BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan. Segala kegiatan dan buah pikiran manusia menghasilkan kebudayaan. Tiap kelompok
masyarakat mempunyai kebudayaan yang berbeda, karena masyarakat Indonesia sejak dulu sudah dikenal dengan kemajemukannya dalam berbagai aspek, seperti
adanya keberagaman suku bangsaetnis, agama, bahasa istiadat dan sebagainya.
Setiap suku dan bangsa mempunyai budaya masing-masing. Keberagaman budaya yang ada di Indonesia juga berarti bahasanya pun beragam.
Bahasa merupakan unsur penting dalam setiap kebudayaan. Menurut Nababan, bahasa terlibat dalam semua aspek kebudayaan. Hampir semua kegiatan manusia
dilakukan dengan berbahasa. Kita tidak mungkin dapat mengembangkan unsur kebudayaan seperti pakaian, rumah, lembaga pemerintahan, dan sebagainya tanpa
bahasa.
Bahasa sebagai sistem komunikasi masyarakat mempunyai makna hanya dalam kebudayaan yang mewadahinya. Itu berarti, untuk memahami suatu
budaya, kita perlu memahami bahasanya. Sebaliknya, untuk memahami suatu bahasa, sedikit banyak kita perlu memahami budayanya Nugroho, 2007 : 145.
Menurut kamus Antropologi 1985, bahasa daerah adalah bahasa yang dipergunakan oleh penduduk di daerah geografis tertentu yang terbatas dalam
Universitas Sumatera Utara
wilayah suatu negara. Kesadaran berbahasa merupakan modal penting dalam mewujudfungsikan berbahasa, bagaimana menempatkan bahasa yang beraneka
ragam ke posisi yang sesuai dengan tuntutan zaman, namun tetap melestarikan kebudayaan lama. Hal ini untuk menjaga agar bahasa daerah tidak punah karena
hadirnya bahasa resmi dan bahasa asing.
Salah satu aspek kebudayaan yang kiranya menduduki prioritas utama untuk dibina, dikembangkan, dan selanjutnya diwariskan ialah bahasa-bahasa
daerah. Karena bahasa daerah merupakan alat komunikasi yang pertama diperoleh anak dalam keluarga dan juga sebagai petunjuk identitas kebudayaan
daerah yang perlu dilestarikan kehidupannya.
Kepunahan bahasa, terutama bahasa daerah, menjadi masalah serius yang juga perlu perhatian pemerintah dan masyarakat. Sebab, proses kepunahan bahasa
ini akan diikuti dengan kepunahan budaya dan pada akhirnya kepunahan masyarakat. Padahal, bahasa adalah refleksi dan identitas yang paling kokoh dari
sebuah budaya.
Generasi muda saat ini sedikit yang peduli terhadap bahasa ibu. Disebabkan karena adanya anggapan jika berbahasa daerah dianggap tidak
modern dan kampungan. Ditambah lagi dengan bermunculannya tayangan televisi maupun acara di radio yang lebih menonjolkan bahasa campuran Indonesia dan
Inggris, juga bahasa gaul metropolitan yang banyak digunakan anak muda. Untuk itu, diperlukan upaya serius dalam melestarikan bahasa daerah agar
tetap terus dipelihara, digunakan, dan bisa diturunkan dari generasi ke generasi.
Universitas Sumatera Utara
Pengembangan bahasa daerah sebagai bahasa ibu di Indonesia, juga dapat dilakukan dengan mengenalkan bahasa daerah kepada anak-anak sejak dini.
Tentunya diperlukan peran dari keluarga dan lingkungan masyarakat daerah setempat agar bahasa daerah setempat tidak punah
http:www.docstoc.comdocs22159074 .
Komunikasi keluarga adalah komunikasi yang terjadi dalam sebuah keluarga, yang merupakan cara seorang anggota keluarga untuk berinteraksi
dengan anggota lainnya, sekaligus sebagai wadah dalam membentuk dan mengembangkan nilai-nilai yang dibutuhkan sebagai pegangan hidup.
Keluarga merupakan lingkungan terkecil dan terdekat bagi individu, melalui keluarga seseorang mulai belajar, bersosialisasi, membentuk karakter, dan
mengembangkan nilai-nilai yang telah ditanamkan padanya melalui suatu pola tertentu. Meskipun merupakan organisasi sosial terkecil dalam suatu budaya,
namun mempunyai pengaruh yang amat penting.
Keluargalah yang paling berperan dalam proses pengembangan diri anak selama periode-periode formatif dalam kehidupannya. Keluarga memberi banyak
pengaruh budaya kepada anak, juga berperan sebagai pembimbing anak dalam menggunakan bahasa, mulai dari cara memperoleh kata hingga dialek. Keluarga
juga memberikan persetujuan, dukungan, ganjaran, dan hukuman yang mempengaruhi nilai-nilai yang anak kembangkan dan tujuan-tujuan yang ingin ia
capai Deddy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat, 1993:31.
