dibandingkan bahan-bahan lainnya. Bahan baku dari pengantongan pupuk dan spesifikasi dari masing-masing bahan baku tersebut adalah sebagai berikut :
a. Karung Luar Outer bag
- Bahan Karung : Poly propylena
- Denier No. Pita : 943 gr9000 m
- Kuat Tarik Tenunan : 79,0 Kg
- Jarak jahitan dari bawah : 1 cm
- Panjang Ekor Jahitan : 2,1 cm
- Panjang : 99 cm
- Lebar : 60 cm
- Lebar Tape lipatan bawah : 2,5 mm min
- Berat : 104 gram
- Panjang ekor benang : 2,5 sd 4 cm
- Jarak rajutan : 3 sd 4 stitchinchi
b. Karung dalam Inner bag
- Bahan Karung : LLDPE
- Panjang : 117 cm
- Lebar : 63 cm
- Tebal Thickness : 30 micron
- Lebar seal : 1,0 mm
- Lebar ujung bawah : 1,0 cm
- Jarak seal dari tepi bawah : 1 cm
- Berat : 38,1 gram
Universitas Sumatera Utara
c. Benang
- Bahan : PP Multi Filamet
- Type : Zucros
- Number of filament : 148
d. Pupuk curah UREA 2.4.2. Spesifikasi Produk
Produk bermutu dan pelayanan merupakan usaha perusahaan didalam menjual produknya pada konsumen. Keberhasilan perusahaan sangat bergantung
dari seberapa jauh perusahaan dapat mengetahui, mengerti dan memahami permintaan pelanggan tersebut. Pengawasan mutu dilakukan terhadap proses
produksi yang ditujukan untuk menjaga konsistensi dari mutu produk. Dalam hal mutu pengantongan pupuk yang baik telah ditetapkan
ketentuan-ketentuan standart bagi spesifikasi pupuk dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2. Ketentuan Standart Pengelolaan Pupuk
Kantong Dan Bahan Penunjang
No Jenis Barang
Kapasitas Bentuk
Sifat Bahan Cara Pengelolaan
1. Urea Curah
12.000 Ton Butiran-
butiran Padat
Hidroskopis -
Set humidity 60 -
Temp ruang 30-35 -
Pasang Exhous fan C
- Atap tidak bocor
2. Urea Kantong
- Butiran-
butiran Padat
Hidroskopis -
Set humidity 60 -
Temp ruang 30-35 -
Pasang Exhous fan C
- Atap tidak bocor
Universitas Sumatera Utara
Sambungan Tabel 2.2. Ketentuan Standart Pengelolaan Pupuk
Kantong Dan Bahan Penunjang
3. Kantong Plastik
2.101.508 Lembaran
Mudah Terbakar -
Simpan dalam GP -
Jauh dari sumber api
2.4.3. Uraian Proses Produksi
PT. PUSRI UPP Belawan bergerak khusus dalam bidang pengantongan pupuk butiran, baik pupuk urea dan TSP yang berasal dalam negeri maupun jenis
lainnya yang berasal dari luar negeri. Ditinjau dari proses operasinya, dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu :
a. Pembongkaran Pupuk Butiran Unloading
Pembongkaran pupuk butiran, yaitu dimana pupuk butiran yang berasal dari pusat produksi di Palembang, Gersik, maupun dari luar negeri yang
dibongkar dari pelabuhan Belawan. Pembongkaran pupuk dari kapal ada dua cara yaitu :
1. Pembongkaran Pupuk Dari Kapal
Pembongkaran pupuk butiran dari kapal ke gudang penumpukan hanya dapat dilakukan dengan belt conveyor, hanya dapat dilaksanakan khusus untuk
pupuk yang diangkut oleh kapal milik PT. PUSRI terutama jenis pupuk urea. Hal ini disebabkan karena perlengkapanperalatan yang tersedia di kapal tersebut telah
disesuaikan dengan kebutuhan atau peralatan yang ada di darat. Penyesuaian ini dimaksudkan agar mudah pembongkaran pupuk, sebab sudah direncanakan
sedemikian rupa, sehingga bagi kapal milik PT. PUSRI lebih mudah pembongkaran dibanding dengan kapal yang bukan milik PT. PUSRI.
