Peran Komunikasi Antar Pribadi Orang Tua Terhadap Anak Dalam Membentuk Perilaku Positif (Studi Kasus Peran Komunikasi Orang Tua Terhadap Anak dalam Membentuk Perilaku Positif di Kelurahan Karang Berombak, Medan Barat)

(1)

(2)

ACUAN PERTANYAAN WAWANCARA

Pertanyaan wawancara yang ditujukan untuk orang tua: 1. Nama (Inisial Nama)

2. Usia 3. Pendidikan 4. Pekerjaan

HUBUNGAN/ KEDEKATAN FISIK

5. Sejauhmanakah Anda dekat dengan anak Anda?

6. Dalam berkomunikasi dengan anak Anda apakah posisi Anda dekat dengannya?

7. Pada saat Anda berkomunikasi dengan anak Anda apakah Anda melakukannya secara tatap muka dan hanya ada Anda dan anak Anda?

SIFAT KETERGANTUNGAN SATU SAMA LAIN

8. Apakah anak Anda selalu meminta pertolongan Anda untuk melakukan sesuatu? Contohnya seperti apa?

9. Bagaimanakah Anda menanggapi anak Anda bila ia butuh bantuan dalam melakukan sesuatu?

PROSES KOMUNIKASI

10.Bila Anda berbicara dengan anak Anda, apakah anak Anda memberikan respon terhadap apa yang Anda katakana?

11.Apakah Anda selalu mendengarkan anak Anda pada saat ia ingin menceritakan sesuatu yang terjadi padanya, misalnya kegiatannya di sekolah atau cerita tentang teman sebayanya?

ISI PESAN/ TOPIK PEMBICARAAN

12.Hal-hal apa saja yang sering Anda bicarakan dengan anak Anda di rumah?

JENIS PESAN (PESAN VERBAL) A. MANDIRI

13.Apakah Anda sering memberikan dorongan untuk anak Anda agar ia melakukan sesuatu hal tanpa bantuan Anda dan orang lain?

B.DISIPLIN

14.Apakah Anda selalu menekankan pada anak Anda bahwa disiplin itu penting?


(3)

15.Sebagai orang tua peraturan seperti apa yang Anda terapkan di rumah untuk membuat anak Anda menjadi disiplin?

C. TERBUKA

16.Sebagai orang tua yang ingin mengetahui perkembangan anaknya, tentunya Anda mencoba untuk mengetahui semua hal yang terjadi pada anak Anda dan berharap ia terbuka pada Anda. Nah, bagaimana caranya agar itu bisa terjadi?

D. KREATIF

17.Di sekolah apakah anak Anda termasuk siswa berprestasi? 18.Kegiatan-kegiatan seperti apa yang Anda berikan di rumah untuk

mengasah kreativitas anak Anda?

E. PERCAYA DIRI

19.Bila anak Anda melakukan sesuatu yang baik, misalnya memperoleh juara kelas apakah Anda memberikan pujian atas prestasinya?

20.Motivasi-motivasi seperti apa yang Anda berikan agar anak Anda percaya diri?

F. TANGGUNG JAWAB

21.Apa yang Anda lakukan untuk membuat anak Anda memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas-tugasnya?

22.Bla ia tidak melakukan tugasnya, apa tindakan Anda?

JENIS PESAN (PESAN NONVERBAL)

23.Pada saat Anda berkomunikasi dengan anak Anda, apakah Anda pernah hanya menggunakan pesan nonverbal (isyarat gerakan tangan, ekspresi wajah) saja? Maksudnya, jika anak Anda melakukan kesalahan, apakah Anda langsung memukul dan menunjukkan ekspresi wajah marah tanpa berkata sedikitpun?

INTENSITAS KOMUNIKASI

24.Apakah Anda sering mengajak anak Anda untuk hanya sekedar bercerita dan menanyakan apa yang dialaminya seharian?

25.Selama berkomunikasi tersebut apakah Anda sering memberikan kata-kata nasehat yang mendorongnya untuk berperilaku lebih baik dari


(4)

26.Apakah anak Anda suka meminta pendapat Anda terhadap sesuatu hal yang akan dilakukannya (baik/buruknya hal yang akan dilakukannya)? Bagaimana reaksi Anda?

CARA PENYAMPAIAN PESAN

27.Bagaimana metode atau cara yang Anda gunakan untuk berkomunikasi dengan anak Anda

28.Menurut Anda mana cara yang terbaik dalam mengasuh dan mendidik anak, cara lembut (banyak menasehati) atau cara menghukum

(menggunakan kekerasan). Alasan Anda?

29.Bila anak Anda tidak menghiraukan apa yang Anda katakana, selanjutnya apa tindakan anda?

30.Ketika Anda menasehati anak Anda, bagaimana reaksinya? Dan apabila Anda sedang memarahinya dan memberinya hukuman, apa yang

dilakukannya

SUASANA PENYAMPAIAN PESAN

31.Pada saat kapan dan seperti apa Anda sering bertukar cerita dengan anak Anda?

32.Apakah Anda tahu bila anak Anda sedang menghadapi masalah, baik itu di sekolah atau dengan teman-temannya?

33.Jika anak Anda mengalami masalah, apakah Anda berusaha membantunya? Dengan cara bagaimana?

34.Bila kondisi emosional anak Anda sedang tidak stabil, apakah Anda berusaha untuk meredakan emosionalnya dengan mengajaknya berkomunikasi/ membicarakan apa yang terjadi padanya


(5)

Pertanyaan wawancara yang ditujukan untuk anak: 1. Nama (Inisial Nama)

2. Usia

3. Jenis Kelamin 4. Urutan Kelahiran

5. Apakah adik merasa adik dekat dengan orang tua adik?

6. Menurut adik perhatian dan kasih sayang yang diberikan orang tua adik terhadap anak-anaknya sama rata atau tidak?

7. Dalam mengerjakan sesuatu apakah adik meminta bantuan orang tua dan orang lain atau mencoba melakukannya sendiri?

8. Menurut Adik bagaimana cara orang tua adik memberi nasehat pada adik? Misalnya: marah-marah atau lemah lembut

9. Jika orang tua adik memberi nasehat, sikap adik bagaimana?

A. MANDIRI

10.Kalau orang tua suka memberi uang jajan suka ditabung atau gak? 11.Misalnya adik punya PR dari sekolah dikerjakan sendiri atau dibantu? 12.Pada saat adik bermain lalu bertengkar, apakah adik langsung mengadu

kepada orang tua adik?

B. DISIPLIN

13.Di rumah, peraturan apa yang diterapkan oleh orang tua Adik

14.Bila adik tidak mematuhi peraturan, apa yang orang tua adik lakukan 15.Kalau bangun pagi, adik selalu dibanguni atau bangun sendiri? 16.Sering terlambat datang ke sekolah tidak?

C. PERCAYA DIRI

17.Apakah orang tua adik sering memberikan dorongan agar adik menjadi percaya diri?

18.Di sekolah pelajaran apa yang adik sukai, dan ikut ekstrakulikuler tidak? 19. Kalau pulang sekolah dan punya waktu luang apa yang adik lakukan?

D. TERBUKA

20.Adik sering cerita tentang kegiatan di sekolah gak sama orang tua? 21.Biasanya adik yang cerita duluan atau orang tua adik yang bertanya?


(6)

E. KREATIF

22.Kalau ada yang tidak adik ketahui, apakah adik langsung bertanya atau diam saja?

23.Nah, bila ditanya tentang cita-cita, apa yang sekarang adik lakukan agar cita-cita adik tercapai?

24.Apakah orang tua adik selalu memberi adik motivasi untuk mencapai cita-cita adik?

F. BERTANGGUNG JAWAB

25.Apakah adik diberikan tugas di rumah oleh orang tua adik? Misalnya, membersihkan tempat tidur sendiri, menyapu, dll?

26.Apakah adik selalu melakukan tugas-tugas itu dengan baik?


(7)

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA

Informan 1/ Keluarga 1

Tanggal Wawancara : 16 April 2010 Ayah

Nama : Ars Usia : 33 tahun Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Wiraswasta

Ibu

Nama : End Usia : 33 tahun Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

P: Sejauhmanakah Anda dekat dengan anak Anda?

I: Ya dekatlah, namanya juga ibu. Saya sangat dekat dengan anak saya ini apalagi dia perempuan.

A: Sebagai 1 keluarga yang tinggal satu rumah ya pati dekat

P: Dalam berkomunikasi dengan anak Anda apakah posisi Anda dekat dengannya?

I: Ya tentu

A: Ya tentu saja, seperti kita ini posisinya saling tatap muka.

P: Pada saat Anda berkomunikasi dengan anak Anda apakah Anda melakukannya secara tatap muka dan hanya ada Anda dan anak Anda? I: Secara tatap muka, kalau ngobrol ya ada ayahnya juga kadang-kadang

A: Ya, tatap muka. Tidak selalu berdua sih. Kadang kalau lagi ngumpul-ngumpul ada ibu dan adiknya juga

P: Apakah anak Anda selalu meminta pertolongan Anda untuk melakukan sesuatu? Contohnya seperti apa?

I: Nggak selalu sih. Misalnya aja kalau dia lagi ngerjain PR saya biarin dulu dia ngerjain sendirian, tapi kalau ada yang dia gak tau saya bantu ajarkan gimana caranya.


(8)

A: Biasanya dia minta bantu kalau ngerjain PR, ada soal yang dia gak ngerti dia tanya saya.

P: Bagaimanakah Anda menanggapi anak Anda bila ia butuh bantuan dalam melakukan sesuatu?

I: Tergantung minta bantunya apa. Kalau tidak terlalu sulit untuk dia kerjakan sendiri ya saya biarin dia kerjakan sendiri, tapi kalau dia sudah tidak tau lagi gimana ngerjainnya ya saya langsung bantu

A: Kadang-kadang kalau saya lagi sibuk saya suruh dia ke ibunya tapi kalau ada waktu luang ya saya bantu pasti

P: Bila Anda berbicara dengan anak Anda, apakah anak Anda memberikan respon terhadap apa yang Anda katakan?

I: Tidak selalu sih, kadang-kadang dia tidak mendengar apa yang saya katakan, kalau saya suruh dia terkadang tidak langsung mengerjakannya. Tapi jika saya sudah marah, barulah dia mau dengar

A: Kadang-kadang dia kalau dimarahi dulu baru mau mendengar. Kalau kita bicara bagus-bagus sekali dua kali tidak didengar, kalau saya sudah agak keras suaranya barulah dia mau.

P: Apakah Anda selalu mendengarkan anak Anda pada saat ia ingin menceritakan sesuatu yang terjadi padanya, misalnya kegiatannya di sekolah atau cerita tentang teman sebayanya?

I: Selalu, memang anak ini selalu cerita apa yang dialaminya khususnya sekolahnya, tapi kalau cerita kawan-kawannya sih jarang

A: Iya, dia selalu lapor apalagi tentang sekolahnya. Tapi kadang-kadang kalau dia dapat nilai jelek suka disembunyikannya, kalau nilai bagus gak ditanya pun pasti diberitahunya.

P: Hal-hal apa saja yang sering Anda bicarakan dengan anak Anda di rumah?

I: Kebanyakan sih cerita di sekolahnya, saya sering tanyakan apa PR apa gak, atau dapat nilai apa tadi di sekolah

A: Cerita di sekolahnya yang paling sering. Kami kan ingin mengetahui bagaimana dan apa yang dialaminya seharian. Apalagi kalau siang saya tidak ada di rumah.


(9)

P: Apakah Anda sering memberikan dorongan untuk anak Anda agar ia melakukan sesuatu hal tanpa bantuan Anda dan orang lain?

I: Ya, saya sering mengingatkan untuk mengerjakan sesuatu sendiri, kalau dah benar-benar gak bisa baru saya bantu

A: Tentu saja, anak ini cukup mandiri karena saya kan jualan dan kadang-kadang ibu dan adiknya ikut saya jualan juga. Kalau dia pulang sekloah dia pulang ke rumah sendiri, makan sendiri dan kadang-kadang piringnya dicucinya sendiri.

P: Apakah Anda selalu menekankan pada anak Anda bahwa disiplin itu penting?

I: Ya, tentu. Ayahnya yang suka mengingatkan itu.

A: Ya, memang saya selalu tekankan. Apalagi dalam hal belajar saya selalu bilang kalau mau dapat juara kelas harus belajar yang bagus.

