pemenuhan kebutuhan yang belum, tidak dimiliki seseorang sebelumnya atau belum layak dihadapannya.
Jadi adanya motif-motif tertentu yang dikandung oleh setiap manusia dalam pemenuhan kebutuhan. Menurut Gerungen 1986 motif merupakan suatu
pengertian yang meliputi semua penggerak, alasan-alasan atau dorongan- dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu. Jadi motif-
motif itu memberi tujuan dan arah tingkah laku Liliweri, 1991.
2.3 S-O-R Sistem Organism Response S-O-R
merupakan singkatan dari Stimulus-Organism-Response. Teori ini mula-mula dikemukakan oleh para psikolog seperti Parliv, Shiner, dan Hull. Teori
ini dilandasi suatu anggapan bahwa, organisme menghasilkan prilaku tertentu jika ada kondisi stimulus tertentu.
Dalam proses perubahan sikap, maka sikap komunikan akan dapat berubah jika stimulus yang menerpanya benar-benar melebihi dari apa yang pernah
dialaminya. Teori S-O-R ini yang semula berasal dari psikologi yang kemudian
menjadi teori komunikasi. Menurut teori ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan
memperkirakan kesesuaian pesan dan reaksi komunikan Effendy, 1990 :254. Jadi unsur-unsur dalam teori S-O-R adalah:
a. Stimulus S : Pesan
b. Organism O : Komunikan
c. Response R : Efek
Universitas Sumatera Utara
Dalam teori ini objek materialnya adalah manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen : sikap, opini, perilaku, kognisi afeksi dan konasi.
Menunjukkan bahwa komunikasi merupakan proses aksi-reaksi yang mengasumsikan bahwa kata-kata verbal, isyarat non verbal, simbol-simbol
tertentu akan merangsang orang lain memberikan respon dengan cara tertentu. Menurut stimulus respons ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus
terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan
memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan.
Hosland, et al 1953 mengatakan bahwa proses perubahan perilaku maupun kognitif pada hakekatnya sama dengan proses belajar. Proses perubahan
tersebut menggambarkan proses belajar pada individu yang terdiri dari :
e. Stimulus rangsangan yang diberikan pada organisme dapat
diterima atau ditolak. Apabila stimulus tersebut tidak diterima atau ditolak berarti stimulus itu tidak efektif mempengaruhi perhatian
individu dan berhenti disini. Tetapi bila stimulus diterima oleh organisme berarti ada perhatian dari individu dan stimulus tersebut
efektif. f.
Apabila stimulus telah mendapat perhatian dari organisme diterima maka ia mengerti stimulus ini dan dilanjutkan kepada
proses berikutnya. g.
Setelah itu organisme mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi kesediaan untuk bertindak demi stimulus yang telah diterimanya
bersikap.
Universitas Sumatera Utara
h. Akhirnya dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari
lingkungan maka stimulus tersebut mempunyai efek tindakan dari individu tersebut perubahan perilaku.
Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan sikap adalah “how”, bukan “what” atau “why”. Dalam perubahan sikap, tampak bahwa sikap
yang dapat berubah hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula.
Hovland, Janis, dan Kelley mengatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variabel penting yaitu,
d. Perhatian
e. Pengertian
f. Penerimaan
Gambar 3 Model S-O-R
Stimulus Organisme:
d. Perhatian e.
Pengertian f.
Penerimaan
Response Perubahan Sikap
Universitas Sumatera Utara
Bagan diatas menunjukkan bahwa, perubahan sikap tergantung pada proses yang terjadi pada individu. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada
komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak.
Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya, komunikan mengerti setelah komunikan menerimanya dan
mengolahnya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap Effendy, 1990: 254.
2.4 Komunikasi Keluarga