sudah sangat popular, hal ini dikarenakan perkembangan kota yang pesat dan menimbulkan berkurangnya sarana dan prasarana bermain untuk kalangan anak-
anak. Game online yang disediakan oleh warnet menjadi tempat favorit untuk anak jalanan.
Dari informasi yang peneliti uraikan, sedikit banyaknya informan ke-3 ini berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan sosial ekonomi keluarganya dalam
kehidupan sehari-hari. Hal itu dapat terlihat dari sejumlah uang yang diberikan kepada ibunya untuk kemudian dibelikan bahan makanan pokok yang
dipergunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
5.1.4 Informan Utama IV
Nama : Yohan Muliono Sihotang
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 14 tahun
Suku : Batak
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SD kelas III sudah tidak sekolah
Jumlah anggota keluarga : 3
Kedudukan dalam keluarga : anak ke-1 Yohan biasa dipanggil ucok oleh kawan-kawannya dijalanan. Ucok sudah
lama bekerja dijalanan, sekitar 2 tahun. Ucok tinggal bertiga bersama nenek dan satu orang adiknya di daerah Medan Tembung. Motif ucok turun ke jalanan
adalah karena kondisi orang tua mereka yang bercerai sekitar tahun 2010 lalu. Ibu beserta ayahnya sudah berkeluarga kembali dan masing-masing sibuk dengan
Universitas Sumatera Utara
keluarganya yang baru. Ucok yang tinggal bersama adik dan neneknya harus berjuang bersama-sama untuk menghidupi keluarga dan adiknya. Ucok sudah
tidak bersekolah lagi, pendidikan Ucok hanya sampai kelas III SD saja, untuk membacapun masih terbata-bata. Ia berangkat mengamen dari pagi hingga
maghrib, dan hampir semua dari pendapatan ia mengamen diberikan kepada neneknya. Ucok hanya mengambil sebagian saja untuk jajan serta membeli
rokoknya. Neneknya bekerja jika ada yang menyuruh bekerja, misalkan memberesi rumah atau menyiangi rumput rumah tetangga mereka dan apa saja
yang mampu dilakukan untuk mendapatkan uang, maka dikerjakan neneknya. Berikut kutipan dari wawancara dengan Ucok :
“Uang dari hasil aku ngamen aku kasih semua ke nenek aku bang, digunakan untuk semua keperluan, ya jajan
sekolah adek aku, ya beli beras nenek untuk makan kami, buat bayar listrik sama buat ongkos ongkos berobat nenekku. Nenekku sudah tua bang punya rheumatic,
kalo berobatnya memang nggak bayar, tapi kan butuh untuk ongkos ongkos kesananya”. Hal tersebut menggambarkan bahwa Ucok lah yang menjadi tulang
punggung keluarga. Ia harus memenuhi semua kebutuhan sosial ekonomi keluarganya sehari-hari. Ayah dan ibu nya sudah jarang sekali menjenguk dia
beserta adiknya dan bahkan tidak pernah lagi memberi nafkah kepada ucok dan adiknya. Ayahnya berada di Batam beserta keluarga barunya sedangkan ibunya
berada di Medan dan sibuk dengan keluarga barunya. Dari keterangan yang peneliti uraikan, maka dapat diketahui informan ke 4
ini berkontribusi penuh dalam pemenuhan kehidupan sosial ekonomi keluarga. Hal itu bisa dilihat dari kontribusinya memberikan sejumlah uang kepada
neneknya untuk kemudian dipergunakan dalam memenuhi kebutuhan pangan
Universitas Sumatera Utara
keluarga tersebut, kebutuhan pembayaran listrik disetiap bulan, cost pendidikan adiknya dan juga dalam pemenuhan kesehatan neneknya.
5.1.5 Informan Tambahan I