P: Sebagai orang tua peraturan seperti apa yang Anda terapkan di rumah untuk membuat anak Anda menjadi disiplin?

I: Kebanyakan ayahnya yang ngasih peraturan. Paling saya hanya menerapkan tugas-tugas seperti menyapu, cuci piring sendiri, apalagi dia anak perempuan jadi harus dibiasakan sejak kecil.

A: Terutama dalam hal belajar saya menerapkan peraturan harus belajar dan kerajakan PR dari sekolah dulu baru mengerjakan hal yang lain, misalnya mau nonton TV. Kalau belajar TV harus dimatikan.

P: Sebagai orang tua yang ingin mengetahui perkembangan anaknya, tentunya Anda mencoba untuk mengetahui semua hal yang terjadi pada anak Anda dan berharap ia terbuka pada Anda. Nah, bagaimana caranya agar itu bisa terjadi?

I: Sebenarnya sih anak saya ini memang terbuka orangnya. Tanpa ditanyapun dia dengan senang hati menceritakan apa yang terjadi padanya, ya itu cerita di sekolah yang sering diceritakannya.

A: Anak ini memang terbuka apalagi soal sekolahnya, tapi kadang-kadang kalau ada hal-hal yang tidak menyenangkan di sekolahnya suka disembunyikan, tapi saya sering menanyakan kalau kami ada waktu kumpul-kumpul.


(10)

I: Ya, dia termasuk 10 besar di kelasnya. Rangking 5, rangking 6, ya cukup berprestasi lah

A: Iya, semester lalu ini dia dapat rangking 6. Tapi akhir-akhir ini prestasinya turun walaupun tidak pernah keluar dari 10 besar.

P: Kegiatan-kegiatan seperti apa yang Anda berikan di rumah untuk mengasah kreativitas anak Anda?

I: Tidak ada sih, dia hanya main-main dengan temannya dan terkadang dengan adiknya

A: Tidak ada sih, saya lebih suka menasehati dia untuk giat belajar saja.

P: Bila anak Anda melakukan sesuatu yang baik, misalnya memperoleh juara kelas apakah Anda memberikan pujian atas prestasinya?

I: Ya cukup beri pujian aja tapi gak diberi hadiah, yang suka ngasih hadiah itu biasanya ayahnya

A: Tentu, kadang-kadang saya suka beri iming-iming kalau bisa jadi juara kelas saya akan beri hadiah, ya setidaknya memberi semangat dia untuk lebih giat lagi.

P: Motivasi-motivasi seperti apa yang Anda berikan agar anak Anda percaya diri?

I: Tidak ada sih, saya cukup nasehati dia kalau dia berkelakuan buruk di sekolah ataupun sama teman-temannya. Tapi kalau saya lihat sih dia cukup PD terlihat dia banyak temannya dan dapat juara kelas. Gurunya pun bilang dia cukup percaya diri dan ceria di sekolah

A: Kalau soal kepercayaan diri saya lihat dia cukup percaya diri, temannya banyak yang dekat dengannya di sekolah dan di rumah.

P: Apa yang Anda lakukan untuk membuat anak Anda memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas-tugasnya?

I: Saya hanya menerapkan tugas-tugas seperti menyapu, cuci piring apalagi kadang-kadang saya bantu ayahnya jualan jadi kadang-kadang gak disuruh juga dia melakukan itu sendiri. Mungkin tergantung bagaimana moodnya

A: Gimana ya, namanya juga masih anak-anak belum bisa saya kasih tanggung jawab. Tapi saya sering kasih tahu saja kalaupun tidak dikerjakan ya juga gak apa-apa. Dia masih dalam tahap belajar


(11)

P: Bila ia tidak melakukan tugasnya, apa tindakan Anda? I: Yah, nasehatin dulu tapi kalau bandel juga dimarahin

A: Sebenarnya karena dia masih kecil belum terlalu saya paksa, kadang-kadang kalau udah begitu ibunya juga yang terakhirnya mengerjakan pekerjaan tersebut, jadi kalau gak dikerjain paling cuma bisa dinasehati aja

P: Pada saat Anda berkomunikasi dengan anak Anda, apakah Anda pernah hanya menggunakan pesan nonverbal (isyarat gerakan tangan, ekspresi wajah) saja? Maksudnya, jika anak Anda melakukan kesalahan, apakah Anda langsung memukul dan menunjukkan ekspresi wajah marah tanpa berkata sedikitpun?

I: Tidak pernah. Saya selalu memperingatkan dulu, kalau tidak didengar juga baru saya pukul

A: Tergantung apa kesalahan dia. Kalau kesalahannya sudah fatal saya langsung marah dan pukul saja, tapi kalau kesalahannya masih bisa ditolerir ya saya nasehati saja. Tapi memukul pun saya tidak pernah pake alat hanya pakai tangan dan tidak memukul di daerah yang membahayakan misalnya daerah wajah dan badan

P: Apakah Anda sering mengajak anak Anda untuk hanya sekedar bercerita dan menanyakan apa yang dialaminya seharian?

I: Sering juga, tapi dia yang lebih suka cerita duluan tanpa ditanya

A: Ya bagaimana ya.. dari pagi sampai sore saya jualan jadi kalau ada waktu saja saya tanya-tanya misalnya kalau saya udah pulang dan ada waktu kami sekeluarga kumpul bersama

P: Selama berkomunikasi tersebut apakah Anda sering memberikan kata-kata nasehat yang mendorongnya untuk berperilaku lebih baik dari sebelumnya?

I: Sering, kalau dia berkelakuan buruk saya nasehati terus dan kasih ingat kalau itu tidak bagus dan harus lebih baik dan lebih giat

A: Tentulah sebagai orang tua kan memang harus begitu, apalagi kalau dia dapat nilai jelek atau dimarahi guru saya selalu nasehatin dan beritahu hal yang baik yang harus dilakukannya.


(12)

P: Apakah anak Anda suka meminta pendapat Anda terhadap sesuatu hal yang akan dilakukannya (baik/buruknya hal yang akan dilakukannya)? Bagaimana reaksi Anda?

I: Suka, apalagi dia anaknya terbuka. Reaksi saya hanya bisa memberi tahu mana yang baik dan yang buruk

A: Ya, apalagi kalau soal sekolah dia sering tanya-tanya dan minta persetujuan saya terhadap apa yang akan dilakukannya

P: Bagaimana metode atau cara yang Anda gunakan untuk berkomunikasi dengan anak Anda?

I: Tatap muka dan sering diajak ngobrol aja

A: Secara tatap muka dan tentunya banyak menasehati tapi itulah kadang-kadang dia agak susah dibilangi anaknya. 2 sampai 3 kali dibilangi baru mau dengar.

P: Menurut Anda mana cara yang terbaik dalam mengasuh dan mendidik anak, cara lembut (banyak menasehati) atau cara menghukum (menggunakan kekerasan). Alasan Anda?

I: Menurut saya dengan cara lembut pasti lebih bagus, tapi anak ini suka gak bisa dibilangi apa yang kita bilang pura-pura tidak didengar atau diacuhkan begitu saja. Jadi saya suka marah sama dia

A: Tergantung jiwa anaknya bagaimana, kalau anak ini dengan marah-marah dan sedikit keras baru mau mendengar. Tapi marah dan memukul itu cara kedua, saya berusaha untuk memperingatkan dulu.

P: Bila anak Anda tidak menghiraukan apa yang Anda katakana, selanjutnya apa tindakan anda?

I: Langsung marah dan bicara dengan suara kuat

A: Kalau sekali dua kali tidak didengar saya masih berusaha ngasih tau lagi tapi kalau udah berulang kali gak didengar saya langsung marah

P: Ketika Anda menasehati anak Anda, bagaimana reaksinya? Dan apabila Anda sedang memarahinya dan memberinya hukuman, apa yang dilakukannya?

I: Kalau dinasehati dia diam saja tapi kadang-kadang melawan juga makanya saya suka dibuat marah


(13)

A: Kalau sedang dikasih nasehat anak ini suka melawan juga dan kalau saya sudah marah dia diam saja dan merajuk biasanya.

P: Pada saat kapan dan seperti apa Anda sering bertukar cerita dengan anak Anda?

I: Sebelum dia berangkat sekolah dan waktu malam hari pas kami sedang berkumpul

A: Waktu malam kalau saya sudah pulang dari jualan dan ada waktu untuk nonton TV bersama

P: Apakah Anda tahu bila anak Anda sedang menghadapi masalah, baik itu di sekolah atau dengan teman-temannya?

I: Ya tau, dia kadang cerita misalnya dimarahi guru atau berantam sama kawannya

A: Selalu lapor kalau soal sekolah tapi masalah sama temannya sih jarang

P: Jika anak Anda mengalami masalah, apakah Anda berusaha membantunya? Dengan cara bagaimana?

I: Saya ya cuma bias kasih nasehat aja

A: Langsung saya nasehati dan beri dia semangat lagi

P: Bila kondisi emosional anak Anda sedang tidak stabil, apakah Anda berusaha untuk meredakan emosionalnya dengan mengajaknya berkomunikasi/ membicarakan apa yang terjadi padanya?

I: Ya saya selalu tanya dan kalau dia sedang murung pasti saya tanya kenapa dia begitu, biasanya dia langsung cerita sama saya

A: Kalau ada waktu pasti saya tanyakan. Apalagi kalau dia lagi merajuk sudah terlalu lama saya dengan lembut membujuk dan berusaha membuatnya kembali keadaan semula


(14)

Anak

Nama : Rsk Usia : 9 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan

Urutan Kelahiran : 1 dari 2 bersaudara

P: Apakah adik merasa adik dekat dengan orang tua adik? A: Iya dekat, tapi lebih dekat lagi dengan ayah

P: Menurut adik perhatian dan kasih sayang yang diberikan orang tua adik terhadap anak-anaknya sama rata atau tidak?

A: sama

P: Dalam mengerjakan sesuatu apakah adik meminta bantuan orang tua dan orang lain atau mencoba melakukannya sendiri?

A: Kerjain sendiri dulu, kalau gak tau baru tanya mama atau ayah

P: Menurut Adik bagaimana cara orang tua adik memberi nasehat pada adik? Misalnya: marah-marah atau lemah lembut?

A: Kalau yang suka marah mama, apalagi ayah juga suka marah tapi kalau aku malas buat PR dan gangguin adek sampe nangis

P: Jika orang tua adik memberi nasehat, sikap adik bagaimana?

A: Kalau disuruh mama dan ayah kadang langsung dikerjai, tapi kadang gak mau dengar juga. Kalau udah marah ya cuma diam ajalah..

P: Kalau orang tua suka memberi uang jajan suka ditabung atau gak? A: Suka, tapi nabungnya di sekolah bukan di rumah

P: Misalnya adik punya PR dari sekolah dikerjakan sendiri atau dibantu? A: Kerjakan sendiri dulu, tapi suka dikawanin sama ayah kalau buat PR

P: Pada saat adik bermain lalu bertengkar, apakah adik langsung mengadu kepada orang tua adik?

A: Gak, ngadunya sama bu guru aja kalau lagi di sekolah

P: Di rumah, peraturan apa yang diterapkan oleh orang tua Adik?

A: Kalau mama suka suruh nyapu, cuci piring sendiri abis makan, kalau ayah bilang waktu buat PR gak boleh nonton TV

P: Bila adik tidak mematuhi peraturan, apa yang orang tua adik lakukan? A: Marah lah, apalagi ayah kalau lupa buat PR


(15)

P: Kalau bangun pagi, adik selalu dibanguni atau bangun sendiri? A: Kadang-kadang bangun sendiri

P: Sering terlambat datang ke sekolah tidak? A: Gak pernah

P: Apakah orang tua adik sering memberikan dorongan agar adik menjadi percaya diri?

A: Gak tau, mama sama ayah suka bilang supaya aku giat belajar aja

P: Di sekolah pelajaran apa yang adik sukai, dan ikut ekstrakulikuler tidak? A: Gak pernah ikut. Tapi kalau lagi pelajaran kesenian aku suka disuruh nyanyi

sama bu guru. Terus aku juga suka ikut lomba di sekolah. Pelajaran yang paling suka menggambar.