Universitas Sumatera Utara
Pembongkaran unloading pupuk butiran yang berasal dari kapal milik PT. PUSRI ditinjau dari urutantahapannya terbagi atas dua tahapan yaitu :
a Curah Dari Kapal
Seluruh perlengkapan yang digunakan untuk pembongkaran pupuk dari kapal digerakkan oleh motor. Adapun peralatan yang digunakan antara lain yaitu :
1. Scrapper 2. Bucket Elevator
3. Swing Conveyor 4. Telescope
Pupuk butiran yang berada di palka kapal, dengan menggunakan scrapper yang terdapat di kedua sisi kapal tersebut dapat menarik pupuk secara bergantian,
sehingga pupuk ke dalam hopper di kapal, yang terlebih dahulu melalui saringan greting.
Pada saringan terdapat talang chute, yang gunanya untuk mencurahkan pupuk ke bucket elevator. Untuk mengatur kecepatan pupuk yang masuk ke
elevator dipasang alat penyekat yang dapat diatur besar kecilnya curahan pupuk.
Bila operator di kapal telah menerima instruksi dari darat bahwa curah pupuk dapat dimulai, maka operator kapal dapat mulai menarik pupuk dari palka
kapal dengan scrapper ke hopper dan melalui bucket elevator pupuk mengalir masuk ke dalam swing conveyor dan melalui telescope pupuk mengalir ke hopper
yang ada di darat. Kecepatan rate conveyor dapat diatur sesuai dengan kapasitas conveyor
di darat kapasitas 300 MT - 500 MT per jam.
Universitas Sumatera Utara
b Curah Ke Gudang Penumpukan
Pupuk butiran yang berasal dari kapal dan telah sampai ke hopper darat yang sebelumnya melalui saringan greating masuk ke conveyor-1, conveyor-1
menarik pupuk tersebut dari dasar hopper menuju conveyor-2, yang terlebih dahulu melalui cute di tower-1. Demikian selanjutnya pupuk butiran yang berasal
dari conveyor-2, masuk ke conveyor-3. Conveyor-3 berada di dalam gudang penumpukan, dengan ketinggian 11 m dari dasar lantai gudang dan dilengkapi
alat pengatur curah pupuk tripper inch, sehingga dapat dengan mudah diatur dimana pupuk tersebut dicurahkan.
2. Pembongkaran Pupuk Dengan Truk
Pembongkaran pupuk dengan truk ini dilakukan untuk kapal-kapal luar atau pupuk import. Kapal yang membawa pupuk curah ini tidak dilengkapi
dengan alat-alat seperti pada kapal milik PT. PUSRI. Pada umumnya pembongkaran dilaksanakan oleh kontraktor yang telah
ditunjuk oleh PT. PUSRI. Sistem pembongkaran pupuk curah ini dengan menggunakan alat tertentu yaitu grab bucket yang disediakan oleh PT. PUSRI,
untuk memperlancar pembongkaran. Sebagai pengatur pengoperasian alat ini, dipakai sling atau wire rope, sehingga membuka dan menutupnya rab bucket,
dengan demikian pemindahan pupuk dari kapal ke truk dapat dilaksanakan dengan cepat.
Pupuk yang telah dimuat ke dalam truk diangkat ke gudang penumpukan, demikian seterusnya sehingga selesainya pembongkaran dilaksanakan.
Universitas Sumatera Utara
Kesulitan-kesulitan yang timbul pada saat pembongkaran pupuk butiran dengan truk, yaitu areal penumpukan diperlukan luas, karena pupuk tidak dapat
ditumpuk tinggi, untuk menghindari kekotoran atau penghematan tempat, maka pupuk curah dari truk didorong dengan alat pendorong, yaitu Front End Loader.
Menurut pengamatan dan perhitungan selama terjadi pembongkaran pupuk dengan truk, untuk kapal yang berkapasitas 15.000 MT, dapat dibongkar selama
15 – 20 hari. Penyusutan loses selama pembongkaran 1- 2 hari. Bila pupuk yang dibongkar lebih dari satu jenis, untuk tidak terjadi
pencampuran di gudang penumpukan maka digunakan alat pemisah yang disebut partision.
b. Pengantongan Pupuk Bagging