gramatikalnya. Ia masih menambahkan terjemahannya itu dengan karena banyak abunya. Padahal, klausa itu cukup diterjemahkan menjadi dia
dermawan, karena memang itu pesan yang hendak disampaikan Tsu. Ini terkait dengan
ا ي
yang memang idiom dan mempunyai arti dermawan.
d. Penerjemahan Semantik
Saat menerjemahkan dengan jenis penerjemahan ini, seorang penerjemah telah lebih luwes dan lebih fleksibel dari pada penerjemah
yang menggunakan penerjemahan setia. Ia mempertimbangkan unsur estetika, Tsu dengan mengkompromikan makna selama masih dalam batas
wajar. Kata yang hanya sedikit bermuatan budaya diterjemahkan dengan kata yang netral atau istilah fungsional.
17
Contoh:
صف ا أ ي ج ا ا يأ
Aku lihat si muka dua di depan kelas Terjemahan tersebut terlihat menggunakan metode ini, karena
penerjemahannya berhadapan dengan frasa
ي ج ا ا
ia mampu menerjemahkannya dengan si muka dua, yang kebetulan juga dikenal
dalam masyarakat penutur Tsa. Ia tidak terjebak dengan menerjemahkan menjadi orang yang memiliki muka dua. Meskipun secara idiomatis, frasa
itu bias saja diterjemahkan dengan si munafik. Metode ini merupakan salah satu metode yang oleh para ahli dibenarkan untuk dipergunakan saat
17
Moch. Syarif Hidayatullah, Tarjim Al-an
menerjemahkan, karena metode ini menjamin keteralihan pesan dengan baik.
e. Penerjemahan Adaptasi
Saat menerjemahkan dengan metode ini, seorang penerjemah biasanya tidak terlalu memperhatikan keteralihan struktur Tsa. Ia hanya
memperhatikan apakah terjemahannya dapat dipahami dengan baik oleh si penutur Bsa atau tidak. Karenanya, metode ini dianggap sebagai metode
yang paling bebas dan paling dekat dengan Tsa. Namun demikian, penerjemah tidak mengorbankan hal-hal penting dalam Tsu, seperti tema,
karakter, atau alur. Metode ini biasanya dipergunakan untuk penerjemahan drama, puisi, atau film. Ciri lain dari metode ini adalah terjadinya
peralihan budaya Tsu ke budaya Tsa. Dengan kata lain, ada penyesuaian kebudayaan dan struktur kebahasaan.
18
Contoh:
ق ط ا ي ا يع ش ع
ا ي عأ عي ي ا ع
Dia hidup jauh dari jangkauan Di atas gemerecik air sungai yang terdengar jernih
Bila memperhatikan terjemahan di atas, ada upaya dari penerjemah untuk melepaskan diri dari kungkungan struktur gramatikal, meskipun
18
Moch. Syarif Hidayatullah, Tarjim Al-an
struktur maknanya masih dipertahankan Tsu. Ia ingin memeunculkan corak baru dalam pemaknaan terhadap Tsu, tanpa menghilangkan pesan
yang hendak disampaikan oleh penulis Tsu. Ia berusaha menampilkan Tsu menjadi dinamis mengikuti perkembangan pemaknaan pada Tsa. Karena
bila tidak demikian, terjemahan di atas bisa saja dalam bentuk seperti berikut:
Dia hidup jauh sehingga kaki tidak bisa menjangkaunya Pada mata air di bagian sungai paling atas.
f. Penerjemahan Bebas