c. Kegiatan komunikasi meliputi komponen-komponen seperti
sumber, pesan, saluran, penerima, gangguan, proses penyampaian, arus balik dan efek.
d. Kegiatan komunikasi meliputi komunikasi intra individu, antar
individu, kelompok kecil, public speaking, komunikasi massa maupun komunikasi antar kebudayaan Suwardi, 2007: 11.
1.5.2 Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi antar pribadi merupakan satu proses sosial dimana orang- orang yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi dan komunikasi antar
pribadi merupakan jenis yang dianggap paling efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang karena sifatnya dialogis dan memilki arus
balik bersifat langsung. De Vito 1976 mengemukakan suatu komunikasi antar pribadi
mengandung ciri-ciri, yaitu: keterbukaan openes, empati empathy, dukungan supportiveness, rasa positif positivness, kesamaan equality. Sedangkan
menurut Evert M. Rogers dalam Depari 1988 ada beberapa ciri komunikasi yang menggunakan saluran antar pribadi adalah:
a. Arus pesan yang cenderung dua arah.
b. Konteks komunikasinya tatap muka.
c. Tingkat umpan balik yang terjadi tinggi.
d. Kemampuan mengatasi tingkat selektifitas terutama “selective
exposure” yang tinggi.
Universitas Sumatera Utara
e. Kecepatan jangkauan terhadap audience yang besar relatif lambat.
f. Efek yang mungkin terjadi ialah perubahan sikap.
Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa komunikasi antar pribadi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Komunikasi antar pribadi biasanya terjadi secara spontan dan
sambil lalu. b.
Komunikasi antar pribadi tidak mempunyai tujuan terlebih dahulu.
c. Komunikasi antar pribadi terjadi secara kebetulan di antara peserta
yang tidak mempunyai identitas yang jelas. d.
Komunikasi antar pribadi mempunyai akibat yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
e. Komunikasi antar pribadi seringkali berlangsung berbalas-balasan.
f. Komunikasi antar pribadi menghendaki paling sedikit melibatakan
hubungan dua orang dengan suasana yang bebas, bervariasi, adanya keterpengaruhan.
g. Komunikasi antar pribadi tidak dikatakan tidak sukses jika tidak
membuahkan hasil. h.
Komunikasi antar pribadi menggunakan lambang-lambang bermakna Liliweri, 1991:12.
Universitas Sumatera Utara
1.5.3 S-O-R Sistem Organism Response S-O-R
merupakan singkatan dari Stimulus-Organism-Response. Objek materialnya adalah manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen : sikap,
opini, perilaku, kognisi afeksi dan konasi. Teori ini menunjukkan bahwa komunikasi merupakan proses aksi-reaksi yang mengasumsikan bahwa kata-kata
verbal, isyarat non verbal, simbol-simbol tertentu akan merangsang orang lain memberikan respon dengan cara tertentu.
Menurut stimulus respons ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan
memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur
dalam model ini adalah ; Pesan stimulus, S, Komunikan organism, O, dan Efek
Response, R. Hosland, et al 1953 mengatakan bahwa proses perubahan perilaku
maupun kognitif pada hakekatnya sama dengan proses belajar. Proses perubahan tersebut menggambarkan proses belajar pada individu yang terdiri dari :
a. Stimulus rangsangan yang diberikan pada organisme dapat
diterima atau ditolak. Apabila stimulus tersebut tidak diterima atau ditolak berarti stimulus itu tidak efektif mempengaruhi perhatian
individu dan berhenti disini. Tetapi bila stimulus diterima oleh organisme berarti ada perhatian dari individu dan stimulus tersebut
efektif.
Universitas Sumatera Utara
b. Apabila stimulus telah mendapat perhatian dari organisme
diterima maka ia mengerti stimulus ini dan dilanjutkan kepada proses berikutnya.
c. Setelah itu organisme mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi
kesediaan untuk bertindak demi stimulus yang telah diterimanya bersikap.
d. Akhirnya dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari
lingkungan maka stimulus tersebut mempunyai efek tindakan dari individu tersebut perubahan perilaku.
Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan sikap adalah “how”, bukan “what” atau “why”. Dalam perubahan sikap, tampak bahwa sikap
yang dapat berubah hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula. Hovland, Janis, dan Kelley mengatakan bahwa dalam menelaah sikap
yang baru ada tiga variable penting yaitu,
a. Perhatian
b. Pengertian
c. Penerimaan
Gambar 1 Model S-O-R
Stimulus Organism:
a. Perhatian
b. Pengertian
c. Penerimaan
Response
Universitas Sumatera Utara
Bagan diatas menunjukkan bahwa perubahan sikap tergantung pada proses yang terjadi pada individu. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada
komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya, komunikan
mengerti setelah komunikan menerimanya dan mengolahnya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap Effendy, 1990: 254.
1.5.4 Komunikasi Keluarga