Penerjemahan Komunikatif Konsep Teori Penerjemahan

kerja keras. Penerjemahan dengan menggunakan metode ini termasuk salah satu metode yang diterima oleh para ahli, karena menjamin keteralihan pesan dan ide pada Tsu.

h. Penerjemahan Komunikatif

Saat menerjemahkan dengan metode ini, seseorang penerjemah mereproduksi makna kontekstual yang sedemikian rupa. Aspek kebahasaan dan aspek ini langsung memperhatikan prinsip-prinsip komunikasi pembaca dan tujuan penerjemahan. Metode ini dapat memberikan variasi penerjemahan yang disesuaikan dengan prinsip- prinsip komunikasi. 21 Contoh: غض ع فط ط Kita tumbuh dari mani, lalu segumpal darah, dan kemudian segumpal daging awam kita berproses dari sperma, lalu zigot, dan kemudian embrio terpelajar. Tsu di atas bias di terjemahkan dengan versi, disesuaikan dengan siapa target pembaca dan untuk tujuan apa Tsu itu diterjemahkan. Pesan yang selama selalu bias disampaikan dalam versi yang berbeda. Metode ini juga salah satu metode yang disarankan oleh para ahli. 4. Syarat-Syarat Penerjemahan 21 Moch. Syarif Hidayatullah, Tarjim Al-an Untuk menjadi seorang penerjemah yang baik serta menghasilkan hasil terjemahan yang berkualitas, seorang penerjemah harus memiliki syarat-syarat. Diantaranya adalah: a. Penerjemah harus menguasai Bsu dan Bsa Penguasaan bsu danBsa dimulai dari perbendaharaan kosakata, pola pembentukan kata, dan aspek pemaknaan pada masing-masing bahasa. Penerjemah yang hanya mengandalkan kemampuannya dalam Bsu, tanpa mendalami Bsa, akan menghasilkan karya terjemahan yang terasa asing. b. Penerjemah harus memahami dengan baik isi teks yang akan diterjemahkan. Isi teks yang akan diterjemahkan terkait pokok pikiran yang hendak disampaikan dalam Tsu. Ini dikaitkan dengan penguasaan penerjemah dalam menyelami apa yang hendak disampaikan oleh penulis Tsu. c. Penerjemah harus mempu mengalihkan idea tau pesan yang terdapat pada Bsu. Setelah memahami isi teks yang akan diterjemahkan, penerjemah yang baik harus mampu mengalihkan ide dan pesan yang berhasil ditangkap oleh penerjemah, sangat tergantung pada pemahaman dan kepekaan penerjemah saat menyalami Tsu. d. Penerjemah harus terbiasa teliti dan cermat. Seorang penerjemah tidak boleh ceroboh, karena ia bertanggung jawab secara ilmiah dan moral pada penulis Tsu agar menyampaikan ide dan pesan penulis dengan sebenar-benarnya. e. Penerjemah harus benar-benar orang yang menguasai topik yang hendak diterjemahkan. Seorang penerjemah yang baik tidak dibenarkan menerjemahkan topik yang tidak dikuasainya. f. Penerjemah harus mengetahui dengan baik karakteristik sang penulis.

B. Konsep Umum Kalimat Efektif