P: Kalau pulang sekolah dan punya waktu luang apa yang adik lakukan? A: Ke tempat ayah jualan, sering juga maen sama kawan-kawan

P: Adik sering cerita tentang kegiatan di sekolah gak sama orang tua? A: Sering

P: Biasanya adik yang cerita duluan atau orang tua adik yang bertanya? A: Aku duluan yang cerita, tapi ayah sama mama suka juga tanya-tanya

P: Kalau ada yang tidak adik ketahui, apakah adik langsung bertanya atau diam saja?

A: Langsung tanya

P: Nah, bila ditanya tentang cita-cita, apa yang sekarang adik lakukan agar cita-cita adik tercapai?

A: Ya harus belajar

P: Apakah orang tua adik selalu memberi adik motivasi untuk mencapai cita-cita adik?

A: Suka, ayah sama mama suka bilang belajar yang bagus supaya dapat juara kelas

P: Apakah adik diberikan tugas di rumah oleh orang tua adik? Misalnya, membersihkan tempat tidur sendiri, menyapu, dll?

A: Ya, sama mama

P: Apakah adik selalu melakukan tugas-tugas itu dengan baik?


(16)

P: Bila adik melakukan kesalahan, apakah adik langsung mengakuinya? A: Gak berani bilang takut kena marah

Informan 2/ Keluarga ke 2

Tanggal Wawancara : 17 April 2010 Ayah

Nama : Man Usia : 36 tahun Pendidikan : Sarjana (S1) Pekerjaan : Wiraswasta

Ibu

Nama : Sdh Usia : 37 tahun Pendidikan : SMP Pekerjaan : Ikut suami

P: Sejauhmanakah Anda dekat dengan anak Anda? I: Ya pasti dekatlah, namanya juga ibu.

A: Dekatlah, apalagi dia laki-laki harus dekat dengan ayahnya

P: Dalam berkomunikasi dengan anak Anda apakah posisi Anda dekat dengannya?

I: Ya tentu, dia juga suka manja sama saya

A: Ya

P: Pada saat Anda berkomunikasi dengan anak Anda apakah Anda melakukannya secara tatap muka dan hanya ada Anda dan anak Anda? I: Tatap muka sama dia. Kadang kalau ada ayahnya ya ayahnya juga ikut.

Seringnya waktu kami udah mau tidur, dia kan tidur sama saya dan ayahnya

A: Ya tatap muka, tapi kami gak selalu berdua kalau ngobrol-ngobrol suka ada ibunya juga

P: Apakah anak Anda selalu meminta pertolongan Anda untuk melakukan sesuatu? Contohnya seperti apa?


(17)

A: Biasanya dia kerjain sendiri dulu. Kalau gak tau lagi baru tanya saya. Seringnya kalau lagi ngerjain PR ada soal yang dia gak tau jawabnya

P: Bagaimanakah Anda menanggapi anak Anda bila ia butuh bantuan dalam melakukan sesuatu?

I: Kadang gak langsung saya bantu, ntah saya lagi ada kerjaan saya suruh dia tunggu sampai saya selesai dulu baru saya bantu

A: Kalau lagi capek saya suruh minta tolong ke ibunya saja, tapi kalau ada waktu pasti dibantu juga

P: Bila Anda berbicara dengan anak Anda, apakah anak Anda memberikan respon terhadap apa yang Anda katakan?

I: Dia mau juga membantah kalau apa yang kita bilang menurutnya salah dan apa yang ada dipikirannya itu benar

A: Kalau sama saya dia selalu nurut mungkin akibat saya agak tegas kalau ngomong sama dia, tapi kalau sudah ada ibunya dia kadang suka ngeyel

P: Apakah Anda selalu mendengarkan anak Anda pada saat ia ingin menceritakan sesuatu yang terjadi padanya, misalnya kegiatannya di sekolah atau cerita tentang teman sebayanya?

I: Dia gak pernah cerita tentang sekolahnya apalagi cerita tentang kawan-kawannya

A: Gak pernah. Padahal saya selalu tanyakan bagaimana sekolahnya, misalnya ada PR gak tapi kayaknya dia tertutup soal itu

P: Hal-hal apa saja yang sering Anda bicarakan dengan anak Anda di rumah?

I: Gak ada sih, jarang sekali. Dia agak tertutup orangnya

A: Tidak ada yang benar-benar penting yang dibicarakan. Sebenarnya saya juga sudah sering menanyakan bagaimana kegiatan dia sehari-hari

P: Apakah Anda sering memberikan dorongan untuk anak Anda agar ia melakukan sesuatu hal tanpa bantuan Anda dan orang lain?

I: Ya, tentu. Tapi kadang kalau dia bisa memang dia lebih suka mengerjakannya sendiri

A: Sering, saya suka menasehatinya agar tidak tergantung sama orang lain apalagi dia anak laki-laki harus biasa sendiri mengerjakan sesuatu


(18)

P: Apakah Anda selalu menekankan pada anak Anda bahwa disiplin itu penting?

I: Saya selalu menasehati kalau disiplin sejak kecil akan terbiasa samapai dia besar nanti dan itu bisa membuatnya jadi orang sukses

A: Iya, apalagi kalau soal sholat dan belajar, gak ada main-main soal itu

P: Sebagai orang tua peraturan seperti apa yang Anda terapkan di rumah untuk membuat anak Anda menjadi disiplin?

I: Kalau saya tidak banyak menerapkan peraturan. Paling kalau pulang main jangan lama-lama. Ayahnya yang banyak menerapkan peraturan.

A: Saya dan ibunya kan berjualan dan kami harus pagi-pagi jam 5 ke tempat kami berjualan jadi saya menerapkan bangun cepat, lalu sholat. Apalagi kalau dia ada PR dari sekolah harus dikerjain dulu baru boleh tidur.

P: Sebagai orang tua yang ingin mengetahui perkembangan anaknya, tentunya Anda mencoba untuk mengetahui semua hal yang terjadi pada anak Anda dan berharap ia terbuka pada Anda. Nah, bagaimana caranya agar itu bisa terjadi?

I: Anak ini jarang cerita-cerita soal sekolahnya atau apa yang dialaminya, padahal saya suka juga Tanya-tanya ke dia. Tapi kalau saya lagi capek saya tidak ada menanya-nanya lagi apa yang terjadi padanya seharian

A: Bagaimana ya, saya sebenarnya sudah sering bertanya tapi dia tetap jarang bahkan gak mau cerita

P: Di sekolah apakah anak Anda termasuk siswa berprestasi? I: Jarang, kemaren lah waktu dia kelas 1 dapat rangking 5

A: Gak sih, jarang sekali dia dapat rangking

P: Kegiatan-kegiatan seperti apa yang Anda berikan di rumah untuk mengasah kreativitas anak Anda?

I: Tidak ada, di rumah cuma ada Play Station dan dia sering main itu aja karena saya takut dia bermain jauh dari rumah dengan teman-temannya.

A: Tidak ada sih, tapi gimana ya mau mengasah kreativitas dia. Dia pagi-pagi harus sekolah, pulang sekolah makan setelah itu berangkat mengaji, pulang dari mengaji sudah sore. Sebentar saja sudah malam dan dia harus kerjain PR dan pergi les. Tidak ada waktu sebenarnya untuk itu.


(19)

P: Bila anak Anda melakukan sesuatu yang baik, misalnya memperoleh juara kelas apakah Anda memberikan pujian atas prestasinya?

I: Ya, sambil diberi nasehat supaya lebih giat lagi

A: Ya, tapi dia jarang sekali juara kelas

P: Motivasi-motivasi seperti apa yang Anda berikan agar anak Anda percaya diri?

I: Tidak ada sih

A: Tidak ada sih, cuma saya sering kasih ingat jangan bandel-bendel dan giat belajar

P: Apa yang Anda lakukan untuk membuat anak Anda memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas-tugasnya?

I: Paling saya hanya bilang kalau habis makan jangan letak piring sesuka hati, mainan disimpan ke tempatnya, pulang sekolah gantung baju yang bagus jangan diletak sembarangan.

A: Saya biasakan jangan suka malas apalagi soal belajar dan sholat, itu yang paling penting ditanamkan sejak kecil

P: Pada saat Anda berkomunikasi dengan anak Anda, apakah Anda pernah hanya menggunakan pesan nonverbal (isyarat gerakan tangan, ekspresi wajah) saja? Maksudnya, jika anak Anda melakukan kesalahan, apakah Anda langsung memukul dan menunjukkan ekspresi wajah marah tanpa berkata sedikitpun?

I: Tidak pernah. Kalau saya sudah marah kali baru memukul. Gak pernah langsung mukul.

A: Kalau saya yang nasehati dia bisa dengar tapi kalau udah ada mamanya dia jadi manja dan gak nurut lagi

P: Apakah Anda sering mengajak anak Anda untuk hanya sekedar bercerita dan menanyakan apa yang dialaminya seharian?

I: Sering juga tapi dia jarang sekali mau cerita.

A: Sering, kalau saya sudah pulang jualan pas kami ada waktu kumpul bersama pasti saya Tanya, tapi dia yang susah untuk cerita


(20)

P: Selama berkomunikasi tersebut apakah Anda sering memberikan kata-kata nasehat yang mendorongnya untuk berperilaku lebih baik dari sebelumnya?

I: Sering, tapi kadang-kadang dia gak mau dengar juga. Suka diulangi perbuatan yang buruk dan nakal itu.

A: Tentu, sangat sering bahkan.

P: Apakah anak Anda suka meminta pendapat Anda terhadap sesuatu hal yang akan dilakukannya (baik/buruknya hal yang akan dilakukannya)? Bagaimana reaksi Anda?

I: Tidak pernah A: Tidak pernah

P: Bagaimana metode atau cara yang Anda gunakan untuk berkomunikasi dengan anak Anda?

I: Tatap muka, kadang-kadang sambil nonton TV atau sudah mau tidur

A: Secara tatap muka

P: Menurut Anda mana cara yang terbaik dalam mengasuh dan mendidik anak, cara lembut (banyak menasehati) atau cara menghukum (menggunakan kekerasan). Alasan Anda?

I: Bagaimana ya? Kalau mendidik anak ini tidak bisa dikerasin tapi juga gak bisa terlalu dilembutin. Ya lihat-lihat kondisinya juga, kadang-kadang kalau dia sudah terlalu nakal dan hilang kesabaran sekali baru saya hukum dan pukul.

A: Kalau menurut saya cara yag bagus adalah banyak menasehati. Terkadang saya kasihan juga dia kan sering kami tinggal, kami pagi-pagi sudah pergi berjualan jadi kebanyakan dia melakukan sesuatu hal sendiri ya walaupun ada neneknya juga. Jadi kalau sudah begitu saya suka tidak tega memarahi dia. Kalau sudah kelewatan sekali lah baru saya marah dan mukul

P: Bila anak Anda tidak menghiraukan apa yang Anda katakan, selanjutnya apa tindakan anda?

I: Cuma bisa bicara dengan suara yang kuat


(21)

P: Ketika Anda menasehati anak Anda, bagaimana reaksinya? Dan apabila Anda sedang memarahinya dan memberinya hukuman, apa yang dilakukannya?

I: Kalau dinasehatin dia suka gak mau dengar, tapi kalau saya sudah marah baru lah dia nurut

A: Kalau sama saya dinasehati dia diam saja, apalagi kalau saya sudah marah dia langsung takut

P: Pada saat kapan dan seperti apa Anda sering bertukar cerita dengan anak Anda?

I: Waktu nonton TV dia sering tidur-tiduran dipanguan saya juga.

A: Sebelum mau tidur biasanya, kadang-kadang dia mau cerita juga tapi gak sering

P: Apakah Anda tahu bila anak Anda sedang menghadapi masalah, baik itu di sekolah atau dengan teman-temannya?

I: Ya tau juga apalagi ada hal yang sudah tidak bisa ditahannya lagi, misalnya dia pernah cerita suka dimintai uang sama kawannya, kalau tidak diberi dia dipukul. Nah, itu dia cerita sama saya, mungkin dia udah gak tahan lagi digituin sama temannya itu

A: Ya, kadang-kadang dia cerita. Tapi kalau ada masalah dia cerita sama mamanya, lalu mamanya yang bilang ke saya

P: Jika anak Anda mengalami masalah, apakah Anda berusaha membantunya? Dengan cara bagaimana?

I: Saya bantu, apalagi masalahnya sudah separah itu

A: Ya, pasti saya bantu namanya juga anak

P: Bila kondisi emosional anak Anda sedang tidak stabil, apakah Anda berusaha untuk meredakan emosionalnya dengan mengajaknya berkomunikasi/ membicarakan apa yang terjadi padanya?

