Informan Tambahan I Informan Tambahan II

keluarga tersebut, kebutuhan pembayaran listrik disetiap bulan, cost pendidikan adiknya dan juga dalam pemenuhan kesehatan neneknya.

5.1.5 Informan Tambahan I

Nama : M. Lubis Jenis Kelamin : Laki-laki Usia : 47 tahun Suku : Mandailing Agama : Islam Pendidikan terakhir : Tidak tamat SD Jumlah anggota keluarga : 5 Kedudukan dalam keluarga : Ayah dari Sakti Lubis Alamat : Jl. Mandala by pass gg Ikhlas Informan tambahan pertama dalam penelitian ini adalah Bapak M lubis selaku ayah dari Sakti, pak Lubis adalah seorang penarik becak dayung yang berpenghasilan sehari antara Rp.30.000-Rp.50.000. sedangkan ia harus menghidupi anaknya yang sudah SMP kelas 2, Sakti kelas 5 SD, adik sakti kelas 2 SD dan satu orang isteri. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari terkadang terseok- seok, untuk makan sehari-hari mengirit sebisa mungkin, karena rumah yang ditempati masih berstatus menyewa. Untuk membayar sewa rumah perbulannya tidak bisa tidak dibayar, maka porsi untuk membeli makananlah yang di irit oleh keluarga pak Lubis. Ia telah mengetahui bahwa anak nya bekerja dijalanan, ia mengatakan: “Bapak kerjanya ngebecak dek, becaknya becak dayung, jadi cuman dapat muatan ngantar belanja ibu-ibu pagi aja, kalo siang Universitas Sumatera Utara udah nggak ada lagi, orang gak mau kalo kemana-mana pake becak dayung, karena mereka pengen cepat. Sakti ngamen di simpang sana ya lumayan lah bisa untuk jajan dia sekolah kan, kalo dia ngasih ke mamak nya ya lumayan, kalo nggak ya kalo bapak nggak pernah minta. Asal nggak nyuri aja, jadi biarkan aja, kan ngamen”. Sakti bekerja dijalanan erat kaitannya dengan kondisi kemiskinan dan ketidak mampuan keluarga sakti yang tidak bisa memenuhi kebutuhan pokoknya ditambah dengan bekerja dijalanan tidaklah membutuhkan biaya yang besar. Kondisi tersebutlah yang memaksa Sakti untuk bekerja di jalanan dan memberikan kontribusi berupa memberikan sejumlah uang untuk mencukupi kebutuhan sosial ekonomi keluarganya.

5.1.6 Informan Tambahan II

Nama : Anna Jenis Kelamin : Perempuan Usia : 34 tahun Suku : Jawa Agama : Islam Pendidikan terakhir : Tidak tamat SD Jumlah anggota keluarga : 4 Kedudukan dalam keluarga : Ibu dari Syahputera Nasution Alamat : Jl. Mandala gg. rela Keinginan untuk bekerja dijalanan adalah inisiatif dari putera sendiri, berawal dari melihat kawan yang sangat mudah mencari uang dijalanan, dan Universitas Sumatera Utara kondisi ekonomi keluarga yang tidak memenuhi seluruh kebutuhannya maka putera berhenti dari sekolah SMP yang dijalaninya belum genap satu tahun. Ibu Anna selaku orang tua dari putera, setelah mengetahui anaknya putus sekolah pada awalnya marah, dan setelah putera berusaha meyakinkan dengan memberi sejumlah uang untuk membantu perekonomian keluarga, maka keluarga tersebutpun merasa terbantu. Berikut adalah kutipan dari wawancara dengan ibu Anna : “Iya, ayahnya kan kerja bangunan, jadi kalo tidak ada proyek ya nganggur lah dirumah, nggak ada kerjaan lain, saya pun nggak bekerja, jadi putera lah yang ngasih uang, lumayan kami manfaatkan untuk beli beras dek, kadang kalo tiap bulan kan bayar listrik”. Putera yang pulang seminggu dua kali dibiarkan saja oleh keluarganya karena mereka percaya kalau putera sudah tahu mana yang baik dan mana yang buruk, demikian menurut ibunya. Sedikit banyaknya Putera berkontribusi dalam pemenuhan sosial ekonomi keluarganya. Kontribusinya putera dapat dilihat dari sejumlah uang yang diberikan kepada orang tua nya yang kemudian dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sehari-hari.

5.1.7 Informan Tambahan III