jaringan Transmisi bertegangan tinggi sepanjang 120km, menembus daerah pegunungan perkebunan dan dataran rendah yang melintasi
Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Simalungun, Kabuaten Asahan, dan Kabupaten Batu bara.
2. Pabrik Peleburan Aluminium
INALUM membangun pabrik peleburan aluminium beserta prasarana pendukung produksinya di atas area seluas 200ha di Kuala Tanjung yang berjarak
lebih kurang 110 km dari medan. Pabrik Peleburan dengan kapasitas desain 225.000 ton aluminium batangan ingot per tahun, kapasitas ini telah dikembangkan menjadi
250.000 ton aluminium pertahun, dibangun menghadap selat Malaka. Pembangunannya dimulai tanggal 6 Juli 1979 sedang tahap pertama operasinya
dimulai tanggal 20 Januari 1982 peresmian tahap pertama operasi dilakukan oleh Presiden Soeharto disaksikan oleh 12 Mentri Kabinet pembangunan II. Pengoperasian
tungku pertama dilaksanakan tanggal 15 Februari 1982 dan pada bulan Maret tahun yang sama aluminium ingot pertama berhasil dicetak. Tanggal 14 Oktober 1982,
Kapal Ocean Prima dengan muatan 4.800 ton aluminium ingot bertolak meninggalkan pelabuhan Kuala Tanjung menuju Jepang sekaligus menandai ekspor
perdana aluminium ingot produksi INALUM. Sejak itu Indonesia tercatat sebagai salah satu negara pengekspor aluminium didunia. Produksi ke-sejuta ton dicapai pada
tanggal 8 Februari 1988, produksi ke-dua juta ton pada tanggal 2 Juni 1993, dan pada tanggal 12 Desember 1997 dihasilkan produksi ke-tiga juta ton dan mencapai ke-
empat juta ton pada tanggal 16 Desember 2003, pada tanggal 11 Januari 2008
Universitas Sumatera Utara
mencapai produksi ke-lima juta ton. Produk INALUM menjadi komoditas ekspor dengan tujuan utama Jepang dan juga dipasarkan untuk konsumsi dalam negri.
Umumnya produsen dalam negri yang menggunakan aluminium untuk industri hilir seperti produk ekstrusi, kabel dan lembaran aluminium. PT. INALUM
telah mendapat sertifikat ISO 9001:2000, sebuah standar international untuk menjamin mutu produksi, instalasi dan service. Aluminium ingot produksi INALUM
mempunyai tingkat kemurnian 99,70, 99,90 dan 99,92. Peleburan aluminium INALUM di Kuala Tanjung memproses alumina menjadi logam aluminium dengan
memakai alumina, karbon dan tenaga listrik sebagai bahan baku utama. Pada peleburan ini terdapat 3 bagian utama untuk proses produksi yaitu Bagian Tungku
Reduksi, Bagian Karbon dan Bagian Penuangan serta fasilitas penunjang.
3.Pengendalian Dampak Lingkungan.
INALUM sangat memperhatikan pengendalian polusi guna mencegah dampak operasi peleburan. Investasi cukup besar telah dilakukan untuk manajemen
lingkungan berkaitan dengan aktivitas peleburan, terutama sekali untuk sistem pengendalian emisi yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan
pengoperasian pabrik. Pabrik peleburan dilengkapi dengan sistem pembersih gas untuk menghindari
pencemaran gas buang termasuk flourida dan debu yang keluar dari tungku reduksi serta SOx dan Ter dari proses pemanggangan anoda. Pabrik juga dilengkapi dengan
27 unit pembersih gas kering yang dihubungkan ketiga gedung reduksi untuk membersihkan tungku reduksi. Untuk membersihkan emisi gas yang keluar dari
Universitas Sumatera Utara
tungku untuk membersihkan emisi gas alumina disemprotkan ke aliran gas yang mengandung flourida. Hampir semua flourida dalam gas bereaksi dengan alumina
dan terserap. Alumina yang telah mengandung flourida serta partikel-partikel lain tersebut kemudian dimasukkan kembali kedalam tungku reduksi sementara gas yang
telah bersih dikeluarkan melalui cerobong. Sistem recovery dan recycling dari flourida ini tidak saja bermanfaat bagi pengendalian dampak lingkungan, tetapi juga
merupakan penghematan yang cukup besar yang hampir dapat menutup biaya pengoperasian pembersih gas kuning. Selain itu juga perusahaan mengadakan
pemantauan terhadap zat-zat pencemar baik dilingkungan pabrik maupun disekitarnya. Pemantauan di lingkungan secara berkala terhadap emisi flourida yang
terdapat diudara, pada pertumbuhan dan ditanah serta SOx yang terdapat di udara.
4.Pelabuhan
Kegiatan impor bahan baku dan pengapalan produknya, perusahaan telah membangun sebuah pelabuhan pada bagian timur pabrik peleburan dengan 3 buah
dermaga yaitu dermaga A,B,C. Untuk mendapatkan kedalaman laut yang ideal, dermaga ini dibangun menjorok sepanjang 2,5 km ke tengah laut dengan jembatan
yang menghubungkannya ke darat. Pelabuhan ini mempunyai kapasitas muat sebesar 1500mt sampai 2000mt dan kapasitas bongkar 4000mthari.
Dermaga A dengan kapasitas 25.000 DWT dipakai khusus untuk membongkar bahan baku dan bahan-bahan keperluan operasi pabrik lainya. Dermaga B dengan
kapasitas 16000 DWT dipakai untuk pengapalan batangan aluminium ingot dan dermaga C dengan kapasitas 3000 DWT yang digunakan untuk membongkar
Universitas Sumatera Utara
peralatan pada masa pembangunan proyek dan guna kepentingan umum, diserahkan kepada pemerintah pada tanggal 24 April 1984.
5. Karyawan dan Alih Teknologi.