I: Ya, tapi kadang-kadang saya gak tau dia punya masalah atau gak Karena dia jarang sekali cerita apa yang terjadi padanya.

A: Jarang sih, saya saja tidak tahu dia punya masalah atau gak, walaupun saya sudah berusaha cari tahu dengan bertanya tapi dia yang susah sekali cerita.


(22)

Anak

Nama : Ryn Usia : 10 Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki

Urutan Kelahiran : 1 (anak tunggal)

P: Apakah adik merasa adik dekat dengan orang tua adik? A: iya dekat

P: Dalam mengerjakan sesuatu apakah adik meminta bantuan orang tua dan orang lain atau mencoba melakukannya sendiri?

A: Kerjakan sendiri

P: Menurut Adik bagaimana cara orang tua adik memberi nasehat pada adik? Misalnya: marah-marah atau lemah lembut?

A: Bilangnya lemah lembut, tapi kadang marah-marah juga

P: Jika orang tua adik memberi nasehat, sikap adik bagaimana?

A: Diam aja

P: Kalau orang tua suka memberi uang jajan suka ditabung atau gak? A: Suka, ada dompet buat tabungan

P: Misalnya adik punya PR dari sekolah dikerjakan sendiri atau dibantu? A: Suka dibantu sama ayah, aku juga ikut les.

P: Pada saat adik bermain lalu bertengkar, apakah adik langsung mengadu kepada orang tua adik?

A: Gak pernah

P: Di rumah, peraturan apa yang diterapkan oleh orang tua Adik?

A: Gak boleh malas kerjain PR, kalau abis makan taruh piring di tempat cuci piring, maen PS gak boleh terlalu lama

P: Bila adik tidak mematuhi peraturan, apa yang orang tua adik lakukan? A: Marah, mama yang suka marah. Tapi kalau soal kerjain PR ayah yang suka

marah

P: Kalau bangun pagi, adik selalu dibanguni atau bangun sendiri?

A: kadang dibanguni, kadang bangun sendiri. Kalau mama dan ayah pergi jualan gak tidur lagi.

P: Sering terlambat datang ke sekolah tidak? A: Gak pernah terlambat


(23)

P: Apakah orang tua adik sering memberikan dorongan agar adik menjadi percaya diri?

A: Gak pernah

P: Di sekolah pelajaran apa yang adik sukai, dan ikut ekstrakulikuler tidak? A: Pelajaran Agama sama Matematika. Belum dibolehi ikut yang kayak gitu

P: Kalau pulang sekolah dan punya waktu luang apa yang adik lakukan? A: nonton TV, maen PS

P: Di sekolah atau di rumah adik banyak temannya? A: Banyak

P: Adik sering cerita tentang kegiatan adik di sekolah gak sama orang tua? A: Gak pernah, mana bisa cerita kadang mama sama ayah pulangnya malam kali.

Pulang sekolah langsung tempat nenek.

P: Biasanya adik yang cerita duluan atau orang tua adik yang bertanya? A: Gak pernah

P: Kalau lagi punya masalah langsung cerita sama orang tua?

A: Gak pernah

P: Kalau ada yang tidak adik ketahui, apakah adik langsung bertanya atau diam saja?

A: Jarang nanya-nanya, kadang mama sama ayah gak sempat

P: Nah, bila ditanya tentang cita-cita, apa yang sekarang adik lakukan agar cita-cita adik tercapai?

A: Belajar lah

P: Apakah orang tua adik selalu memberi adik motivasi untuk mencapai cita-cita adik?

A: Sering

P: Apakah adik diberikan tugas di rumah oleh orang tua adik? Misalnya, membersihkan tempat tidur sendiri, menyapu, dll?

A: Ya, aku bersihkan tempat tidur sendiri

P: Apakah adik selalu melakukan tugas-tugas itu dengan baik? A: Dulu, gak disuruh udah dikerjain tapi sekarang tunggu disuruh dulu

P: Bila adik melakukan kesalahan, apakah adik langsung mengakuinya? A: Gak, takut kena marah


(24)

Informan 3/ Keluarga ke 3

Tanggal Wawancara : 18 April 2010 Ibu (Orang Tua Tunggal)

Nama : Lnd Usia : 52 tahun Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Wiraswasta (Berjualan pecal keliling)

P: Sejauhmanakah Anda dekat dengan anak Anda?

I: Dekat, apalagi kalau tidur dia suka tidur dilengan saya.

P: Dalam berkomunikasi dengan anak Anda apakah posisi Anda dekat dengannya?

I: Ya, dekatlah gak mungin berjauhan (sambil tertawa)

P: Pada saat Anda berkomunikasi dengan anak Anda apakah Anda melakukannya secara tatap muka dan hanya ada Anda dan anak Anda? I: Secara tatap muka, dekat sekali. Dia manja sekali sama saya.

P: Apakah anak Anda selalu meminta pertolongan Anda untuk melakukan sesuatu? Contohnya seperti apa?

I: Paling sering dia minta jajan aja. Kalau soal kerjaan rumah dia bisa lakukan sendiri. Kalau PR sering minta tolong sama abangnya

P: Bagaimanakah Anda menanggapi anak Anda bila ia butuh bantuan dalam melakukan sesuatu?

I: Ya, dibantu juga lah namanya anak. Dia sangat sering minta uang jajan sama saya untuk beli es (sambil tersenyum)

P: Bila Anda berbicara dengan anak Anda, apakah anak Anda memberikan respon terhadap apa yang Anda katakana?

I: Didengar lah, dia anak yang penurut kok.

P: Apakah Anda selalu mendengarkan anak Anda pada saat ia ingin menceritakan sesuatu yang terjadi padanya, misalnya kegiatannya di sekolah atau cerita tentang teman sebayanya?

I: Ya, dia selalu cerita apa yang dialaminya.

P: Hal-hal apa saja yang sering Anda bicarakan dengan anak Anda di rumah?


(25)

I: Kebanyakan sih cerita tentang dia, kalau dia main-main apa yang dialaminya waktu main-main

P: Apakah Anda sering memberikan dorongan untuk anak Anda agar ia melakukan sesuatu hal tanpa bantuan Anda dan orang lain?

I: Ya, dia selalu kerjain sendiri. Bahkan dia yang selalu bantu saya. Kalau saya udah mau jualan pecal dialah yang bantu saya masak

P: Apakah Anda selalu menekankan pada anak Anda bahwa disiplin itu penting?

I: Ya,karena dia anaknya rajin dan mengerti keadaan orang tua

P: Sebagai orang tua peraturan seperti apa yang Anda terapkan di rumah untuk membuat anak Anda menjadi disiplin?

I: Paling dalam hal belajar sama pekerjaan rumah.. trus kalau pulang main jangan malam-malam karena jam 9 harus sudah di rumah.

P: Sebagai orang tua yang ingin mengetahui perkembangan anaknya, tentunya Anda mencoba untuk mengetahui semua hal yang terjadi pada anak Anda dan berharap ia terbuka pada Anda. Nah, bagaimana caranya agar itu bisa terjadi?

I: Dia sih suka juga cerita-cerita sama saya, cerita kawan-kawannya. Suka juga kalau mau tidur cerita-cerita.

P: Di sekolah apakah anak Anda termasuk siswa berprestasi? I: Ya, dia termasuk 10 besar di kelasnya. Baru-baru ini dapat rangking 3

P: Kegiatan-kegiatan seperti apa yang Anda berikan di rumah untuk mengasah kreativitas anak Anda?

I: Nggak ada, saya gak tau bagaimana cara mengasah kreativitas yang kayak gitu. Paling dia Cuma main-main aja sama kawan-kawannya.

P: Bila anak Anda melakukan sesuatu yang baik, misalnya memperoleh juara kelas apakah Anda memberikan pujian atas prestasinya?

I: Kalua puji dia dapat rangking gitu gak pernah sih apalagi beri-beri hadiah begituan nanti kebiasaan.

P: Motivasi-motivasi seperti apa yang Anda berikan agar anak Anda percaya diri?


(26)

P: Apa yang Anda lakukan untuk membuat anak Anda memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas-tugasnya?

I: Anak ini cukup pengertian sama saya, kalau saya lagi sibuk dia mau Bantu bantu saya. Lagian anak ini rajin sekali.

P: Bila ia tidak melakukan tugasnya, apa tindakan Anda?

I: Gak, dia gak pernah begitu, malah kalau gak disuruh diapun mau bantu-bantu saya.

P: Pada saat Anda berkomunikasi dengan anak Anda, apakah Anda pernah hanya menggunakan pesan nonverbal (isyarat gerakan tangan, ekspresi wajah) saja? Maksudnya, jika anak Anda melakukan kesalahan, apakah Anda langsung memukul dan menunjukkan ekspresi wajah marah tanpa berkata sedikitpun?

I: Tidak pernah. Saya gak mau mukul anak. Paling saya cuma main-main, pura-pura cubit dia padahal gak. Kalau sudah begitu dia cuma ketawa. Tapi waktu ayahnya masih hidup dulu, keras sekali marahin anak. Suka sekali mukul. Makanya saya dulu suka berantam sama ayahnya, dia suka sekali mukul anak, sedangkan saya gak mau mukul anak.

P: Apakah Anda sering mengajak anak Anda untuk hanya sekedar bercerita dan menanyakan apa yang dialaminya seharian?

I: Sering juga, apalagi kami lagi duduk-duduk sambil nonton dan kalau dia mau tidur

P: Selama berkomunikasi tersebut apakah Anda sering memberikan kata-kata nasehat yang mendorongnya untuk berperilaku lebih baik dari sebelumnya?

I: Sering, saya sering kasih nasehat rajin belajar, baik-baik jadi anak karena ayahnya udah gak ada lagi. Jadi jangan bandel-bandel karena kita udah susah

P: Apakah anak Anda suka meminta pendapat Anda terhadap sesuatu hal yang akan dilakukannya (baik/buruknya hal yang akan dilakukannya)? Bagaimana reaksi Anda?

I: Jarang sih

P: Bagaimana metode atau cara yang Anda gunakan untuk berkomunikasi dengan anak Anda?


(27)

I: Tatap muka dan tidak pernah pake kekerasan

P: Menurut Anda mana cara yang terbaik dalam mengasuh dan mendidik anak, cara lembut (banyak menasehati) atau cara menghukum (menggunakan kekerasan). Alasan Anda?

I: Lemah lembut karena saya gak mau main kekerasan apalagi memukul. Gak perlu memukul, anak saya Alhamdulillah penurut dan rajin-rajin semua

P: Bila anak Anda tidak menghiraukan apa yang Anda katakan, selanjutnya apa tindakan anda?

I: Paling cuma bisa nasehatin, tapi dia anaknya gak begitu. Kalau saya ngomong sama dia pasti dia dengerin dan nurut. Mungkin dia ngerti kalau saya udah capek dan dia gak mau bikin saya tambah susah

P: Ketika Anda menasehati anak Anda, bagaimana reaksinya? Dan apabila Anda sedang memarahinya dan memberinya hukuman, apa yang dilakukannya?

I: Kalau dinasehati dia diam dan mendengarkan.

P: Pada saat kapan dan seperti apa Anda sering bertukar cerita dengan anak Anda?

I: Mau tidur, lagi duduk-duduk nonton TV juga sering

P: Apakah Anda tahu bila anak Anda sedang menghadapi masalah, baik itu di sekolah atau dengan teman-temannya?

I: Kayaknya dia gak pernah ada masalah. Soalnya dia gak ada cerita kalau ada masalah

P: Jika anak Anda mengalami masalah, apakah Anda berusaha membantunya? Dengan cara bagaimana?

I: Saya ya cuma bias kasih nasehat aja, tapi jarang kayaknya dia bermasalah

P: Bila kondisi emosional anak Anda sedang tidak stabil, apakah Anda berusaha untuk meredakan emosionalnya dengan mengajaknya berkomunikasi/ membicarakan apa yang terjadi padanya?

I: Ya, tapi dia gak pernah punya masalah. Apalagi kalau merajuk dia gak pernah kok.


(28)

Anak

Nama : Ant Usia : 12 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan

Urutan Kelahiran : 6 dari 6 bersaudara

P: Apakah adik merasa adik dekat dengan orang tua adik? A: iya dekat

P: Menurut adik perhatian dan kasih sayang yang diberikan orang tua adik terhadap anak-anaknya sama rata atau tidak?

