Analisis Linier Berganda Pengujian Hipotesis

45 Run Test dibawah α 0,05 maka didalam model terdapat autokorelasi. Tetapi apabila tidak signifikan pada α 0,05 maka tidak terdapat autokorelasi. Hipotesis yang diajukan dalam uji Run Test. H : residual random acak H 1 : residual tidak random.

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas Ghozali, 2013:139. Cara untuk mendeteksi adanya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan Glejser. Uji Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen, maka indikasi terjadi heterokedastisitas. Jika variabel independen tidak signifikan sig 0.05 berarti model bebas dari heterokedastisitas.

3.8.3 Analisis Linier Berganda

Regresi linier berganda yaitu suatu model linier regresi yang variabel independennya merupakan fungsi linier dari beberapa variabel bebas. Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui keakuratan hubungan antara ROA variabel dependen dengan suku bunga, inflasi, CAR, BOPO, dan NPF sebagai variabel yang mempengaruhi variabel independen dengan persamaan : Universitas Sumatera Utara 46 Keterangan: Y =Return on AssetROA a = Konstanta b 1 = koefisien regresi variabel X 1 b 2 = koefisien regresi variabel X 2 b 3 = koefisien regresi variabel X 3 b 4 = koefisien regresi variabel X 4 b 5 = koefisien regresi variabel X 5 X 1 = Suku Bunga X 2 = Inflasi X 3 = Capital Adequacy Ratio CAR X 4 = Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO X 5 = Non Performing Financing NPF ɛ = Term of Error

3.8.4 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan pengujian secara parsial uji t dan pengujian secara simultan uji F.

1. Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi adalah koefisen nilai yang menunjukkan besarnya variasi variabel terikat dependen variabel yang dipengaruhi oleh variasi variabel bebas independen variabel. Pengukuran besarnya persentase kebenaran dari uji regresi tersebut dapat dilihat melalui nilai koefisien determinasi multiple R 2 Koefisien determinan mengukur proporsi dari varians yang dapat dijelaskan oleh Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + ɛ Universitas Sumatera Utara 47 variabel bebas. Apabila nilai R 2 suatu regresi mendekati satu, maka semakin baik regresi tersebut dan semakin mendekati nol, maka variabel independen secara keseluruhan tidak bisa menjelaskan variabel dependen. Adjusted R Square ini digunakan untuk melihat berapa besar pengaruh faktor-faktor yang ditimbulkan oleh variabel- variabel bebas terhadap variabel terikat.

2. Uji Stasistik t Uji Parsial

Uji t dipakai untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel independen secara individu terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel lain bersifat konstan. Langkah- langkah uji parsial adalah sebagai berikut :

1. Merumuskan Hipotesis

H : , artinya suku bunga, inflasi, CAR, BOPO, NPF secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap ROA Bank Umum Syariah di Indonesia. H 1 : , artinya suku bunga, inflasi, CAR, BOPO, NPF secara parsial berpengaruh signifikan terhadap ROA Bank Umum Syariah di Indonesia. 2. Menentukan Tingkat Signifikan Tingkat signifikan pada penelitian ini adalah 5, artinya risiko kesalahan mengambil keputusan adalah 5. 3. Pengambilan Keputusan a. Jika probabilitas sig t maka H diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial dari variabel independen X terhadap variabel dependen Y. Universitas Sumatera Utara 48 b. Jika probabilitas sig t maka H ditolak, artinya ada pengaruh yang signifikan secara parsial dari variabel independen X terhadap variabel dependen Y.

3. Uji Statistik F Uji Simultan

Uji F digunakan untuk mengetahui secara bersama-sama apakah variabel bebas berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat Ghozali, 2013. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji dua arah dengan hipotesis sebagai berikut: Langkah-langkah uji simultan adalah sebagai berikut: 1. Menentukan Hipotesis H : , artinya suku bunga, inflasi, CAR, BOPO, NPF secara simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap ROA Bank Umum Syariah di Indonesia. H 1 : , artinya suku bunga, inflasi, CAR, BOPO, NPF secara simultan berpengaruh signifikan terhadap ROA Bank Umum Syariah di Indonesia. 2. Menentukan Tingkat Signifikan Tingkat signifikan pada penelitian ini adalah 5 artinya risiko kesalahan mengambil keputusan adalah 5. 3. Pengambilan Keputusan a. Jika probabilitas sig F maka H diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Universitas Sumatera Utara 49 b. Jika probabilitas sig F maka H ditolak, artinya ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 1.

PT Bank Muamalat Indonesia PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merupakan Bank Syariah pertama yang didirikan pada tanggal 1 Nopember 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia MUI dan Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan operasinya pada 27 Syawal 1412 H atau 1 Mei 1992. Pada tanggal 27 Oktober 1994Bank Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisa. Terjadinya krisis moneter pada tahun 1998 dimana terjadinya tingkat inflasi dan suku bunga yan tinggi mengakibatkan NPF mencapai lebih dari 60, modal bank tergerus hingga sepertiga dari modal awal dan beban operasional semakin meningkat. Dan pada tahun 2000 Bank Muamalat berhasil mengembalikan keadaan dari krisis 1998 dan memperoleh keuntungan. Saat ini Bank Mumalat memberikan layanan bagi lebih dari 4,3 juta nasabah melalui 457 gerai yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Jaringan BMI didukung pula oleh aliansi melalui lebih dari 4000 Kantor Pos OnlineSOPP di seluruh Indonesia, 1996 ATM, serta 95.000 merchant debet. 2. BRI Syariah Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh Non Performing Financing (NPF), Biaya Operasional Terhadapa Pendapatan Operasional (BOPO), Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap laba perbankan syariah di Indonesia periode September 2009 – De

0 4 163

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

Pengaruh Inflasi, Gross Domestic Product, Financing to Deposit Ratio, Non Performing Financing dan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia

2 13 100

Pengaruh Non Performing Financing, Capital Adequacy Ratio, Financing to Deposit Ratio, dan Biaya operasional Pendapatan Operasional Terhadap Return on Assets Pada Bank Syariah Yang Terdaftar Di BEI

1 5 60

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, FINANCING TO DEPOSIT RATIO, NON PERFORMING FINANCING, BIAYA OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN SYARIAH YANG TERDAFTAR DI BANK INDONESIA.

3 26 41

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio (Car), Non Performing Financing (Npf), Net Interest Margin (Nim), Financing To Deposit Ratio (Fdr), Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (Bopo) Terhadap Profitabilitas Pada Bank Syariah Di

0 5 9

ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, NON PERFORMING FINANCING, FINANCING TO DEPOSIT RATIO, DAN BIAYA OPERASIONAL PADA PENDAPATAN OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) PERBANKAN (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah Periode 2010-2014) SKRIPSI

0 0 120

ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING FINANCING (NPF), BIAYA OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO) DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS DENGAN CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah di Indonesia Pe

0 0 130

Pengaruh Pembiayaan Jual Beli, Non Performing Financing (NPF), Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia

0 0 18

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), NON PERFORMING FINANCING (NPF), FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR), DAN BIAYA OPERASIONAL TERHADAP PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO) TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH YANG TERDAFTAR DI BANK INDONESIA PERIODE 2014-2

0 0 36