yang akan menentukan kontinuitas serta keberhasilan komunikasi tersebut. Umpan balik dapat berasal dari diri sendiri, dan dapat
pula bersumber dari oranglain. Selain itu umpan balik juga bias bersifat positif, dan bisa pula
bersifat negatif. Umpan balik positif adalah respon atau tanggapan yang diterima, baik berupa pesan verbal maupun nonverbal sesuai
dengan yang diharapkan oleh komunikator yang mengakibatkan komunikasi terus berlanjut. Sedangkan umpan balik negatif adalah
tanggapan yang diberikan oleh komunikan, berupa pesan-pesan yang tidak sesuai dengan harapan komunikator dan dapat
mengganggu kelangsungan proses komunikasi selanjutnya. f.
Efek effect
Efek dalam komunikasi adalah hasil yang dicapai dari sebuah proses komunikasi, yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Dampak atau hasil dari kegiatan komunikasi yang membawa konsekuensi perubahan, misalnya dalam aspek kognitif seperti
terjadinya peningkatan pengetahuan, kemampuan, intelektual yang semakin baik, wawasan yang semakin luas, meningkatnya
kemampuan menganalisis atau melakukan evaluasi dan sebagainya. Amir Purba, Dkk, 2006: 29
2.2 Komunikasi Antar Pribadi
Kehidupan manusia ditandai dengan pergaulan di antara manusia dalam keluarga, lingkungan masyarakat sekolah, tempat kerja, organisasi sosial dan
Universitas Sumatera Utara
sebagainya. Semuanya ditunjukkan tidak saja pada derajat suatu pergaulan, frekuensi bertemu, jenis relasi, mutu dari interaksi-interaksi diantara mereka tetapi
juga terletak pada seberapa jauh keterlibatan di antara mereka satu dengan yang lainnya, saling mempengaruhi.
Orang menamakan peristiwa seperti dilukiskan di atas sebagai suatu peristiwa komunikasi. Menurut Schramm 1974 diantara manusia yang bergaul,
mereka saling berbagi informasi, gagasan dan sikap. Demikain pula menurut Merrill dan Lownstein 1971 terjadi penyesuaian pikiran, penciptaan perangkat
simbol bersama dalam pikiran para peserta, singkatnya suatu pengertian. Dan menurut Theodorson 1969 komunikasi adalah pengalihan informasi
dari satu orang atau kelompok kepada orang lain, terutama dengan menggunakan simbol. Proses pengaruh mempengaruhi ini merupakan suatu proses bersifat
psikologis dan karenanya juga, merupakan permulaan dari ikatan psikologis antar manusia yang memiliki suatu pribadi dan memberikan peluang bakal terbentuknya
suatu kebersamaan dalam kelompok yang tidak lain merupakan tanda adanya proses sosial Liliweri, 1991:11.
Secara umum, komunikasi antar pribadi dapat diartikan sebagai suatu proses pertukaran makna antara orang-orang yang saling berkomunikasi.
Pengertian proses mengacu pada perubahan dan tindakan action yang berlangsung terus-menerus.
Komunikasi antar pribadi juga merupakan suatu pertukaran, yaitu tindakan menyampaikan dan menerima pesan secara timbal balik. Sedangkan makna, yaitu
sesuatu yang dipertukarkan dalam proses tersebut, adalah kesamaan pemahaman
Universitas Sumatera Utara
di antara orang-orang yang berkomunikasi terhadap pesan-pesan yang digunakan dalam proses komunikasi.
Di balik pengertian ini sebenarnya terdapat sejumlah karakteristik yang menentukan kegiatan dapat disebut komunikasi antar pribadi. Judy C. Pearson
1983 menyebutkan enam karakteristik komunikasi antar pribadi, yaitu: a.
Komunikasi antar pribadi diimulai dengan diri pribadi self. Berbagai persepsi komunikasi yang menyangkut pengamatan dan
pemahaman berangkat dari dalam diri kita, artinya dibatasi oleh siapa diri kita dan bagaimana pengalaman kita.
b. Komunikasi antar pribadi bersifat transaksional. Anggapan ini
mengacu pada tindakkan pihak-pihak yang berkomunikasi secara serempak menyampaikan dan menerima pesan.
c. Komunikasi antar pribadi mencakup aspek-aspek isi pesan dan
hubungan antarpribadi. Maksudnya komunikasi antar pribadi tidak hanya berkenaan dengan isi pesan yang dipertukarkan, tetapi juga
melibatkan siapa partner komunikasi kita dan bagaimana hubungan kita dengan partner tersebut.
d. Komunikasi antar pribadi mensyaratkan adanya kedekatan fisik
antara pihak-pihak yang berkomunikasi e.
Komunikasi antar pribadi melibatkan pihak-pihak yang saling tergantung satu dengan yang lainnya interdependen dalam proses
komunikasi.