A: sama rata

P: Dalam mengerjakan sesuatu apakah adik meminta bantuan orang tua dan orang lain atau mencoba melakukannya sendiri?

A: Kerjain sendiri

P: Menurut Adik bagaimana cara orang tua adik memberi nasehat pada adik? Misalnya: marah-marah atau lemah lembut?

A: Lemah lembut, jarang marah-marah

P: Jika orang tua adik memberi nasehat, sikap adik bagaimana? A: Diam, dengerin.

P: Kalau orang tua suka memberi uang jajan suka ditabung atau gak? A: Gak nabung, jajan cuma seribu

P: Misalnya adik punya PR dari sekolah dikerjakan sendiri atau dibantu? A: Kerjain sendiri, kadang-kadang sama abang

P: Pada saat adik bermain lalu bertengkar, apakah adik langsung mengadu kepada orang tua adik?

A: Gak pernah berantam

P: Di rumah, peraturan apa yang diterapkan oleh orang tua Adik? A: Suruh nyapu, bersihin rumah sama bantuin mama masak untuk jualannya

P: Bila adik tidak mematuhi peraturan, apa yang orang tua adik lakukan? A: Marah tapi gak pernah mukul kok, kak

P: Kalau bangun pagi, adik selalu dibanguni atau bangun sendiri? A: Dibanguni sama abang tapi jarang.


(29)

A: Gak pernah

P: Apakah orang tua adik sering memberikan dorongan agar adik menjadi percaya diri?

A: Suka, mama suka nasehatin belajar yang bagus

P: Di sekolah pelajaran apa yang adik sukai, dan ikut ekstrakulikuler tidak? A: Matematika. Ikut dokter kecil.

P: Kalau pulang sekolah dan punya waktu luang apa yang adik lakukan? A: Maen sama temen dekat rumah, tapi sore ada les

P: Adik sering cerita tentang kegiatan adik di sekolah gak sama orang tua? A: Jarang

P: Biasanya adik yang cerita duluan atau orang tua adik yang bertanya? A: Cerita duluan

P: Kalau ada yang tidak adik ketahui, apakah adik langsung bertanya atau diam saja?

A: Langsung tanya

P: Nah, bila ditanya tentang cita-cita, apa yang sekarang adik lakukan agar cita-cita adik tercapai?

A: Belajar

P: Apakah orang tua adik selalu memberi adik motivasi untuk mencapai cita-cita adik?

A: Sering

P: Apakah adik diberikan tugas di rumah oleh orang tua adik? Misalnya, membersihkan tempat tidur sendiri, menyapu, dll?

A: Ya, nyapu, ngepel, bantuin masak untuk jualan mamak

P: Apakah adik selalu melakukan tugas-tugas itu dengan baik? A: Ya

P: Bila adik melakukan kesalahan, apakah adik langsung mengakuinya? A: Langsung bilang


(30)

Informan 4/ Keluarga 4

Tanggal Wawancara: 18 April 2010 Ayah

Nama : Mln Usia : 40 tahun Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Wiraswasta

Ibu

Nama : Hna Usia : 30 tahun Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Ibu Rumah tangga

P: Sejauh manakah anda dekat dengan anak anda ?

I: Dekat, tapi dia paling dekat dengan abahnya, karena abahnya yang suka manjain dia.

A: Iya, dia dekat sekali dengan saya.

P: Dalam berkomunikasi dengan anak anda, apakah posisi anda dekat dengannya?

I: Iya, tapi kalau saya sibuk di belakang, ya agak teriak. Jadi posisinya gak dekat.

A: Tentu saja biar dia ngerti apa yang saya bilang.

P: Pada saat anda berkomunikasi dengan anak anda apakah anda melakukannya secara tatap muka dan hanya anda dan anak anda ?

I: Kadang-kadang ada abahnya juga, gak bedua aja. Tapi kalau abahnya kerja, ya cuma saya, dia dan adeknya.

A: Gak selalu, kalau saya lagi gak ada kerjaan suka ngobrol sama-sama.

P: Apakah anak anda selalu meminta pertolongan untuk melakukan sesuatu? contohnya seperti apa?

I: Dia kerjain sendiri, misalnya lagi buat PR. Tapi waktu dia kerjain PR itu harus diawasin juga. Walaupun masih kelas satu, dia udah bisa kerjain sendiri kok.


(31)

A: Jarang sekali, walaupun dia agak manja sama saya, dia selalu nyoba untuk ngerjain sendiri. Apalagi kalau buat PR, biasanya uminya yang ngawasin, karena kan malam-malam kan saya harus kerja.

P: Bagaimanakah anda menanggapi anak anda bila ia butuh bantuan dalam melakukan sesuatu?

I: Iya, tapi kalau adeknya rewel. Ya mau gimana lagi, saya suruh kerjain sendiri dulu.

A: Iya, namanya juga anak. Ya dibantu, lagian kan dia masih 6 tahun.

P: Bila Anda berbicara dengan anak Anda, apakah anak Anda memberikan respon terhadap apa yang Anda katakan?

I: iya, tapi kadang-kadang apa yang kita bilang gak mau di kerjakan langsung, tunggu ditanya-tanya lagi baru dikerjain

A: Kalau saya lihat, dia suka menunda-nunda apa yang kita bilang, atau kita suruh dia kerjain sesuatu.

P: Apakah Anda selalu mendengarkan anak Anda pada saat ia ingin menceritakan sesuatu yang terjadi padanya, misalnya kegiatannya di sekolah atau cerita tentang teman sebayanya?

I: Iya, dia memang suka menceritakan kegiatannya atau apa yang dilakukannya seharian sama teman-temannya, ntah dia dijahili atau apalah yang buat dia gak senang. Tapi sama abahnya sih jarang, malah jarang ketemu.

A: Kadang-kadang aja. Pagi saya kan narik becak, sore saya harus mengambil sayur untuk dijualkan malamnya

P: Hal-hal apa saja yang sering Anda bicarakan dengan anak Anda di rumah?

I: Paling cerita disekolahnya, kawan-kawannya. Ya seputar itu sajalah

A: Kalau saya udah dirumah sih biasanya cerita tentang bagaimana sekolahnya saja

P: Apakah Anda sering memberikan dorongan untuk anak Anda agar ia melakukan sesuatu hal tanpa bantuan Anda dan orang lain?

I: Iya, tentu, karena saya kadang kan harus ngurus adiknya juga jadi dia harus bisa kerjakan sendiri kalau saya lagi gak bisa bantuin, tapi dia gak pernah kok minta bantuan ke orang lain. Cuma sama saya atau ke abahnya saja.


(32)

A: Iya, tapi kalau saya liat dia udah gak bisa lagi ngerjain sesuatu ya dibantu jugalah

P: Apakah Anda selalu menekankan pada anak Anda bahwa disiplin itu penting?

I: Iya, namanya juga orang tua pasti mau anaknya disiplin

A: Iya selalu.

P: Sebagai orang tua peraturan seperti apa yang Anda terapkan di rumah untuk membuat anak Anda menjadi disiplin?

I: Dia kan harus berangkat sekolah pagi-pagi, karena jam 7 sudah masuk. Jadi dia harus sudah tidur jam 9. Kalau udah pulang sekolah harus gantung bajunya, kerjain PR gak boleh lupa, sholat, mengaji itu yang paling penting

A: Kalau saya sih tidak terlalu. Uminya yang banyak buat peraturan. Saya hanya mengingatkan untuk tidak lupa mengerjakan PR, sholat gak boleh lupa dan mengaji juga

P: Sebagai orang tua yang ingin mengetahui perkembangan anaknya, tentunya Anda mencoba untuk mengetahui semua hal yang terjadi pada anak Anda dan berharap ia terbuka pada Anda. Nah, bagaimana caranya agar itu bias terjadi?

I: Anak ini pada dasarnya udah terbuka ya…sering nyeritain kegiatan, nilai-nilai dia di sekolah, malah dia suka ngadu kalau dia dijahatin kawan sekolahnya

A: Dia udah terbuka anaknya jadi gak perlu lagi saya cari cara supaya dia terbuka

P: Di sekolah apakah anak Anda termasuk siswa berprestasi?

I: Alhamdulillah, dia selalu dapat nilai terbaik dan jadi juara kelas. Rapot bulanan ataupun semesternya selalu bagus-bagus. Tapi kemaren dia sempat jeblok juga gara-gara saya gak bisa terlalu mengawasi dia belajar karena waktu itu adiknya masih bayi.

A: Iya, dia selalu dapat juara 1 di kelasnya.

P: Kegiatan-kegiatan seperti apa yang Anda berikan di rumah untuk mengasah kreativitas anak Anda?

I: Gak ada sih, paling saya bebasin aja dia sukanya apa. Ntah menggambar atau hal-hal yang positif lah pokoknya.


(33)

P: Bila anak Anda melakukan sesuatu yang baik, misalnya memperoleh juara kelas apakah Anda memberikan pujian atas prestasinya?

I: Iyalah, dikasih pujian juga sambil dibilangin supaya makin rajin belajarnya supaya bisa terus dapat juara 1

A: Iya, kalau dipuji begitu dia langsung senang jadikan bisa menambah semangat dia belajar

P: Motivasi-motivasi seperti apa yang Anda berikan agar anak Anda percaya diri?

I: Saya cuma bisa dukung dia aja. Dia memang sulka ikut lomba-lomba. Kebetulan dia suka sekali menggambar. Walaupun kalah yang penting kan dia bisa ikut. Tapi belum nampak sekali rasa percaya diri itu. Kadang kalau kami lagi rame-rame ada tamu gitu dia suka nangis gak tau apa sebabnya.

A: Cuma bisa kasih nasehat aja supaya rajin-rajin belajarnya.

P: Apa yang Anda lakukan untuk membuat anak Anda memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas-tugasnya?

I: saya suka bilang, kalau pulang sekolah gantungin baju, sepatu, tas taruh ditempatnya. Kalau tugas-tugas seperti menyapu atau sebagainyabelum saya terpakan. Paling kalau ada mainannya yang berantakan saya suruh beresin sendiri. Itupun kadang-kadang masih harus saya ingatkan lagi

A: gak ada. Uminya yang agak cerewet soal itu (sambil tertawa). Kalau saya yang penting dia rajin belajar saja, sholat dan mengaji.

P: Bila ia tidak melakukan tugasnya, apa tindakan Anda?

I: Kalau dia gak langsung ngerjain tugas rutinnya biasanya saya masih kasih ingat lagi wlau sambil marah juga

A: Saya nasehatin aja, paling uminya yang marah-marah.

P: Pada saat Anda berkomunikasi dengan anak Anda, apakah Anda pernah hanya menggunakan pesan nonverbal (isyarat gerakan tangan, ekspresi wajah) saja? Maksudnya, jika anak Anda melakukan kesalahan, apakah Anda langsung memukul dan menunjukkan ekspresi wajah marah tanpa berkata sedikitpun?

I: Gak. Gak pernah saya mukul langsung. Saya marah tapi gak sampai didiami begitu. Ya marah sambil nasehati jugalah. Pernah juga ada kejadian dia


(34)

nyubit adiknya yang maih bayi mungkin dia gemes atau apalah. Saya pukul aja tangannya sambil nasehatin kalau dia gak boleh begitu sama adiknya. Tapi mukulnya juga gak kuat kok, supaya dia tau aja bahwa itu memang salah

A: Gak, saya gak terlalu suka marahin anak, apalagi mukul. Biasanya kalau kita sering mukul anak malah dia tambah bandel

P: Apakah Anda sering mengajak anak Anda untuk hanya sekedar bercerita dan menanyakan apa yang dialaminya seharian?

I: Iya suka. Kalau gak saya yang Tanya ya dia juga cerita duluan

A: Kalau saya lagi berdua atau ngumpul-ngumpul dengan keluarga sya Tanya juga kadang-kadang

P: Selama berkomunikasi tersebut apakah Anda sering memberikan kata-kata nasehat yang mendorongnya untuk berperilaku lebih baik dari sebelumnya?

I: Ya iya, orang tua mana yang mau anaknya jadi lebih buruk perilakunya

A: Sering, sangat sering bahkan.

P: Apakah anak Anda suka meminta pendapat Anda terhadap sesuatu hal yang akan dilakukannya (baik/buruknya hal yang akan dilakukannya)? Bagaimana reaksi Anda?

