Dimana : dk = derajat kebebasan = 1 α = taraf nyata = 0,01
Dari hasil perhitungan diperoleh harga x
2
= 4,530 dan dari tabel chi square untuk
α = 0,01 dan dk = 1 diperoleh nilai x
2 α,dk
= 6,635. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut menunjukkan x
2 hit
x
2 α,dk
Dengan demikian hipotesa dimana distribusi waktu perbaikan Sewing Machine
mengikuti distribusi eksponensial negatif. Hasil perhitungan pengujian distribusi frekuensi terhadap waktu pemeriksaan dan perbaikan dapat dilihat pada
tabel 5.19. .
Tabel 5.19. Hasil Perhitungan Pengujian Distribusi Frekuensi Terhadap Waktu Pemerikisaan dan Perbaikan
Pengujian Distribusi Frekuensi
Mesin X
X
2 2
Pola Distribusi
α,dk
Waktu Pemeriksaan Sewing
Machine 4,963
9,210 Eksponensial
Negatif
Waktu Perbaikan Sewing
Machine 4,530
6,635 Eksponensial
Negatif
V.2.2. Frekuensi Pemeriksaan Terencana
1. Dari hasil pengolahan data Bagging Bin diatas, didapat : -
Nilai Produksi Bagging Binjam V = Rp 1.350.000
- Biaya Perbaikanjam R
= Rp 211.000 -
Biaya Pemeriksaan L = Rp 22.500
- Konstanta laju kerusakan
= 0,82
Universitas Sumatera Utara
- Harga Parameter
µ = 0,122
- Harga Parameter i
= 0,250 Maka frekuensi pemeriksaan terencana n adalah :
n = L
V R
V k
i
+ +
µ
n = 500
. 22
000 .
350 .
1 122
, 000
. 211
000 .
350 .
1 250
, 82
, +
+
n = 1,382 Jadi frekuensi pemeriksaan terencana adalah 1,382 kali dalam 2 minggu
atau 33 kali dalam setahun, atau lebih sering dibandingkan dengan pemeriksaan yang sedang berjalan di pabrik sekarang yaitu sekali dalam 2
minggu. 2. Dari hasil pengolahan data Sewing Machine diatas, didapat :
- Nilai Produksi Sewing Machinejam V
= Rp 648.000 -
Biaya Perbaikanjam R = Rp 256.000
- Biaya Pemeriksaan L
= Rp 22.500 -
Konstanta laju kerusakan = 0,77
- Harga Parameter
µ = 0,142
- Harga Parameter i
= 0,215 Maka frekuensi pemeriksaan terencana n adalah :
n = L
V R
V k
i
+ +
µ
n = 500
. 22
000 .
648 142
, 000
. 211
000 .
648 215
, 77
, +
+
n = 1,22
Universitas Sumatera Utara
Jadi frekuensi pemeriksaan terencana adalah 1,22 kali dalam 2 minggu atau 29 kali dalam setahun, atau lebih sering dibandingkan dengan
pemeriksaan yang sedang berjalan di pabrik sekarang yaitu sekali dalam 2 minggu.
V.2.3. Perhitungan Total Waktu Kerusakan
1. Perhitungan Total Waktu Kerusakan Mesin Bagging Bin
a. Pemeliharaan Terencana
Perhitungan frekuensi pemeriksaan terencana untuk Bagging Bin adalah 1,382 kali dalam 2 minggu, maka total waktu kerusakan mesin tersebut
adalah : Dn
1
= kn
1
= 0,821,37810,122 + 1,37810,25 µ + ni
= 10,39 jam 2 minggu b.
Pemeliharaan Sekarang Dn
2
= kn
1
= 0,82210,122 + 20,25 µ + ni
= 11,36 jam 2 minggu Selisih total waktu kerusakan pada frekuensi pemeriksaan terencana dan
frekuensi pemeriksaan sekarang menghasilkan penghematan waktu sebesar : ∆Dn = Dn
2
– Dn
1
= 0,97 jam = 11,36 jam – 10,39 jam
Universitas Sumatera Utara
2. Perhitungan Total Waktu Kerusakan Mesin Sewing Machine
a. Pemeliharaan Terencana
Perhitungan frekuensi pemeriksaan terencana untuk Sewing Machine adalah 1,22 kali dalam 2 minggu, maka total waktu kerusakan mesin
tersebut adalah : Dn
1
= kn
1
= 0,771,2210,142 + 1,2210,215 µ + ni
= 10,12 jam 2 minggu b.
Pemeliharaan Sekarang Dn
2
= kn
1
= 0,77210,142 + 20,215 µ + ni
= 12,01 jam 2 minggu Selisih total waktu kerusakan pada frekuensi pemeriksaan terencana dan
frekuensi pemeriksaan sekarang menghasilkan penghematan waktu sebesar : ∆Dn = Dn
2
– Dn
1
= 1,24 jam = 11,36 jam – 10,12 jam
V.2.4. Perhitungan Penghematan Dana Pemeliharaan