Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, peneliti merasa tertarik untuk meneliti komunikasi antar pribadi orang tua dan anak dalam menanamkan
pengetahuan bahasa daerah di lingkungan III Kelurahan Tembung, Kecamatan Medan Tembung.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: “ bagaimanakah komunikasi antar
pribadi orang tua dan anak dalam menanamkan pengetahuan bahasa daerah di
Lingkungan III Kelurahan Tembung Kecamatan Medan Tembung?”
1.3 Pembatasan Masalah
Sesuai dengan masalah penelitian yang dirumuskan di atas, selanjutnya peneliti merumuskan pembatasan masalah penelitian. Adapun maksudnya agar
permasalahan yang diteliti menjadi jelas, terarah, dan tidak terlalu luas sehingga dapat dihindari salah pengertian tentang masalah penelitian. Maka pembatasan
masalah yang akan diteliti adalah:
1 Objek penelitiannya adalah orang tua dan anak yang berusia 13-15
tahun siswa-siswi Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP. 2
Penelitian ini hanya melihat komunikasi antar pribadi orangtua dan anak dalam menanamkan pengetahuan bahasa daerah.
Universitas Sumatera Utara
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1
Untuk mengetahui komunikasi antar pribadi orangtua dan anak dalam menanamkan pengetahuan bahasa daerah di Lingkungan III
Kelurahan Tembung Kecamatan Medan Tembung 2
Untuk mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi orangtua dalam menanamkan pengetahuan bahasa daerah
3 Untuk mengetahui peran orangtua dalam melestarikan bahasa
daerah dalam keluarga.
1.4.2 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang akan diberikan dari penelitian ini adalah : 1
Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah penelitian dan sumber bacaan di lingkungan FISIP USU.
2 Secara teoritis, penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah
ilmu pengetahuan dan wawasan peneliti mengenai komunikasi, khususnya komunikasi antar pribadi.
3 Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi dalam kajian studi ilmu sosialkomunikasi mengenai peran orangtua dalam menanamkan pengetahuan bahasa daerah
pada anak.
Universitas Sumatera Utara
1.5 Kerangka Teori
Menurut Nawawi, setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berfikir dalam memecahkan atau menyoroti masalah. Untuk itu perlu
disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan
dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti Nawawi, 1955: 40.
Wilbur Schramm menyatakan bahwa teori merupakan suatu perangkat pernyataan yang saling berkaitan, pada abstraksi dengan kadar tinggi, dan
daripadanya proposisi bisa dihasilkan dan diuji secara ilmiah, dan pada landasannya dapat dilakukan prediksi mengenai perilaku Effendi, 1990: 241.
Dalam penelitian ini, teori-teori yang dianggap relevan adalah teori komunikasi, komunikasi antar pribadi, S-O-R sistem organism respon,
komunikasi keluarga, dan bahasa verbal dalam konteks komunikasi antar budaya.
1.5.1 Komunikasi
Sebagai makhluk sosial, komunikasi merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia. Dengan komunikasi, seseorang dapat menyampaikan
informasi, ide ataupun pemikiran, pengetahuan, konsep dan lain-lain kepada orang lain secara timbal-balik, baik sebagai penyampai komunikator maupun sebagai
penerima pesan komunikan. Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin
communication dan bersumber dari kata communis yang berarti “sama”, yakni “sama makna” lambang. Proses komunikasi dapat diartikan sebagai “transfer
informasi” atau pesan-pesan message dari pengirim pesan sebagai komunikator
Universitas Sumatera Utara
kepada penerima pesan sebagai komunikan yang bertujuan feed back untuk mencapai saling pengertian mutual understanding antar kedua belah pihak.
Sebelum komunikator mengirimkan pesan-pesan informasi kepada pihak komunikan, terlebih dahulu memberikan makna dalam pesan-pesan tersebut
decode. Pesan tersebut ditangkap oleh komunikan dan diberikan makna sesuai dengan konsep yang dimilikinya encode.
