Berdasarkan Tabel 1.2 jumlah karyawan yang berusia tua lebih banyak daripada yang berusia muda dan karyawan laki-laki lebih banyak daripada perempuan. Karyawan dengan
masa kerja lama lebih banyak daripada karyawan dengan masa kerja baru. Bertitik tolak dari pentingnya kepuasan kerja dalam kaitannya dengan karakteristik
demografik, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul: “Hubungan Antara Usia, Jenis Kelamin dan Masa Kerja Dengan Kepuasan Kerja Karyawan
Pelaksana Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Unit Kantor Pusat Medan”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah penelitian ini adalah:
1. Apakah ada hubungan antara usia dengan kepuasan kerja karyawan pelaksana pada PT.
Perkebunan Nusantara IV Persero Unit Kantor Pusat Medan? 2.
Apakah ada hubungan antara jenis kelamin dengan kepuasan kerja karyawan pelaksana pada PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Unit Kantor Pusat Medan?
3. Apakah ada hubungan antara masa kerja dengan kepuasan kerja karyawan pelaksana
pada PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Unit Kantor Pusat Medan?
C. Kerangka Konseptual
Karakteristik demografi terdiri dari usia, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan dan masa kerja. Pada penelitian ini, variabel yang akan diteliti adalah usia, jenis
kelamin dan masa kerja. Kebanyakan studi menunjukkan suatu hubungan yang positif antara kepuasan kerja
dengan umur, sekurangnya sampai umur 60 tahun Robbins dan Judge, 2008. Perbedaan
Universitas Sumatera Utara
jenis kelamin berpengaruh terhadap tinggi rendahnya kepuasan kerja, teori ini diungkapkan oleh Glenn, Taylor, dan Wlaver 1997 yang menyatakan bahwa ada perbedaan tingkat
kepuasan kerja antara pria dengan wanita, dimana kebutuhan wanita untuk merasa puas dalam bekerja ternyata lebih rendah dibandingkan pria As’ad, 1995. Bukti menunjukkan
bahwa masa jabatan dan kepuasan kerja memiliki korelasi yang positif Robbins dan Judge, 2008.
Menurut As’ad 2003 kepuasan kerja yaitu perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Konsepsi semacam ini melihat kepuasan sebagai suatu hasil dari interaksi
manusia dan lingkungannya. Jadi determinasi semacam ini meliputi perbedaan-perbedaan individual difference maupun situasi lingkungan pekerjaan. Disamping itu perasaan
seseorang terhadap pekerjaannya tentulah sekaligus refleksi dari sikapnya terhadap pekerjaanya. Untuk mengukur kepuasan kerja seseorang biasanya dilihat dari besar imbalan,
tetapi ini bukan satu-satunya faktor, ada faktor lain seperti pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya, kesempatan promosi, hubungan atasan dan bawahan ataupun
rekan sekerja, dan supervisi. Untuk mengetahui hubungan karakteristik demografi yaitu usia, jenis kelamin dan
masa kerja dengan kepuasan kerja karyawan maka dibuatlah kerangka konseptual. Karakteristik demografi adalah sebagai variabel bebas variabel independen dimana Usia
X
1
, Jenis Kelamin X
2
, dan Masa Kerja X
3 .
Kepuasan kerja karyawan adalah variabel terikat variabel dependen. Indikator dari kepuasan kerja karyawan adalah pekerjaan,
imbalan, kesempatan promosi, rekan kerja dan supervisi. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini
digambarkan dalam kerangka konseptual sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Sumber: Robbins dan Judge 2008, diolah
D. Hipotesis