Uji Asumsi Klasik Hasil Penelitian

57 standart deviation simpangan baku sebesar 0,56947 dari jumlah sampel sebanyak 40. 3. Variabel inflasi memiliki nilai minimum sebesar 4,27 dan nilai maksimum sebesar 6,96. Dengan rata-rata inflasi sebesar dan standart deviation simpangan baku sebesar 0,96497 dari jumlah sampel sebanyak 40. 4. Variabel Capital Adequacy Ratio CAR memiliki nilai minimum 10,64dan nilai maksimum sebesar 76,39. Dengan rata-rata CAR sebesar21,1178dan standart deviation simpangan baku sebesar14,66858dari jumlah sampel sebanyak 40. 5. Variabel Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO memiliki nilai minimum sebesar 50,76dan nilai maksimum sebesar 182,31. Dengan rata-rata BOPO sebesar 89,1865dan standart deviation simpangan baku sebesar17,88954dari jumlah sampel sebanyak 40. 6. Variabel Non Performing Financing NPF memiliki nilai minimum sebesar - 0,00 dan nilai maksimum sebesar 6,84. Dengan rata-rata NPF sebesar 2,6530dan standart deviation simpangan baku sebesar 1,71007dari jumlah sampel sebanyak 40.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk melihat apakah data telah terdistribusi normal dengan uji normalitas dan untuk melihat apakah penelitian tersebut terjadi multikolinearitas, heteroskedasitas dan autokorelasi atau tidak.

1. Uji Normalitas

Universitas Sumatera Utara 58 Uji normalitas residual bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Ghozali, 2013:160. Cara yang digunakan untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak adalah dengan histogram, scatter plot dan uji Kolmogorov- Smirnov. Pada pendekatan histogram, data dikatakan normal ketika distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan. Pada pendekatan grafik yang menggunakan scatter plot, data dikatakan normal ketika terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Pendekatan kolmogorov-smirnov untuk memastikan apakah data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal dengan melihat data residualnya. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data tersebut normal. Jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka data tersebut tidak normal. Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Gambar 4.1 Grafik Histogram Regression Standardized Residual 4 3 2 1 -1 -2 Frequency 12.5 10.0 7.5 5.0 2.5 0.0 Histogram Dependent Variable: ROA Mean =1.99E-15 Std. Dev. =0.934 N =40 Universitas Sumatera Utara 59 Dengan melihat tampilan grafik histogram diatas dapat disimpulkan bahwa grafik tersebut memberikan pola distribusi normal, karena kurvanya tidak miring ke kiri atau ke kanan. Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Gambar 4.2 Grafik Normal Plot Pada Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal. Hal ini menunjukkan data berdistribusi normal. Untuk lebih memastikan data berdistribusi normal, dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov seperti Tabel 4.2 dibawah ini: Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Expect ed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: ROA Universitas Sumatera Utara 60 Tabel 4.2 Uji Kolmogorov-Smirnov Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Pada hasil uji Kolmogorov-Smirnov, nilai Asymp. Sig. 2-Tailed yaitu sebesar 0,428 atau 42,8. Nilai ini lebih besar dari signifikan yaitu 0,05 atau 5. Artinya, variabel residual berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Dalam penelitian ini uji multikoloniearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor VIF Ghazali, 2013:105. Multikoloniearitas tidak terjadi jika VIF10 dan nilai tolerance0,10. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 40 ,0000000 ,47149273 ,138 ,138 -,080 ,875 ,428 N Mean Std. Dev iat ion Normal Parameters a,b Absolute Positiv e Negat iv e Most Extreme Dif f erences Kolmogorov -Smirnov Z Asy mp. Sig. 2-t ailed Unstandardiz ed Residual Test distribution is Normal. a. Calculated f rom data. b. Universitas Sumatera Utara 61 Tabel 4.3 Uji Multikolinearitas Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Pada Tabel 4.3 diatas, perhitungan tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antara variabel independen. Sementara perhitungan nilai Variance Inflation Factor VIF tidak ada yang lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas Ghozali, 2013:139. Beberapa cara untuk mendekteksi ada atau tidaknya heteroskedasitas dengan cara melihat Grafik Plot dan Uji Glejser. Coeffici ents a 7,728 ,986 7,840 ,000 -,279 ,200 -,156 -1,397 ,171 ,506 1,977 -,084 ,112 -,080 -,752 ,457 ,557 1,795 -,006 ,007 -,085 -,825 ,415 ,588 1,700 -,046 ,005 -,799 -9,533 ,000 ,896 1,116 -,045 ,061 -,075 -,733 ,469 ,598 1,673 Constant SukuBunga Inf lasi CAR BOPO NPF Model 1 B Std. Error Unstandardized Coef f icients Beta Standardized Coef f icients t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: ROA a. Universitas Sumatera Utara 62 Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Pada Gambar 4.3 memperlihatkan bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedasitas pada model regresi, sehingga model regresi ini layak untuk digunakan. Selanjutnya untuk melihat ada tidaknya heteroskedastisitas, dapat dilakukan uji glejser seperti pada Tabel 4.4 dibawah ini: Tabel 4.4 Hasil Uji Glejser Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Regression Standardized Predicted Value 4 2 -2 -4 -6 Regre ssion St udentiz ed Re sidual 4 3 2 1 -1 -2 Scatterplot Dependent Variable: ROA Coeffici ents a 1,484 ,617 2,404 ,022 -,199 ,125 -,339 -1,588 ,122 -,016 ,070 -,046 -,226 ,823 -,007 ,005 -,288 -1,452 ,156 ,005 ,003 ,256 1,591 ,121 -,018 ,038 -,092 -,470 ,641 Constant SukuBunga Inf lasi CAR BOPO NPF Model 1 B Std. Error Unstandardized Coef f icients Beta Standardized Coef f icients t Sig. Dependent Variable: ABS_RES a. Universitas Sumatera Utara 63 Pada uji glejser diatas menunjukkan bahwa variabel suku bunga, inflasi, CAR, BOPO, dan NPF memiliki nilai signifikansi diatas 0,05 atau 5. Artinya, tidak terjadi heteroskedastisitas pada kelima variabel independen tersebut.