Sebuah defenisi singkat untuk lebih memahami pengertian komunikasi, Effendi mengutip pendapat Harold The Lasswell, yaitu cara yang tepat untuk
menerangkan suatu tindakan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan” who says what, in wich channel, to whom, with what effect”. Pernyataan ini
mengandung lima unsur dasar komunikasi Effendi, 1990:255. Dengan begitu, di dalam berkomunikasi ada lima unsur yang tercakup, yaitu komunikator, pesan,
saluran, komunikan, dan efek. Berdasarkan uraian yang ada, khususnya dalam membicarakan pengertian
komunikasi, maka dapat diikhtisarkan: a.
Komunikasi berasal dari Bahasa Latin, Communis yang berarti sama. Maksudnya bila seseorang menyampaikan pesan komunikasi
kepada orang lain maka terlebih dahulu harus menyadarkan persamaan lambang dengan orang yang dituju sebagai sasaran
komunikasi. b.
Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan komunikasi dari seseorang atau sekelompok kepada sesorang atau sekelompok
lain.
Universitas Sumatera Utara
c. Kegiatan komunikasi meliputi komponen-komponen seperti
sumber, pesan, saluran, penerima, gangguan, proses penyampaian, arus balik dan efek.
d. Kegiatan komunikasi meliputi komunikasi intra individu, antar
individu, kelompok kecil, public speaking, komunikasi massa maupun komunikasi antar kebudayaan Suwardi, 2007: 11.
1.5.2 Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi antar pribadi merupakan satu proses sosial dimana orang- orang yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi dan komunikasi antar
pribadi merupakan jenis yang dianggap paling efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang karena sifatnya dialogis dan memilki arus
balik bersifat langsung. De Vito 1976 mengemukakan suatu komunikasi antar pribadi
mengandung ciri-ciri, yaitu: keterbukaan openes, empati empathy, dukungan supportiveness, rasa positif positivness, kesamaan equality. Sedangkan
menurut Evert M. Rogers dalam Depari 1988 ada beberapa ciri komunikasi yang menggunakan saluran antar pribadi adalah:
a. Arus pesan yang cenderung dua arah.
b. Konteks komunikasinya tatap muka.
c. Tingkat umpan balik yang terjadi tinggi.
d. Kemampuan mengatasi tingkat selektifitas terutama “selective
exposure” yang tinggi.
Universitas Sumatera Utara
e. Kecepatan jangkauan terhadap audience yang besar relatif lambat.
f. Efek yang mungkin terjadi ialah perubahan sikap.
Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa komunikasi antar pribadi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Komunikasi antar pribadi biasanya terjadi secara spontan dan
sambil lalu. b.
Komunikasi antar pribadi tidak mempunyai tujuan terlebih dahulu.
c. Komunikasi antar pribadi terjadi secara kebetulan di antara peserta
yang tidak mempunyai identitas yang jelas. d.
Komunikasi antar pribadi mempunyai akibat yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
e. Komunikasi antar pribadi seringkali berlangsung berbalas-balasan.
f. Komunikasi antar pribadi menghendaki paling sedikit melibatakan
hubungan dua orang dengan suasana yang bebas, bervariasi, adanya keterpengaruhan.
g. Komunikasi antar pribadi tidak dikatakan tidak sukses jika tidak
membuahkan hasil. h.
Komunikasi antar pribadi menggunakan lambang-lambang bermakna Liliweri, 1991:12.
Universitas Sumatera Utara
1.5.3 S-O-R Sistem Organism Response S-O-R
merupakan singkatan dari Stimulus-Organism-Response. Objek materialnya adalah manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen : sikap,
opini, perilaku, kognisi afeksi dan konasi. Teori ini menunjukkan bahwa komunikasi merupakan proses aksi-reaksi yang mengasumsikan bahwa kata-kata
verbal, isyarat non verbal, simbol-simbol tertentu akan merangsang orang lain memberikan respon dengan cara tertentu.