I: Belum ada ya… saya lah yang sering kasih nasehat harus dikerjain yang baik-baiknya saja.

A: Gak ada sih dia nanya-nanya. Ya walaupun dia gak Tanya tugas saya lah sebagai orang tua yang mengingatkan

P: Bagaimana metode atau cara yang Anda gunakan untuk berkomunikasi dengan anak Anda?

I: Caranya tatap muka. Metodenya dengan banyak memberikan nasehat agar dia berperilaku baik, diajak untuk melakukan hal-hal positif.

A: Secara tatap muka dan sebagai orang tua Cuma bisa memberikan petuah-petuah yang bisa membuatnya jadi anak yang berbakti sama orang tua

P: Menurut Anda mana cara yang terbaik dalam mengasuh dan mendidik anak, cara lembut (banyak menasehati) atau cara menghukum (menggunakan kekerasan). Alasan Anda?


(35)

I: Menurut saya sih kalau saya mendidik anak sekarang ini ya pertama-tama memang kita lembutin, tapi kalau dianya gak denger atau gak nurut dikerasin juga. Kalau anak ini dilembutin kali pun gak mau nurut dan biasanya kalau saya sudah ngomong dengan suara kuat barulah dia ngerti. Mungkin karena ayahnya yang suka memanjakan

A: Ya, cara banyak memberi nasehat yang saya ambil. Dengan terus dinasehati kan pasti dia akan mendengar dan mengingatnya terus”

P: Bila anak Anda tidak menghiraukan apa yang Anda katakana, selanjutnya apa tindakan anda?

I: Bicara dengan suara yang agak dikuatkan dan ngomongnya tegas, biar dia ngerti

A: saya suruh uminya yang tangani kalau udah dinasehati gak bisa juga

P: Ketika Anda menasehati anak Anda, bagaimana reaksinya? Dan apabila Anda sedang memarahinya dan memberinya hukuman, apa yang dilakukannya?

I: Kalau dinasehati dia mau denger sih, tapi kadang-kadang harus diingati berulang-ulang. Tapi kalau udah dimarahin dia diam aja dan nangis juga kadang-kadang. Anak ini termasuk tipe anak yang cengeng, tapi sebentar aja nangisnya namanya juga masih anak-anak

A: Kalau sama saya nasehat biasanya didengar juga, tapi kalau marah saya gak bias

P: Pada saat kapan dan seperti apa Anda sering bertukar cerita dengan anak Anda?

I: Waktu dia pulang sekolah, kadang-kadang pas mau tidu

A: Kalau sama saya sih jarang. Sore saya masih kerja, malam juga kadang dia udah tidur saya baru pulang.

P: Apakah Anda tahu bila anak Anda sedang menghadapi masalah, baik itu di sekolah atau dengan teman-temannya?

I: Ya tau, dia kadang dia pulang dengan wajah murung.

A: Waduh saya jarang tau kalau yang begituan. Paling uminya yang menceritakan sama saya.


(36)

P: Jika anak Anda mengalami masalah, apakah Anda berusaha membantunya? Dengan cara bagaimana?

I: Ya, kadang kalau dia dijahati sama kawannya di sekolah dia bilang sama saya, ya saya cuma bisa kasih ingat supaya jangan terlalu dekat dnegan kawan-kawannya itu.

A: Kalau saya tahu ya dinasehatin ajalah, mau gimana lagi. Anak kecil kan sering begitu sama kawannya atau sekolahnya

P: Bila kondisi emosional anak Anda sedang tidak stabil, apakah Anda berusaha untuk meredakan emosionalnya dengan mengajaknya berkomunikasi/ membicarakan apa yang terjadi padanya?

I: Kalau dia kecapekan biasanya memang emosinya gak stabil. Biasanya dia kecapekan kalau ada pelajaran olah raga di sekolah. Kalau udah begitu susah untuk ditanya-tanya, saya cuma suruh dia istirahat aja.

A: biasanya kalau udah merajuk dan nangis saya suka ajak dia jalan-jalan sebentar aja untuk membuatnya normal lagi.

Anak

Nama : Aly Usia : 6 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan

Urutan Kelahiran : anak pertama dari 2 bersaudara

P: Apakah adik merasa adik dekat dengan orang tua adik?

A: iya dekat kak, sama abah paling dekat

P: Menurut adik perhatian dan kasih sayang yang diberikan orang tua adik terhadap anak-anaknya sama rata atau tidak?

A: sama

P: Dalam mengerjakan sesuatu apakah adik meminta bantuan orang tua dan orang lain atau mencoba melakukannya sendiri?

A: Kerjain sendiri dulu, tapi kalau buat PR ada umi juga

P: Menurut Adik bagaimana cara orang tua adik memberi nasehat pada adik? Misalnya: marah-marah atau lemah lembut?


(37)

P: Jika orang tua adik memberi nasehat, sikap adik bagaimana? A: Diam aja

P: Kalau orang tua suka memberi uang jajan suka ditabung atau gak? A: Suka, celengan Aly ada kok

P: Misalnya adik punya PR dari sekolah dikerjakan sendiri atau dibantu? A: Kerjakan sendiri tapi ada umi atau abah juga kadang-kadang

P: Pada saat adik bermain lalu bertengkar, apakah adik langsung mengadu kepada orang tua adik?

A: iya, ngadu

P: Di rumah, peraturan apa yang diterapkan oleh orang tua Adik? A: Kerjain PR, tidurnya harus jam 9

P: Bila adik tidak mematuhi peraturan, apa yang orang tua adik lakukan? A: umi yang marah, tapi abah nggak

P: Kalau bangun pagi, adik selalu dibanguni atau bangun sendiri? A: Dibanguni

P: Sering terlambat datang ke sekolah tidak? A: Gak pernah, Aly diantar becak

P: Apakah orang tua adik sering memberikan dorongan agar adik menjadi percaya diri?

A: Bilangnya jangan malas-malas belajar

P: Di sekolah pelajaran apa yang adik sukai, dan ikut ekstrakulikuler tidak?

A: menggambar kak.

P: Kalau pulang sekolah dan punya waktu luang apa yang adik lakukan? A: Main sama adik, sama kawan dekat rumah. Kalau sore Aly ada ngaji

P: Adik sering cerita tentang kegiatan adik di sekolah gak sama orang tua? A: Sering

P: Biasanya adik yang cerita duluan atau orang tua adik yang bertanya? A: Aly duluan yang cerita

P: Kalau ada yang tidak adik ketahui, apakah adik langsung bertanya atau diam saja?


(38)

P: Nah, bila ditanya tentang cita-cita, apa yang sekarang adik lakukan agar cita-cita adik tercapai?

A: Belajar

P: Apakah orang tua adik selalu memberi adik motivasi untuk mencapai cita-cita adik?

A: Sering

P: Apakah adik diberikan tugas di rumah oleh orang tua adik? Misalnya, membersihkan tempat tidur sendiri, menyapu, dll?

A: Gak kak, paling Aly kalau abis bangun tidur cuma susun-susun bantal (sambil senyum-senyum), pulang sekolah baju harus digantung, sepatu tas diletak ketempatnya

P: Apakah adik selalu melakukan tugas-tugas itu dengan baik? A: (senyum) gak kak, Umi yang suka ngingati

P: Bila adik melakukan kesalahan, apakah adik langsung mengakuinya?

A: Kadang-kadang aja

Informan 5 / Keluarga 5

Tanggal Wawancara : 19 April 2010 Ayah

Nama : Dn Usia : 38 tahun Pendidikan : D3

Pekerjaan : Pegawai swasta

Ibu

Nama : Swnt Usia : 29 tahun Pendidikan : SMK

Pekerjaan : Ibu Rumah tangga

P: Sejauhmanakah Anda dekat dengan anak Anda?

I: Dekat, tapi dia lebih dekat sama papanya.


(39)

P: Dalam berkomunikasi dengan anak Anda apakah posisi Anda dekat dengannya?

I: Ya posisinya dekat A: Ya, dekat.

P: Pada saat Anda berkomunikasi dengan anak Anda apakah Anda melakukannya secara tatap muka dan hanya ada Anda dan anak Anda? I: Kalau ada saya dan dia sebenarnya enggak juga sih, terkadang sama papanya

juga ada.

A: Enggak selalu sih, tapi diusahakan tatap muka

P: Apakah anak Anda selalu meminta pertolongan Anda untuk melakukan sesuatu? Contohnya seperti apa?

I: Iya, kalau makan masih suka diambilin. Kalau mau tidur juga harus “dikeloni” dulu. Namanya juga masih 6 tahun, jadi masih banyak permintaannya.

A: Sama saya sih paling minta bantuin kerjain PR. Kalau ada yang dia gak tau ya saya bantu.

P: Bagaimanakah Anda menanggapi anak Anda bila ia butuh bantuan dalam melakukan sesuatu?

I: Kalau kadang-kadang saya sibuk dibelakang ya saya suruh kerjakan sendiri dulu lah. Tapi kalau saya sedang santai terus dia minta tolong misalnya buka bungkus jajanannya, dsb saya bantuin jiga.

A: Kalau saya lagi sibuk saya suruh mamaknya aja, tapi kalau dia minta tolongnya pas lagi nyantai-nyantai masa’ gak mau dibantuin sih.

P: Bila Anda berbicara dengan anak Anda, apakah anak Anda memberikan respon terhadap apa yang Anda katakan?

I: Iya, walaupun gak langsung dikerjakan “Ya…ya..” nya aja yang ada tapi belum tentu langsung dikerjakan. Kalau saya udah merepet barulah dia bergerak

A: Kalo sama saya dia nurut kok.

P: Apakah Anda selalu mendengarkan anak Anda pada saat ia ingin menceritakan sesuatu yang terjadi padanya, misalnya kegiatannya di sekolah atau cerita tentang teman sebayanya?


(40)

A: Kalau kami ada waktu untuk cerita-cerita bersama ya, dia cerita kok.

P: Hal-hal apa saja yang sering Anda bicarakan dengan anak Anda di rumah?

I: Apa ya…paling sekolahnya ajalah. Kalau tentang teman-temannya sih gak

ya, karena saya pun jarang kasih dia keluar apalagi sekarang cuaca panas terus.

A: Tentang sekolahnya aja yangs sering.

P: Apakah Anda sering memberikan dorongan untuk anak Anda agar ia melakukan sesuatu hal tanpa bantuan Anda dan orang lain?

I: Ya, sering sih, maksudnya agar dia mandiri tapi namanya juga anak-anak, ya kadang mau minta di temeni/dibantui terus.

A: Sering, tapi karena ni anak agak manja jadi agak susah dibilanginya.

P: Apakah Anda selalu menekankan pada anak Anda bahwa disiplin itu penting?

I: Iyalah, pasti.

A: Pasti, disiplin memang paling penting untu anak biar dia terbiasa dari kecil.

P: Sebagai orang tua peraturan seperti apa yang Anda terapkan di rumah untuk membuat anak Anda menjadi disiplin?

I: O…peraturan ya? Kalau peraturan sih masih yang biasa-biasa aja. Kalau pulang sekolah harus rapikan baju, tas, sepatu. Dia juga harus tidur siang. Kalau main-main gak boleh jauh-jauh, belajar/kerjain PR jangan lupa.

A: Peraturan untuk dia sih Cuma dalam hal belajar aja gak boleh main-main.

P: Sebagai orang tua yang ingin mengetahui perkembangan anaknya, tentunya Anda mencoba untuk mengetahui semua hal yang terjadi pada anak Anda dan berharap ia terbuka pada Anda. Nah, bagaimana caranya agar itu bisa terjadi?

I: Kalau saya sih, pulang sekolah dia kan saya yang jeput, jadi di jalan mau pulang saya tanya-tanya tu gimana sekolah dia tadi biasanya dia langsung cerita.

A: Saya jarang ada di rumah, namanya juga kerja, tapi anak ini kalau ditanya sedikit aja pasti cerita, mungkin dia mau kami tau juga dia ngapain aja seharian.


(41)

P: Di sekolah apakah anak Anda termasuk siswa berprestasi?

I: Gak sih (sambil tertawa), biasa-biasa ja. Dia juga masih kelas 1 belum menonjol kali.

A: Gak, dia belum pernah jura atau setidaknya dapat 10 besar..

P: Kegiatan-kegiatan seperti apa yang Anda berikan di rumah untuk mengasah kreativitas anak Anda?

