struktur maknanya masih dipertahankan Tsu. Ia ingin memeunculkan corak baru dalam pemaknaan terhadap Tsu, tanpa menghilangkan pesan
yang hendak disampaikan oleh penulis Tsu. Ia berusaha menampilkan Tsu menjadi dinamis mengikuti perkembangan pemaknaan pada Tsa. Karena
bila tidak demikian, terjemahan di atas bisa saja dalam bentuk seperti berikut:
Dia hidup jauh sehingga kaki tidak bisa menjangkaunya Pada mata air di bagian sungai paling atas.
f. Penerjemahan Bebas
Saat menerjemahkan dengan metode ini, seorang penerjemah biasanya mengutamakan isi dan mengorbankan bentukteksBsu. Tak jarang bentuk
retorik seperti alur atau bentuk kalimatnya sudah berubah sama sekali. Dalam metode ini, terjadi perubahan drastis antara struktur luar Tsu dan
struktur Tsa. Metode ini biasanya berbentuk parafrase yang dapat lebih panjang atau lebih pendek dari aslinya. Metode ini sering kali
dipergunakan untuk keperluan media massa, penerjemahan judul teks Arab sering kali harus memaksa penerjemah untuk menggunakan metode ini,
agar lebih berdaya jual. Melihat sifatnya yang demikian, banyak ahli yang meragukan metode ini dimasukkan ke dalam salah satu metode
penerjemahan.
19
Contoh:
يع جأ ا ي ف ا صأ يظع صأ
ا أ يف
Harta sumber malapetaka
19
Moch. Syarif Hidayatullah, Tarjim Al-an
Bila memperhatikan terjemahan di atas, tampak sekali bahwa penerjemahannya tidak ingin didukung oleh struktur gramatikal dan
stuktur makna Tsu. Ia ingin memunculkan perspektifnya sendiri, tanpa menghilangkan pesan yang hendak disampaikan oleh penulis Tsu.
Memang sepertinya terdapat distorsi makna, tetapi pokok pikiran penulis tetap terjembatani. Terjemahan di atas juga terlihat berbentuk parafrasa
yang jauh lebih pendek dari Tsu. Karena bila diterjemahkan secara lengkap, maka terjemahannya akan menjadi bahwa harta merupakan
sumber terbesar kehancuran bagi kehidupan umat manusia.
g. Penerjemahan Idiomatik
Saat menerjemahkan metode ini, seorang penerjemah mereproduksi pesan dalam teks Bsu. Metode ini mengharuskannya untuk sering
menggunakan kesan keakraban dan ungkapan idiomatikyang tidak didapati pada versi aslinya. Banyak terjadi distorsi nuansa makna, tetapi lebih
hidup dan lebih nyaman dibaca.
20
Contoh:
ع ا ع ا ا
Berakit-rakit ke hulu, berenang ke tepian
Terjemahan di atas memperhatikan pengalihan idiom Tsu ke dalam idiom Tsa yang kebutulan mempunyai mkna yang sejenis, tanpa
memperhatikan aspek idiomatik pada Tsu, maka terjemahan Tsu di atas adalah sebagai berikut: setiap kenikmatan itu hanya bias diraih dengan
20
Moch. Syarif Hidayatullah, Tarjim Al-an
kerja keras. Penerjemahan dengan menggunakan metode ini termasuk salah satu metode yang diterima oleh para ahli, karena menjamin
keteralihan pesan dan ide pada Tsu.
h. Penerjemahan Komunikatif