masing budaya suku yang dimiliki oleh kedua mempelai.
Pernikahan adat Aceh, seperti juga pernikahan-pernikahan adat pada umumnya, didasari oleh hukum adat, perundang-undangan, juga hukum agama.
Dalam pernikahan adat Aceh, terdapat beberapa prosesi besar yaitu : 1.
Perkenalan antar keluarga 2.
Pertunangan menjelang pernikahan Ba Ranup Kong Haba 3.
Upacara perkawinan Preh Linto Baroe 4.
Upacara mengunduhmengantar mempelai wanita Tueng Dara Baroe Terdapat banyak lagi prosesi-prosesi kecil yang menjadi bagian dari 4
empat prosesi besar yang biasa dilakukan di dalam pernikahan adat Aceh. Seiring berjalannya waktu, prosesi-prosesi yang terdapat di dalam upacara
pernikahan itu sendiri nerkurang atau bertambah sebagai akibat dari akulturasi budaya yang terjadi di dalam masyarakat.
I.6 Kerangka Konsep
Dalam suatu penelitian, seorang peneliti menggunakan istilah yang khusus untuk menggambarkan secara tepat fenomena yang hendak di telitinya. Inilah
yang disebut konsep, yakni istilah dan defenisi yang digunakan untuk
Universitas Sumatera Utara
menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Melalui konsep, peneliti diharapkan akan
dapat menyederhanakan pemikirannya dengan menggunakan satu istilah untuk beberapa kejadian yang berkaitan satu dengan lainnya Singarimbun, 1995 : 32.
Dalam kerangka konsep di rumuskan variabel –variabel dan indikator yang akan diteliti, yaitu :
1. Variabel Bebas X
Variable bebas adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi ada atau munculnya gejala atau faktor atau unsur lain.
Nawawi, 1993 : 56 . Variable bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Komunikasi Antar
Budaya.
2. Variabel Terikat Y
Variabel terikat adalah variabel yang merupakan akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahului Rakhmat, 1993 : 12 . Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah pernikahan adat Aceh sebagai proses akulturasi budaya kaum urban pada masyarakat di Kelurahan Helvetia, Kecamatan Medan
Helvetia Kota Medan
3. Variabel Antara Z
Variabel antara adalah variabel yang menghubungkan variabel terikat dan variabel bebas. Variabel antara dalam penelitian ini adalah karakteristik
responden yang diwakili oleh notasi z.
Universitas Sumatera Utara
I.7 Model Teoritis
Variabel-variabel yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep akan dibentuk menjadi satu model teoritis sebagai berikut
:
Keterangan : X : Variabel Bebas
Y : Variabel Terikat Z : Variabel Antara
I.8 Operasional Variabel Variabel Terikat Y
Pernikahan Adat Aceh sebagai Proses Akulturasi
Masyarakat Urban Variabel Bebas X
Komunikasi Antar Budaya
Variabel Antara
Karakteristik Responden
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep di atas, maka dibuat operasional variabel untuk membentuk kesatuan dan kesesuaian dalam penelitian, yaitu :
Tabel 1.1 Operasional Variabel Variabel Teoritis
Variabel Operasional 1. Variabel Bebas X
Komunikasi Antar Budaya 1.
Sumber 2.
Meng-encode encoding 3.
Pesan 4.
Saluran 5.
Penerima 6.
Men-decode decoding 7.
Respons penerima 8.
Umpan balik feedback 9.
Gangguan noise 10.
Bidang Pengalaman 11.
Konteks Komunikasi 2. Variabel Terikat Y
Pernikahan adat Aceh sebagai Proses akulturasi budaya
masyarakat urban a.
Perkenalan antar keluarga b.
Pertunangan Ba Ranup Kong Haba c.
Upacara Pernikahan Preh Linto Baroe
d. Upacara MengunduhMengantar
Pengantin Wanita Tueng Dara Baroe
3. Variabel Antara Z Karakteristik Responden
a. Usia b. Jenis Kelamin
c. Pendidikan
I.9 Definisi Operasional