I: Hmm…apa y? Kayaknya gak ada. Dia taunya main sama adeknya kalau gak ya sama kawan-kawannya.

A: Gak, gak ada. Tapi kalau saya lagi libur kami Cuma jalan-jalan ke tempat permainan atau wahana untuk anak-anak.

P: Bila anak Anda melakukan sesuatu yang baik, misalnya memperoleh juara kelas apakah Anda memberikan pujian atas prestasinya?

I: Ya, kalau juara kelas sih, dipuji juga mungkin. Tapi kan dia gak juara kelas (tertawa).

A: Ya, saya kadang-kadang malah mengiming-imingi dengan hadiah, tapi gak tau mingkin dia harus lebih giat belajar. Itu juga yang saya tekannkan sama dia.

P: Motivasi-motivasi seperti apa yang Anda berikan agar anak Anda percaya diri?

I: gak ada sih. Saya hanya bias kasih nasehat ya mudah-mudahan mendorong dia supaya lebih baik lagi.

A: Apa ya?...Kalau soal percaya diri belum terlalu kali saya liat. Ya nasehat-nasehat supaya dia rajin belajar aja yang saya sering bilang ke dia.

P: Apa yang Anda lakukan untuk membuat anak Anda memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas-tugasnya?

I: Sama kayak saya buat peraturan itu tadi. Ya walaupun masih tugas-tugas yang ringan begitu kan gakpapa, biar dia jadi anak yang bertangging jawab. Tapi itupun masih suka lupa, saya harus berulang kali ngingatin.

A: Paling saya Cuma bias mendukung mamaknya, kalau mamaknya menerapkan hal-hal seperti itu. Mamaknya kan yang lebih tau.

P: Bila ia tidak melakukan tugasnya, apa tindakan Anda?

I: Marah juga, memang anak ini seringnya dibilangin dulu baru mau.


(42)

P: Pada saat Anda berkomunikasi dengan anak Anda, apakah Anda pernah hanya menggunakan pesan nonverbal (isyarat gerakan tangan, ekspresi wajah) saja? Maksudnya, jika anak Anda melakukan kesalahan, apakah Anda langsung memukul dan menunjukkan ekspresi wajah marah tanpa berkata sedikitpun?

I: Kalo si Tyr ini tunggu mamaknya merepet dulu baru mau dengar, mau nurut. Tapi sebisa mungkin saya gak maen pukul.

A: Gak lah saya jarang marah-marah. Kalau dia nakal saya bilang ke dia “gak boleh begitu atau gak boleh begitu” dan mudah-mudahan di nurut kok.

P: Apakah Anda sering mengajak anak Anda untuk hanya sekedar bercerita dan menanyakan apa yang dialaminya seharian?

I: Iya, kalau saya udah beres-beresin kerjaan rumah trus dia udah pulang sekolah pasti kami ngobrol.

A: Kalau lagi gak sibuk saya tanya-tanya juga. Apalagi waktu libur, suka juga cerita-cerita sama dia sambil jalan-jalan.

P: Selama berkomunikasi tersebut apakah Anda sering memberikan kata-kata nasehat yang mendorongnya untuk berperilaku lebih baik dari sebelumnya?

I: Iyalah, udah capek pun ngasih nasehat tapi ya anak ini agak susah nurut. Tapi kalo namanya orang tua pasti mau anaknya jadi anak baik.

A: Selalu, saya memang selalu mengingatkannya, ya itukan nantinya untuk kebaikan dia juga

P: Apakah anak Anda suka meminta pendapat Anda terhadap sesuatu hal yang akan dilakukannya (baik/buruknya hal yang akan dilakukannya)? Bagaimana reaksi Anda?

I: Gak, kayaknya gak pernah

A: Belum, sampai saat ini gak ada.

P: Bagaimana metode atau cara yang Anda gunakan untuk berkomunikasi dengan anak Anda?

I: Kalau saya sih, jangan terlalu dilembek-lembeki jangan juga keras sekali. Kalau kita udah marah dikit dia udah bias ngerti kok.


(43)

P: Menurut Anda mana cara yang terbaik dalam mengasuh dan mendidik anak, cara lembut (banyak menasehati) atau cara menghukum (menggunakan kekerasan). Alasan Anda?

I: Kayak yang saya bilang tadi. Kalau dia ini, jujur aja dilembutin gak bisa, tunggu mamaknya marah dulu baru nurut. Saya kepingin bagus-bagus bilanginnya, kadang-kadang gak mau diterimanya.

A: Dilembutin juga gak terlalu dilembutin, supaya dia ngerti aja

P: Bila anak Anda tidak menghiraukan apa yang Anda katakana, selanjutnya apa tindakan anda?

I: Marah lah, kalau udah gitu takut. Coba-coba la ngelawan mamaknya kalau udah marah.

A: Marah juga tapi gak kasar. Paling ngomong dengan suar agak dikuatkan

P: Ketika Anda menasehati anak Anda, bagaimana reaksinya? Dan apabila Anda sedang memarahinya dan memberinya hukuman, apa yang dilakukannya?

I: Hmm…kalau anak ini gak bisa dibilangi bagus-bagus udah marah dia baru diam, nurut tapi dia gak sampai nangis.

A: Kalau udah dinasehati kadang suka menjawab-jawab juga. Tapi kalau saya atau mamaknya udah marah dia diam aja.

P: Pada saat kapan dan seperti apa Anda sering bertukar cerita dengan anak Anda?

I: Waktu dia pulang sekolah, mau tidur siang ataupun tidur malam

A: Waktu hari-hari saya libur lah, atau waktu saya pulang kerja.

P: Apakah Anda tahu bila anak Anda sedang menghadapi masalah, baik itu di sekolah atau dengan teman-temannya?

I: Jarang sih, dia jarang berantem sama kawannya. Lagian dia jarang saya kasih keluar main-main.

A: Gak, jarang saya tau, tapi kalau udah gawat kali dia cerita.

P: Jika anak Anda mengalami masalah, apakah Anda berusaha membantunya? Dengan cara bagaimana?

I: Kalau ada masalah sih, misalnya kayak hari itu dia pernah dimintaain uang sama kawannya. Saya ngasih jajan, malah teman-temannya yang maintain,


(44)

Tyr ni pun ngasih-ngasih aja. Saya bilang ke dia jangan diam aja, adukan aja ke gurunya.

A: Iya, kalau tahu pasti dinasehatin

P: Bila kondisi emosional anak Anda sedang tidak stabil, apakah Anda berusaha untuk meredakan emosionalnya dengan mengajaknya berkomunikasi/ membicarakan apa yang terjadi padanya?

I: Iya, memang dia suka cerita kalo dia punya masalah, ntah dimarahi guru atau diejekin temannya

A: Tyr kalau ada masalah dia mau juga cerita. Tapi kalau udah merajuk/ dimarahi mamanya biaanya dia ngadu ke saya juga.

Anak

Nama : Tyr Usia : 6 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan

Urutan Kelahiran : anak pertama dari 2 bersaudara

P: Apakah adik merasa adik dekat dengan orang tua adik? A: Dekat, tapi lebih dekat sama papa.

P: Menurut adik perhatian dan kasih sayang yang diberikan orang tua adik terhadap anak-anaknya sama rata atau tidak?

A: sama

P: Dalam mengerjakan sesuatu apakah adik meminta bantuan orang tua dan orang lain atau mencoba melakukannya sendiri?

A: Iya, kalau ada papa sama papa

P: Menurut Adik bagaimana cara orang tua adik memberi nasehat pada adik? Misalnya: marah-marah atau lemah lembut?

A: Kadang-kadang mama suka marah tapi papa jarang

P: Jika orang tua adik memberi nasehat, sikap adik bagaimana? A: Diam, dengerin.

P: Kalau orang tua suka memberi uang jajan suka ditabung atau gak? A: Dijajanin semua.


(45)

A: Dibantu sma bude, tapi kalau ada papa ya sama papa.

P: Pada saat adik bermain lalu bertengkar, apakah adik langsung mengadu kepada orang tua adik?

A: iya, ngadu

P: Di rumah, peraturan apa yang diterapkan oleh orang tua Adik?

A: Langsung gantung baju kalau pulang sekolah, sepatu, tas di letakin ke tempatnya dan tidur siang

P: Bila adik tidak mematuhi peraturan, apa yang orang tua adik lakukan?

A: marah

P: Kalau bangun pagi, adik selalu dibanguni atau bangun sendiri? A: Dibanguni

P: Sering terlambat datang ke sekolah tidak? A: Pernah, tapi gak sering.

P: Apakah orang tua adik sering memberikan dorongan agar adik menjadi percaya diri?

A: Cuma dibilangin supaya rajin belajar dan jangan nakal-nakal.

P: Di sekolah pelajaran apa yang adik sukai, dan ikut ekstrakulikuler tidak? A: Matimatika dan penjas

P: Kalau pulang sekolah dan punya waktu luang apa yang adik lakukan? A: Di rumah, main sama adik karena siang-siang gak boleh keluar sama mama.

P: Adik sering cerita tentang kegiatan adik di sekolah gak sama orang tua? A: Sering

P: Biasanya adik yang cerita duluan atau orang tua adik yang bertanya? A: Kadang cerita dulan, kadang ditanya-tanya.

P: Kalau ada yang tidak adik ketahui, apakah adik langsung bertanya atau diam saja?

A: Langsung tanya

P: Nah, bila ditanya tentang cita-cita, apa yang sekarang adik lakukan agar cita-cita adik tercapai?

A: Belajar yang rajin

P: Apakah orang tua adik selalu memberi adik motivasi untuk mencapai cita-cita adik?


(46)

A: Iya

P: Apakah adik diberikan tugas di rumah oleh orang tua adik? Misalnya, membersihkan tempat tidur sendiri, menyapu, dll?

A: Iya, tapi bukan gitu kak. Cuma beresin mainan, baju sekolah dll.

P: Apakah adik selalu melakukan tugas-tugas itu dengan baik?

A: Kadang-kadang suka bilangi dulu, baru Tyr kerjain.

P: Bila adik melakukan kesalahan, apakah adik langsung mengakuinya? A: Gak kak

Informan 6/ Keluarga 6

Tanggal Wawancara : 20 April 2010 Ayah

Nama : Jnr Usia : 38 tahun Pendidikan : Sarjana (S1) Pekerjaan : PNS

Ibu

Nama : Bty Usia : 35 tahun Pendidikan : D3 Pekerjaan : PNS

P: Sejauhmanakah Anda dekat dengan anak Anda? I: Dekat, sama saya dia dekat. Kemana-mana mau ikut aja..

A: Cukup dekat lah, kadang-kadang kami suka becanda-becandaan.

P: Dalam berkomunikasi dengan anak Anda apakah posisi Anda dekat dengannya?

I: Ialah dekat

A: Dekat.

P: Pada saat Anda berkomunikasi dengan anak Anda apakah Anda melakukannya secara tatap muka dan hanya ada Anda dan anak Anda? I: Tatap muka, kalau berdua aja sih iya juga tapi ya kalau ada waktu ngumpul ya


(47)

A: Ia tatap muka, kalau berdua aja sih enggak juga ya.

P: Apakah anak Anda selalu meminta pertolongan Anda untuk melakukan sesuatu? Contohnya seperti apa?

I: Gak selalu, dia udah bisa ngerjain sendiri tapi kalau susah minta bantuan juga.

A: Jarang, semua kayaknya bisa dikerjainya. Ntah itu nyiapi baju sekolahnya, mandi, makan, kerjain PR nya juga dia di les kok. .

P: Bagaimanakah Anda menanggapi anak Anda bila ia butuh bantuan dalam melakukan sesuatu?

I: Dulu aja dia sering minta tolong, kalau sekarang saya bilang ke dia “ambil sendiri”. Kan dia pun udah besar, udah sekolah

A: Dibantu juga lah

P: Bila Anda berbicara dengan anak Anda, apakah anak Anda memberikan respon terhadap apa yang Anda katakan?

I: Iya, mau dia dengar gak suka melawan-melawan gitu

A: Kalo saya ngomong sih, keseringan dia mau denger dan nurut kok.

P: Apakah Anda selalu mendengarkan anak Anda pada saat ia ingin menceritakan sesuatu yang terjadi padanya, misalnya kegiatannya di sekolah atau cerita tentang teman sebayanya?

