Pengujian Hipotesa Jenis Kekeliruan dalam Hipotesa

2. Tentukan banyak kelas interval BK = 1 + 3,3 log n Dimana : K = banyak kelas n = jumlah data 3. Tentukan panjang kelas interval P = R K Dimana : R = Rentang K = Banyak kelas interval 4. Hitung parameter rata-rata waktu pemeriksaan ∑ ∑ = = = = k i i k i i i f x f x i 1 1 . 1 dimana : x i f = harga tengah pada interval ke-i i 5. Menghitung parameter rata-rata waktu perbaikan = jumlah pemeriksaan pada kelas interval ke-i ∑ ∑ = = = = k i i k i i i f x f x 1 1 . 1 µ dimana : x i f = harga tengah pada interval ke-i i

3.4. Pengujian Hipotesa

= jumlah pemeriksaan pada kelas interval ke-i Hipotesa adalah perumusan sementara mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan dan menuntun atau mengarahkan penelitian selanjutnya. Jika perumusan atau pernyataan dikhususkan mengenai populasi, maka hipotesa itu Universitas Sumatera Utara disebut hipotesa statistic. Setiap hipotesa bisa benar atau bisa salah. Oleh karena itu perlu diadakan penyelidikan langkah atau prosedur untuk menentukan apakah menerima atau menolak hipotesa. Pengujian hipotesa akan menyimpulkan, apakah hipotesa ditolak atau diterima. Jadi dengan demikian terdapat dua pilihan. Agar dalam penentuan salah satu diantara kedua pilihan tersebut lebih mudah dan lebih terperinci untuk dilakukan, maka digunakan perumusan seperlunya. Hipotesa yang dipakai disini dinyatakan dengan Ho, dan dirumuskan dengan singkat serta sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. Hipotesa Ho ini perlu didampingi pernyataan lain yang isinya berlawanan dan disebut hipotesa tandingan untuk Ho, akan disebut alternatif serta dalam hal ini dinyatakan dengan H 1 Jenis-jenis hipotesa yang umum digunakan adalah sebagai berikut . Hipotesa ini juga akan menentukan kriteria pengujian, yang terdiri dari daerah penerimaan dan daerah penolakan. Kalau yang sedang diuji adalah parameter x, dimana dalam penggunaan x ini bisa berupa rata-rata atau simpangan baku dan lain sebagainya, maka dapat dibuat hipotesanya. 5 : a. Hipotesa yang mengandung pengertian sama, maka pasangannya adalah : Ho ; μ = μo H 1 ; μ ≠ μo b. Hipotesa yang mengandung pengertian minimum, maka pasangannya adalah : Ho ; μ = μo H 1 5 Walpole, Ronald E, Pengantar Statistika Edisi ke-3, 1992 ; μ μo c. Hipotesa yang mengandung pengertian maximum, maka pasangannya adalah : Universitas Sumatera Utara Ho ; μ = μo H 1

3.5. Jenis Kekeliruan dalam Hipotesa

; μ μo Dalam pengujian hipotesa, penelitian dilakukan dan sample diambil serta nilai-nilai statistik yang perlu dihitung, kemudian dibandingkan dengan menggunakan kriteria tertentu. Apabila hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai statistik yang diperoleh berada pada daerah penerimaan, maka hipotesa awal diterima jika sebaliknya maka hipotesa awal ditolak. Walaupun berdasarkan pengujian hipotesa sudah diputuskan untuk diterma atau ditolak, tidak berarti bahwa keputusan tersebut adalah mutlak benar. Karena dalam melakukan pengujian hipotesa, ada dua macam kekeliruan yang dapat terjadi, yaitu : a. Kekeliruan jenis I = menolak hipotesa yang seharusnya diterima. b. Kekeliruan jenis II = menerima hipotesa yang sebenarnya ditolak.

3.6. Pengujian Bentuk Distribusi Frekuensi