Menurut stimulus respons ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan
memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur
dalam model ini adalah ; Pesan stimulus, S, Komunikan organism, O, dan Efek
Response, R. Hosland, et al 1953 mengatakan bahwa proses perubahan perilaku
maupun kognitif pada hakekatnya sama dengan proses belajar. Proses perubahan tersebut menggambarkan proses belajar pada individu yang terdiri dari :
a. Stimulus rangsangan yang diberikan pada organisme dapat
diterima atau ditolak. Apabila stimulus tersebut tidak diterima atau ditolak berarti stimulus itu tidak efektif mempengaruhi perhatian
individu dan berhenti disini. Tetapi bila stimulus diterima oleh organisme berarti ada perhatian dari individu dan stimulus tersebut
efektif.
Universitas Sumatera Utara
b. Apabila stimulus telah mendapat perhatian dari organisme
diterima maka ia mengerti stimulus ini dan dilanjutkan kepada proses berikutnya.
c. Setelah itu organisme mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi
kesediaan untuk bertindak demi stimulus yang telah diterimanya bersikap.
d. Akhirnya dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari
lingkungan maka stimulus tersebut mempunyai efek tindakan dari individu tersebut perubahan perilaku.
Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan sikap adalah “how”, bukan “what” atau “why”. Dalam perubahan sikap, tampak bahwa sikap
yang dapat berubah hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula. Hovland, Janis, dan Kelley mengatakan bahwa dalam menelaah sikap
yang baru ada tiga variable penting yaitu,
a. Perhatian
b. Pengertian
c. Penerimaan
Gambar 1 Model S-O-R
Stimulus Organism:
a. Perhatian
b. Pengertian
c. Penerimaan
Response
Universitas Sumatera Utara
Bagan diatas menunjukkan bahwa perubahan sikap tergantung pada proses yang terjadi pada individu. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada
komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya, komunikan
mengerti setelah komunikan menerimanya dan mengolahnya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap Effendy, 1990: 254.
1.5.4 Komunikasi Keluarga
Keluarga merupakan kelompok sosial pertama dalam kehidupan manusia dimana ia belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial, dalam interaksi
dengan kelompoknya. Dalam keluarga yang sesungguhnya, komunikasi merupakan sesuatu yang harus dibina, sehingga anggota keluarga merasakan
ikatan yang dalam serta saling membutuhkan. Keluarga sebagai kelompok primer yang paling penting dalam
masyarakat, yang terbentuk dari hubungan laki-laki dan perempuan, untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak. Keluarga dalam bentuk yang murni
merupakan kesatuan sosial yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak.
Komunikasi keluarga adalah komunikasi yang terjadi dalam sebuah keluarga, yang merupakan cara seorang anggota keluarga untuk berinteraksi
dengan anggota lainnya, sekaligus sebagai wadah dalam membentuk dan mengembangkan nilai-nilai yang dibutuhkan sebagai pegangan hidup. Keluarga
merupakan lingkungan terkecil dan terdekat bagi individu, melalui keluarga seseorang mulai belajar, bersosialisasi, membentuk karakter, dan mengembangkan
nilai-nilai yang telah ditanamkan padanya melalui suatu pola tertentu.
Universitas Sumatera Utara
Suasana kekeluargaan dan kelancaran berkomunikasi antara anggota keluarga dapat tercapai apabila setiap anggota keluarga menyadari dan
menjalankan tugas dan kewajiban masing-masing sambil menikmati haknya sebagai anggota keluarga.
Agar komunikasi dan hubungan timbal balik dapat terpelihara dengan baik, maka hubungan timbal balik dalam keluarga harus menggambarkan kaitan
yang sangat kuat sebagai berikut: a.
Hubungan suami-istri berdasarkan cinta kasih. b.
