Kesejahteraan Sosial Kerangka Pemikiran

2.4.5 Perumahan

Menurut Undang Undang Nomor 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan dan Pemukiman, perumahan adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaaan keluarga. Tiga fungsi utama yg terkandung dalam sebuah rumah, yaitu : 1. Sebagai penunjang identitas keluarga identity yang diwujudkan pada kualitas hunian atau perlindungan yang diberikan oleh rumah. 2. Sebagai penunjang kesehatan opportinity keluarga untuk berkembang dalam kehidupan sosial budaya dan ekonomi. 3. Sebagai penunjang rasa aman security dalam arti terjaminnya keadaan keluarga di masa depan setelah mendapatkan rumah.

2.5 Kesejahteraan Sosial

Dalam sistem kenegaraan Indonesia, Konsep kesejahteraan sosial terdapat dalam Undang-Undang Kesejahteraan Sosial Nomor 11 tahun 2009, pasal satu yang menyebutkan bahwa kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spritiual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Menurut Walter Freidlander 1961, kesejahteraan sosial adalah sistem yang terorganisir dari pelayanan-pelayanan sosial lembaga-lembaga yang bertujuan untuk membantu individu dan kelompok untuk mencapai standar hidup dan kesehatan yang memuaskan serta relasi-relasi pribadi dan sosial yang memungkinkan mereka mengembangkan kemampuan sepenuh mungkin dan Universitas Sumatera Utara meningkatkan kesejahteraannya selaras dengan kebutuhan keluarga dan masyarakat Muhidin, 2007: 1. Berdasarkan definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Kesejahteraan Sosial mencakup berbagai usaha yang dikembangkan untuk meningkatkan taraf hidup manusia, baik itu dibidang fisik, mental, emosional, sosial ekonomi ataupun kehidupan spiritual sehingga dapat hidup sebagai manusia yang berharkat dan bermartabat.

2.6 Kerangka Pemikiran

Ada banyak faktor yang menyebabkan anak mulai bekerja dijalanan atau terpaksa bekerja pada usia dini. Studi tentang pekerja anak di Indonesia sebagian besar menemukan bahwa penyebab anak sampai terlibat dalam kegiatan produktif berkaitan erat dengan alasan ekonomi keluarga atau karena tekanan kemiskinan. Kehidupan keluarga atau orang tua yang tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya akibat tekanan kemiskinan memaksa anak untuk turut bekerja membantu menghidupi ekonomi keluarga. Anak-anak dari keluarga miskin terutama di daerah perkotaan terpaksa harus bekerja, baik membantu pekerjaan orang tua ataupun mencari pekerjaan sendiri di luar rumah dan jalanan termasuk merupakan alternatif yang dipilih oleh anak untuk bekerja. Hal ini tentu perlu mendapat perhatian dari semua pihak terhadap kontribusi yang diberikan anak jalanan yang berupa peningkatan sosial ekonomi. Dalam hal ini dapat dilihat dari kontribusinya dalam peningkatan pendapatan, kesehatan, pangan, pendidikan dan perumahan keluarga tersebut. Universitas Sumatera Utara Dilihat dari kondisi-kondisi tersebut maka diperlukan suatu penelitian. Sebab apabila ternyata anak jalanan tersebut tidak memberikan kontribusi maka tentunya anak tidak perlu berada dijalanan untuk membantu perekonomian keluarga. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah bagan alur pemikiran : Bagan Alur Pemikiran KONTRIBUSI ANAK JALANAN KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA PERUMAHAN PENDIDIKAN PENDAPATAN PANGAN KESEHATAN Universitas Sumatera Utara

2.7 Definisi Konsep dan Definisi Opersional