I: Iyalah didengar, suka sekali dia cerita-cerita biasanya mau tidur. Gak ditanyapun dia cerita.

A: maunya lah itu cerita-cerita, gurunya jual senter aja dia tau (sambil tertawa)

P: Hal-hal apa saja yang sering Anda bicarakan dengan anak Anda di rumah?

I: Cerita sekolahnya lah yang paling banyak, pelajarannya, kawan-kawannya di sekolah

A: sekolahnya aja yang sering

P: Apakah Anda sering memberikan dorongan untuk anak Anda agar ia melakukan sesuatu hal tanpa bantuan Anda dan orang lain?

I: Iya, saya suruh dia sendiri, ntah ngambil makanannya, pakai baju sekolahnya dan sebagainya.

A: Sering, biar mandiri dia. Gak lagi minta tolong ambilin ini atau itu sama saya dan mamanya


(48)

P: Apakah Anda selalu menekankan pada anak Anda bahwa disiplin itu penting?

I: Iya, saya selalu bilang kalau sholat dan mengajai yang paling penting.

A: Selalu, disiplin kan memang penting dari dia kecil begini.

P: Sebagai orang tua peraturan seperti apa yang Anda terapkan di rumah untuk membuat anak Anda menjadi disiplin?

I: Apa ya?? Paling habis sholat harus ngaji. Kalau belajar gak terlalu ditentukan waktunya karena dia udah les sampai jam 7 di dekat sekolahnya. Jadi dia Cuma belajar di les. Kalau soal main-main dengan kawannya pun gak saya kasih jauh-jauh, dekat-dekat sini aja

A: Sholat gak boleh lupa, mengaji. Kalau soal belajar kasihan juga kalau dipaksakan. Dia pagi harus ngaji, siang sekolah, pulang sekolah terus pergi les. Ya malam istirahatlah

P: Sebagai orang tua yang ingin mengetahui perkembangan anaknya, tentunya Anda mencoba untuk mengetahui semua hal yang terjadi pada anak Anda dan berharap ia terbuka pada Anda. Nah, bagaimana caranya agar itu bisa terjadi?

I: Kayak yang saya bilang tadi, anak ini memang udah terbuka. Semua diceritainya. Gurunya, kawannya, pelajarannya. Walaupun begitu saya suka juga nanya-nanya kalau udah ngumpul sama ayahnya juga

A: Ooo… Nsa ini anak yang terbuka kok, gak mau diam-diam juga serta aktif. Jadi semua kegiatan dia diceritain sama kami.orang hobi dia memang cerita-cerita

P: Di sekolah apakah anak Anda termasuk siswa berprestasi? I: Ya, termasuk 10 besar juga. Bagus juga udah dapat begitu

A: 10 besar man rangking itu (tertawa ke ibu Nsa)

P: Kegiatan-kegiatan seperti apa yang Anda berikan di rumah untuk mengasah kreativitas anak Anda?

I: Main game lah, itu memang disukainya

A: Paling main game. Game boy itu lho, kayak laki-laki nya dia ini

P: Bila anak Anda melakukan sesuatu yang baik, misalnya memperoleh juara kelas apakah Anda memberikan pujian atas prestasinya?


(1)

dikaitkan dalam kasus ini anak-anak sulit sekali untuk bertanggung jawab, karena para orang tua yang sebenarnya telah menetapkan tugas-tugas yang semestinya dan pantas dilakukan oleh anak seusia mereka belum bisa melakukan itu dengan baik, bahkan kadang-kadang dengan sengaja tidak melakukannya. Anak usia sekolah seperti ini perlu banyak diarahkan mengenai tanggung jawab sejak dini, karena hasil yang peneliti temukan tentang tanggung jawab pada anak masih sangat kurang pemahaman dan aplikasinya.


(2)

BAB V PENUTUP

V. 1. Kesimpulan

Penelitian ini mengambil fokus tentang “Peran Komunikasi Antar Pribadi Orang Tua terhadap Anak Dalam Menanamkan Perilaku Positif”. Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diperoleh, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Proses komunikasi antara orang tua dan anak dalam menanamkan perilaku positif berlangsung secara tatap muka dan berjalan dua arah artinya ketika orang tua mengkomunikasikan pesan-pesan yang berisi nilai-nilai positif yang akan mempengaruhi perilaku anak ke arah yang positif pula, komunikasi berjalan dengan adanya interaksi di antara orang tua dan anak. Proses komunikasi berjalan cukup baik walaupun tidak semua pesan dapat seketika mempengaruhi perilaku dan tindakan anak untuk berperilaku positif karena memang membutuhkan waktu. Namun, ketika proses komunikasi berjalan tidak ada hambatan yang berarti yang menghalangi pesan-pesan orang tua untuk sampai pada anak.

2. Dalam menanamkan perilaku positif ada hal-hal yang dapat mendukung orang tua untuk memudahkannya dalam menyampaikan pesan-pesan tentang nilai-nilai positif tersebut. Faktor yang mendukung adalah intensitas komunikasi yang tergolong sering dilakukan terutama kaum ibu yang banyak meluangkan waktunya untuk bersama-sama dengan anak. Factor


(3)

pendukung lain adalah lingkungan sekitar. Lingkungan sekitar yang cukup nyaman untuk tinggal, artinya bukan lingkungan yang warganya banyak melakukan penyimpangan. Apalagi anak-anak rentan dalam perilaku meniru, maka lingkungan yang baik memudahkan orang tua untuk menanamkan nilai positif.

3. Dalam penelitian yang dilakukan di Kelurahan Karang Berombak kecamatan Medan Barat, peran komunikasi antar pribadi orang tua terhadap anak adalah sangat berperan. Komunikasi yang senantiasa dilakukan orang tua baik itu verbal dan nonverbal dapat membuat anak untuk berperilaku positif terutama perilaku mandiri, percaya diri, dan keterbukaan. Cara yang mereka terapkan dalam mendidik anak dengan memberikan naehat yang bisa membawa anaknya menjadi pribadi yang baik dengan berperilaku positif walaupun terkadang cara kekerasan dan hukuman tidak dapat dihindarkan namun tidak menjadikan mereka menjadi orang tua yang ringan tangan dan mendidik anak mereka dengan buruk dan memperlakukannya dengan kasar

V.2 Saran

Berdasarkan hasil yang telah peneliti peroleh selama melakukan penelitian, mala peneliti mengajukansaran sebagai berikut:

1. Peran komunikasi orang tua terhadap anaknya dalam menanamkan perilaku positif di Kelurahan Karang Berombak memang sudah cukup berperan terutama dalam menanamkan kemandirian, percaya diri dan keterbukaan tidak terlepas dari berbagai faktor yang dapat memudahkan itu semua, karenanya untuk dapat lebih bisa menanamkan nilai-nilai positif yang lain


(4)

yang belum bisa terlalu maksimal dilakukan, diharapkan orang tua tidak bosan-bosannya untuk mengkomunikasikan sesuatu yang bernilai positif itu terutama untuk perilaku kreatif, dan rasa tanggung jawab. Diharapkan orang tua dapat memberikan kegiatan-kegiatan yang lebih bermanfaat untuk mengasah kreativitas anak dan membimbing anak melakukan tugas-tugasnya di rumah agar dapat bertanggung jawab sejak kecil

2. Dan bagi para ayah, sebaiknya mengetahui perannya dalam menanamkan perilaku positif anak. Peran ayah cukup besar dalam hal ini. Peran ayah tidak hanya mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga tetapi juga harus berpartisipasi dalam mendidik anak dan harus lebih banyak meluangkan waktunya untuk bercengkrama dan berkomunikasi dengan anaknya agar porsi kedua orang tua dalam mendidik dan mengasuh anak sama besarnya.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Bungin, Burhan. 2009. Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana

Daymon, Christine & Immy Holloway. 2008. Metode-metode Riset Kualitatif dalam Public Relations dan Marketing Communications. Yogyakarta: Bentang

De Vito, Joeph A. 1997. Komunikasi Antar Manusia Edisi Kelima. Jakarta: Professional Books.

Effendi, Onong Uchana. 2005. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya

Gunarsa, Yulia. S. 2002. Asas-Asas Psikologi. Jakarta: PT. BP Gunung Mulia Hardjana, Agus M. 2003. Komunikasi Intrapersonal&Interpersonal.

Yogyakarta: Kanisius

Kartono, Kartini. 1995. Psikologi Anak. Bandung Mandar Maju Koswara. 1991. Teori-Teori Kepribadian. Bandung: Eresco

Levine, Janet. 2003. Orang Tua Macam Apa Anda. Bandung: Kaifa

Liliweri, Alo. 1991. Komunikasi Antar Pribadi. PT. Citra Aditya Bakti: Bandung __________. 1997. Komunikasi Antar Pribadi. PT. Citra Aditya Bakti: Bandung Mulyana, Deddy. 2005. Human Communication Konteks-Konteks Komunikasi.

Bandung: Remaja Rosdakarya

Nawawi, Hadari. 1991. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajahmada University Press

Purba, Amir, dkk. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Medan: Pustaka Bangsa Press

Rakhmat, Jalaluddin. 1995 . Metode Penelitian Komunikasi dilengkapi Contoh Analisis Statistik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

___________________.2005. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya


(6)

Santrock, Jhon W. 2007. Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta: Erlangga ______________. 2009. Perkembangan Anak Jilid 2. Jakarta: Erlangga

Satiadarma, Monty P. 2001. Persepsi Orang Tua Membentuk Perilaku Anak: Dampak Pygmalion di dalam Keluarga. Jakarta: Pustaka Populer Obor Sendjaja, Sasadjuasa. Teori Komunikasi. Universitas Terbuka

Singarimbun, Masri da Sofian Effendi. 1995. Metode Penelitian Survei: Edisi Revisi.

Jakarta: LP3S

Sjarkawi, 2006. Pembentukan Kepribadian Anak. Bumi Aksara: Jakarta

Sumber Lain (Website):

http://duniapsikologi.dagdigdug.com (diakses tanggal 10 November 2009) http://adiprakosa.blogspot.com (diakses tanggal 10 November 2009) http://www.scribd.com (diakses tanggal 10 November 2009)

http://fadli06.ngeblogs.com (diakses tanggal 10 November 2009) http://infoskripsi.com/ (diakses tanggal 10 November 2009)


Dokumen yang terkait

Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perilaku Anak Autis di Yayasan Tali Kasih Medan

27 195 126

Komunikasi Antar Pribadi Orang Tua Terhadap Pola Perilaku Anak Dalam Menonton Televisi Di Perumahan Taman Setia Budi Indah.

5 37 92

Kemampuan Empati Orang Tua dan Perilaku Anak Autis (Studi Kasus Tentang Kemampuan Empati Orang Tua Dalam Membentuk Perilaku Anak Autis di Sekolah Terapi YAKARI Kota Medan)

1 79 134

Komunikasi Antar Pribadi Orang Tua Dengan Anak Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Keluarga Untuk Memilih Pasangan Hidup Dengan Syaid Atau Syarifah

1 52 126

Efektivitas Komunikasi Antar Pribadi Antar Orang Tua Dengan Anak Dalam Mengembangkan Kepribadian Anak (Suatu Studi Deskriptif Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Antara Orang Tua Dengan Anak Dalam Mengembangkan Kepribadian Anak Sekolah Dasar Di Kecamatan

0 20 130

Pola Komunikasi Orang Tua Muda Dalam Membentuk Perilaku Positif Anak Di Kota Bandung

2 11 92

Perilaku Komunikasi Orang Tua dan Guru Dengan Anak Tunagrahita (Studi Kasus Tentang Perilaku Komunikasi Orang Tua dan Guru Dalam Memotivasi Anak Tunagrahita di SLB C Merpati)

0 11 117

Pola Komunikasi Orang Tua Tunggal dalam Membentuk Kemandirian Anak (Kasus di Kota Yogyakarta)

0 15 242

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBENTUK KARAKTER ISLAMI ANAK DI DESA KARANGASEM PONJONG GUNUNGKIDUL

0 2 86

PERILAKU KOMUNIKASI ORANG TUA DAN KONSEP DIRI ANAK Perilaku Komunikasi Orang Tua Dan Konsep Diri Anak (Studi Deskriptif Kualitatif Perilaku Komunikasi Orang Tua dalam pembentuk Konsep Diri Anak Berkebutuhan Khusus di Desa Suruhkalang Rt 03 Rw 06 Jaten Ka

1 3 12