Hubungan orangtua dengan anak didasarkan kasih-sayang.
c. Hubungan orangtua dengan anak remaja berdasarkan kasih sabar.
d. Hubungan antara anak didasarkan atas kasih sesama.
e. Komunikasi dalam keluarga akan memberikan rasa aman dan
bahagia bila berlandaskan kasih sayang Gunarsa, 2002:13.
1.5.5 Bahasa Verbal dalam Konteks Komunikasi Antar Budaya
Bahasa adalah sarana utama untuk berkomunikasi dengan orang lain dan menyimpan informasi. Bahasa juga merupakan sarana utama dalam pewarisan
budaya dari satu generasi pada generasi berikutnya. Bahkan, tanpa bahasa budaya yang sebagaimana kita kenal tidak akan ada.
Dalam kaitannya dengan studi kebudayaan culture bahasa ditempatkan sebagai sebuah unsur penting selain unsur-unsur lain seperti sistem pengetahuan,
mata pencaharian, adat istiadat, kesenian, sistem peralatan hidup dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
Bahkan bahasa dapat dikategorikan sebagai unsur kebudayaan yang berbentuk non material selain nilai, norma, dan kepercayaan belief Liliweri, 2003: 132.
Jadi, bahasa merupakan komponen budaya yang sangat penting dan mempengaruhi penerimaa serta prilaku manusia, perasaan dan juga kecendrungan
manusia untuk mengatasi dunia sekeliling. Dengan kata lain, bahasa mempengaruhi kesadaran, aktivitas dan gagasan manusia, menentukan benar atau
salah, moral atau tidak bermoral, dan baik atau buruk Liliweri, 2003:57. Meskipun pemakai bahasa daerah dalam lingkup kecil, namun karena
bahasa daerah adalah salah satu penjelmaan dan bagian dari suatu bentuk kebudayaan, betapapun sederhananya tentu berharga untuk diketahui dan
dipelajari demi perkembangan ilmu bahasa dan kebudayaan Indonesia secara keseluruhan dan utuh.
Dalam suatu bahasa tentu akan terdapat rumusan nilai-nilai kehidupan masyarakat pendukungnya, seperti adat istiadat, nilai kerohanian, kesusilaan, tata
cara kehidupan, alam pikiran, atau sikap pandangan hidup dan sebagainya yang meliputi segala aspek maupun inspirasi kebudayaan masyarakat pendukungnya.
Manfaat dari mempelajari bahasa daerah antar lain: a.
Menemukan warisan peninggalan budaya masa lampau, yang ternyata mengandung nilai-nilai kehidupan yang luhur.
b. Mengetahui bentuk-bentuk kehidupan masyarakat suku bangsa di
seluruh Indonesia. c.
Budaya dan bahasa daerah mengandung nilai kehidupan klasik yang murni dan merupakan dasar-dasar kepribadian bangsa.
Universitas Sumatera Utara
d. Dalam pertumbuhan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan
bahasa resmi negara, banyak mengambil dan menyerap kata-kata yang berasal dari bahasa daerah Waridah Q, dkk, 2003: 94.
1.6 Kerangka Konsep
Kerangka sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penlitian yang dicapai
dapat mengantar penelitian pada rumusan hipotesis Nawawi, , 1995 : 33. Konsep adalah istilah yang mengekspresikan sebuah ide abstrak yang dibentuk dengan
menggenarlisasikan objek atau hubungan fakta-fakta yang diperoleh dari pengamatan. Bungin mengartikan konsep sebagai generalisasi dari sekelompok
fenomena tertentu yang dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama Kriyantono, 2007: 149.
Kerangka konsep sebagai hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai. Agar
konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan menggunakan variable. Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam
penelitian yang bersifat deskriptif ini, yaitu:
1 Variabel Teoritis
2 Variabel Operasional
Universitas Sumatera Utara
1.7 Model Teoritis
Variabel-variabel yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep akan dibentuk menjadi suatu model teoritis sebagai berikut:
Gambar 2. Model teoritis
1.8 Operasional Variabel