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Menurut Ghazali 2013:110 untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dapat menggunakan uji Durbin-Watson DW test. Tabel 4.5 Hasil Uji Durbin-Watson Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Uji autokorelasi pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 1,658. Nilai d dibandingkan dengan nilai dl dan du pada n = 40 dan k = 5 sehingga diperoleh nilai dl sebesar 1,2305 dan du sebesar 1,7859 sehingga 4-du = 2,2141. Hal ini sesuai dengan ketentuan du d 4-du, yaitu 1,2305 1,658 2,2141 yang menunjukkan bahwa tidak terjadi autokorelasi positif dan negatif, sehingga dapat disimpulkan bahwa analisis regresi tidak terdapat autokorelasi. Model Summary b ,886 a ,786 ,754 ,50497 1,658 Model 1 R R Square Adjusted R Square St d. Error of the Estimate Durbin- Wat son Predictors: Const ant , NPF, BOPO, I nf lasi, CAR, SukuBunga a. Dependent Variable: ROA b. Universitas Sumatera Utara 64

4.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh Non Performing Financing (NPF), Biaya Operasional Terhadapa Pendapatan Operasional (BOPO), Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap laba perbankan syariah di Indonesia periode September 2009 – De

0 4 163

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

Pengaruh Inflasi, Gross Domestic Product, Financing to Deposit Ratio, Non Performing Financing dan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia

2 13 100

Pengaruh Non Performing Financing, Capital Adequacy Ratio, Financing to Deposit Ratio, dan Biaya operasional Pendapatan Operasional Terhadap Return on Assets Pada Bank Syariah Yang Terdaftar Di BEI

1 5 60

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, FINANCING TO DEPOSIT RATIO, NON PERFORMING FINANCING, BIAYA OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN SYARIAH YANG TERDAFTAR DI BANK INDONESIA.

3 26 41

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio (Car), Non Performing Financing (Npf), Net Interest Margin (Nim), Financing To Deposit Ratio (Fdr), Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (Bopo) Terhadap Profitabilitas Pada Bank Syariah Di

0 5 9

ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, NON PERFORMING FINANCING, FINANCING TO DEPOSIT RATIO, DAN BIAYA OPERASIONAL PADA PENDAPATAN OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) PERBANKAN (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah Periode 2010-2014) SKRIPSI

0 0 120

ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING FINANCING (NPF), BIAYA OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO) DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS DENGAN CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah di Indonesia Pe

0 0 130

Pengaruh Pembiayaan Jual Beli, Non Performing Financing (NPF), Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia

0 0 18

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), NON PERFORMING FINANCING (NPF), FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR), DAN BIAYA OPERASIONAL TERHADAP PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO) TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH YANG TERDAFTAR DI BANK INDONESIA PERIODE 2014-2

0 0 36