Universitas Sumatera Utara
Pada lingkungan rumah tangga, proses komunikasi diantara anggota keluarga dirasakan lebih akrab apabila digunakan bahasa daerah. Dalam bahasa
daerah, cara berbahasanya adalah dengan memperhatikan tatakrama dan kedudukan orang yang diajak bicara, sehingga suasana kekeluargaan terhadap
orang tua atau orang–orang yang lebih tua semakin terasa dalam suasana kedaerahan. Suasana kerukunan dan keakraban akan tampak dalam penggunaan
bahasa daerah ini, dan memang harus diakui bahwa, karena sudah terbiasa sejak kecil, penggunaan bahasa daerah dirasakan lebih komunikatif dan lebih
menunjukkan keakraban http:www.kompas.comkompascetak040805pddkn1164164.htm
.
Komunikasi antar pribadi sebenarnya merupakan satu proses sosial dimana orang-orang yang terlibat didalamnya saling mempengaruhi. Sebagaimana
diungkapkan oleh De Vito 1976 bahwa, komunikasi antar pribadi merupakan pengiriman pesan-pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain, atau
sekelompok orang dengan efek dan umpan balik yang langsung.
Secara umum, komunikasi antar pribadi dapat diartikan sebagai suatu proses pertukaran makna antara orang-orang yang saling berkomunikasi.
Pengertian proses mengacu pada perubahan dan tindakan yang berlangsung terus menerus. Komunikasi antar pribadi juga merupakan suatu pertukaran yaitu
tindakan menyampaikan dan menerima pesan secara timbal balik, sedangkan makna yaitu sesuatu yang dipertukarkan dalam proses tersebut, adalah
Universitas Sumatera Utara
pemahaman diantara orang-orang yang berkomunikasi terhadap pesan-pesan yang digunakan dalam proses komunikasi Liliweri, 1991:12.
Dalam keluarga komunikasi merupakan hal yang amat penting untuk menjaga hubungan antar pribadi tiap anggota keluarga, khususnya hubungan
orangtua dan anaknya. Karena orangtua lah yang memegang andil besar dalam keluarga, dan juga dalam hal pengembangan kepribadian maupun pelestarian
kebudayaan pada sebuah keluarga. Sehingga hal yang sangat perlu diperhatikan adalah bagaimana komunikasi antar pribadi yang dilakukan dalam sebuah kelurga,
dapat berjalan lancar.
Kelurahan Tembung merupakan kelurahan yang peneliti pilih untuk melakukan penelitian ini, yang terletak di Jalan Bantan No 17 Medan-Tembung.
Kelurahan ini terbagi pada enam lingkungan dengan jumlah penduduk yang berjumlah 13315 jiwa. Pada penelitian ini peneliti membatasi lokasi penelitian
hanya pada satu Lingkungan. Karena luasnya area penelitian, peneliti hanya mengambil satu lingkungan saja yakni Lingkungan III dengan jumlah 402 Kepala
Keluarga dan total penduduk sebanyak 2145 jiwa.
Penduduk di lingkungan ini berasal dari keluarga dengan latar belakang usia, pendidikan, pekerjaan dan suku yang beraneka ragam. Dikarenakan
perbedaan latar belakang tersebut tentu saja cara yang dipakai orang tua dalam menanamkan nilai-nilai pada anak akan berbeda.
Universitas Sumatera Utara
Peneliti ingin mengetahui bagaimana sebenarnya komunikasi antar pribadi yang dilakukan orangtua dan anaknya dalam menanamkan pengetahuan bahasa
daerah di keluarga untuk mempertahankannya pada generasi mereka, yakni anak- anaknya. Apakah dengan menerapkan peraturan harus menggunakan bahasa
daerah jika sedang berada dirumah, atau jika sedang dalam musyawarah keluraga, atau dengan kondisi yang lainnya.
Melihat pada kehidupan orang-orang desa yang tinggal di daerah dengan unsur kebudayaan yang masih sangat terjaga, dalam keluarganya mereka
berkomunikasi dengan menggunakan bahasa daerah. Karena pada saat orangtua dalam keluarga tersebut masih berada pada posisi sebagai anak, orangtuanya
sudah membiasakan dirinya untuk menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-harinya. Dan hal itu pulalah yang ia terapkan pada keluarganya, sehingga
bahasa daerah tersebut dapat diwariskan secara turun temurun.
Terdapat perbedaan antara masyarakat desa dan masyarakat kota, ketika dihadapkan pada kehidupan masyarakat kota khususnya kota metropolitan dengan
segala kemegahan dan life style nya, cara hidup yang instant dan serba modern dengan teknologi yang semakin canggih. Bagaimanakah bahasa daerah yang
berasal dari beragam suku yang ada di Indonesia ini diwariskan pada genersai selanjutnya, khususnya dalam sebuah keluarga. Komunikasi antar pribadi seperti
apa yang diterapkan keluarga terutama orangtua untuk menanamkan pengetahuan bahasa daerah pada anak.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, peneliti merasa tertarik untuk meneliti komunikasi antar pribadi orang tua dan anak dalam menanamkan
pengetahuan bahasa daerah di lingkungan III Kelurahan Tembung, Kecamatan Medan Tembung.
1.2 Perumusan Masalah