Universitas Sumatera Utara
f. Komunikasi antar pribadi tidak dapat diubah maupun di ulang. Jika
salah mengucapkan sesuatu kepada partner komunikasi kita, mungkin kita dapat minta maaf dan diberi maaf, tetapi itu tidak
berarti menghapus apa yang pernah kita ucapkan Sendjaja, 2005:21.
Komunikasi antar pribadi sebenarnya merupakan satu proses sosial, di mana orang-orang yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi. Sebagaimana
di ungkapkan oleh De Vito 1976 bahwa, komunikasi antar pribadi merupakan pengiriman pesan-pesan dari seorang dan diterima oleh orang yang lain, atau
sekelompok orang dengan efek dan umpan balik yang langsung. Efenndy 1986b mengungkapkan bahwa, pada komunikasi antar pribadi
adalah komunikasi antara komunikator dengan seorang komunikan. Komunikasi ini dianggap paling efektif dalam hal upaya mengubah sikap, pendapat, atau
prilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis, berupa percakapan. Arus balik bersifat langsung.
Komunikator mengetahui tanggapan komunikan ketika itu juga, pada saat komunikasi dilancarkan. Komunikator mengetahui pasti apakah komunikasinya
itu positif atau negatif, berhasil atau tidak. Jika tidak, ia dapat memberikan kesempatan kepada komunikasi untuk bertanya seluas-luasnya.
Pendapat lain dari Dean C. Barnlund 1968 mengemukakan bahwa komunikasi antar pribadi biasanya dihubungkan dengan pertemuan antar dua
orang, atau tiga orang atau mungkin empat orang, yang terjadi secara sangat spontan dan tidak berstruktur.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Rogers dalam Depari 1988 mengemukakan bahwa komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi dari mulut ke mulut, yang terjadi dalam
interaksi tatap muka antara beberapa pribadi. Juga Tan 1981 mengemukakan bahwa interpersonal communication komunikasi antar pribadi adalah
komunikasi tatap muka antara dua atau lebih orang. De Vito 1976 mengemukakan suatu komunikasi antar pribadi
mengandung ciri-ciri, yaitu: Keterbukaan openes, empati empathy, dukungan supportiveness, rasa positif positivness, dan kesamaan equality. Menurut
Evert M. Rogers dalam Depari 1988 ada beberapa ciri komunikasi yang menggunakan saluran antar pribadi adalah:
a. Arus pesan yang cenderung dua arah;
b. Konteks komunikasinya tatap muka;
c. Tingkat umpan balik yang terjadi tinggi;
d. Kemampuan mengatasi tingkat selektifitas terutama “selective
exposure” yang tinggi; e.
Kecepatan jangkauan terhadap audience yang besar relatif lambat;
f. Efek yang mungkin terjadi ialah perubahan sikap.
Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa komunikasi antar pribadi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Komunikasi antar pribadi biasanya terjadi secara spontan dan
sambil lalu;
Universitas Sumatera Utara
b. Komunikasi antar pribadi tidak mempunyai tujuan terlebih dahulu;
c. Komunikasi antar pribadi terjadi secara kebetulan di antara peserta
yang tidak mempunyai identitas yang jelas; d.
Komunikasi antar pribadi mempunyai akibat yang disengaja maupun yang tidak disengaja;
e. Komunikasi antar pribadi seringkali berlangsung berbalas-balasan;
f. Komunikasi antar pribadi menghendaki paling sedikit melibatakan
hubungan dua orang dengan suasana yang bebas, bervariasi, adanya keterpengaruhan;
g. Komunikasi antar pribadi tidak dikatakan tidak suskses jika tidak
membuahkan hasil; h.
Komunikasi antar pribadi menggunakan lambang-lambang bermakna
Klinger 1977 mengemukakan bahwa, hubungan-hubungan dengan orang lain, ternyata mempengaruhi kita. Kita tergantung terhadap orang-orang yang lain
karena, mereka juga berusaha mempengaruhi kita melalui pengertian yang diberikannya.
Informasi yang dibaginya, semangat yang disumbangkannya , dan masih banyak lagi pengaruh lainnya yang menerpa kita. Semuanya membentuk
pengetahuan, menguatkan perasaan dan barangkali juga meneguhkan prilaku manusia. Keinginan berkomunikasi antar pribadi disebabkan karena dorongan
Universitas Sumatera Utara
pemenuhan kebutuhan yang belum, tidak dimiliki seseorang sebelumnya atau belum layak dihadapannya.
Jadi adanya motif-motif tertentu yang dikandung oleh setiap manusia dalam pemenuhan kebutuhan. Menurut Gerungen 1986 motif merupakan suatu
pengertian yang meliputi semua penggerak, alasan-alasan atau dorongan- dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu. Jadi motif-
motif itu memberi tujuan dan arah tingkah laku Liliweri, 1991.
2.3 S-O-R Sistem Organism Response S-O-R