C. Dimensi-dimensi efektivitas diri
Menurut Bandura didalam wulansari:2001 efektifitas diri adalah penilaian seseorang terhadap kemampuan mereka untuk mengorganisasi dan melakukan suatu
tindakan yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Dimensi- dimensi tertentu dari efektifitas diri memberikan pengaruh khusus pada kemampuan
organisasi untuk meningkatkan kinerja mereka. Dimensi-dimensi ini adalah :
1. Kemampuan
Kemampuan yang dimaksud disini adalah kemampuan karyawan yang dimiliki didalam dirinya, baik kemampuan teknis maupun kemampuan umum.
Menurut Robbins 2003:51 kemampuan adalah suatu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagi tugas dalam suatu pekerjaan. Seluruh kemampuan individu
pada hakekatnya tersusun dari 2 perangkat faktor: a.
Kemampuan Intelektual yaitu kemampuan yang diperlukan untuk melakukan kegiatan mental. Sembilan dimensi yang membentuk
kemampuan intelektual adalah kecerdasan, numeris, pemahaman verbal, kecepatan, perseptual, penalaran induktif, penalaran deduktif, visualisasi
ruang, dan ingatan b.
Kemampuan Fisik yaitu kemampuan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, kecekatan, kekuatan, dan keterampilan
serupa. Menurut Robbin 2003:46 ada beberapa karakteristik biografis seseorang
yang mempengaruhi kemampuan seseorang dan berdampak pada kinerjanya.
Universitas Sumatera Utara
a. Usia
Usia dapat menjadi suatu sebab turunnya kinerja seseorang. Ada suatu keyakinan bahwa dengan menuanya usia ketrampilan seorang individu terutama
kecepatan, kecekatan, kekuatan atau stamina, akan mengikis atau menurun dengan sejalannya waktu, dan bahwa kebosanan pekerjaan yang berlarut-larut
dan kurangnya rangsangan intelektual semuanya akan menyumbang pada kurangnya produktivitas.
b. Jenis kelamin
Perbedaan jenis kelamin dianggap menjadi salah satu karakteristik yang dapat membedakan efektivitas diri seseorang. Pria dianggap lebih agresif dan
mempunyai pengharapan ekspektasi untuk sukses yang lebih besar dibandingkan dengan wanita.
c. Status Perkawinan
Status seorang karyawan yang telah menikah menunjukkan absesnsi yang lebih sedikit, mengalami pergantian yang lebih rendah, dan lebih puas dengan
pekerjaan yang mereka lakukan dibandingkan dengan karyawan lain yang memiliki status belum menikah. Perkawinan memaksakan peningkatkan
tanggung jawab yang dapat membuat suatu pekerjaan yang tetap menjadi lebih berharga dan penting.
d. Masa Kerja
Masa kerja mempunyai hubungan positif antara senioritas dengan produktivitas pekerjaan, masa kerja yang cukup lama dapat memberikan
pengalaman yang cukup besar untuk peningkatan kinerja. Tetapi masa kerja
Universitas Sumatera Utara
berhubungan negatif dengan kemangkiran. Masa kerja juga menjadi variabel yang penting untuk menentukan keluar masuknya karyawan.
2. Pelatihan