36
2. Variabel terikat Dependent Variable dari penelitian ini yaitu profitabilitas Bank Syariah yang dihitung melalui ROA.
3. Objek dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah yang terdaftar pada Bank Indonesia periode tahun 2010-2014.
3.4 Definisi Operasional
3.4.1 Variabel Terikat Dependent Variable
Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah profitabilitas yang diukur melalui rasio ROA Return on Asset.ROA merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank
dalam memperoleh keuntungan laba secara keseluruhan melalui perbandingan laba sebelum pajak dengan total asetnya. ROA dirumuskan sebagai berikut:
3.4.2 Variabel Bebas Independent Variable
Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Variabel-variabel independen yang akan diuji
dalam penelitian ini adalah suku bunga, inflasi, CAR, BOPO, dan NPF.
3.4.2.1 Suku Bunga
Suku bunga merupakan persentase dari pokok utang yang dibayarkan sebagai imbal jasa bunga dalam suatu periode tertentu. Perhitungan suku bunga
Universitas Sumatera Utara
37
berdasarkan tingkat suku bunga yang ditentukan oleh Bank Indonesia dalam bentuk persentase bulanan.
3.4.2.2 Inflasi
Inflasi dihitung dengan tingkat inflasi rate of inflation yaitu tingkat perubahan dari tingkat harga secara umum. Data inflasi diperoleh dari website
Bank Indonesia dalam bentuk persentase bulanan. Dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
3.4.2.3 Capital Adequacy RatioCAR
Capital Adequacy Ratio merupakan rasio untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau
menghasilkan risiko Dendawijaya. 2009:121 Rasio Capital Adequacy Ratio CAR pada Bank Syariah dihitung dengan perbandingan antara modal sendiri
terdiri dari modal inti dan modal pelengkap maksimal 100 dari modal inti dibanding dengan aktiva tertimbang menurut risiko. CAR dalam penelitian ini
diukur menggunakan skala pengukuran rasio dengan data akhir tahun yang ada pada laporan keuangan Bank Umum Syariah dengan rumus sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
38
3.4.2.4 BOPO
BOPO yaitu perbandingan antara beban operasional dengan pendapatan operasional. Beban operasional dihitung berdasarkan penjumlahan dari total
beban bunga dan total beban operasional lainnya. Pendapatan operasional adalah penjumlahan dari total pendapatan bunga dan total pendapatan operasional
lainnya. BOPO diukur dengan menggunakan rumus:
3.4.2.5 Non Performing Financing NPF
Dalam penelitian ini aktiva produktif diukur dengan rasio Non Performing Financing NPF. NPF Non Performing Financing merupakan perbandingan
antara pembiayaan bermasalah dengan total pembiayaan. NPF dalam penelitian ini diukur menggunakan skala pengukuran rasio dengan data laporan
akhir tahun yang ada pada laporan keuangan Bank Syariah. Adapun rumus NPF sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
39
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi
Pengukuran Skala Ukur
Suku Bunga x
1
Tingkat bunga yang diterbitkan BI sebagai
acuan bagi Bank Konvensional
Suku bunga Bank Indonesia Rasio
Inflasi x
2
Kondisi perekonomian
berdasarkan indeks harga konsumen
Rasio
CAR Capital
Adequacy Ratio x
3
Kecukupan modal yang dimiliki bank
untuk menunjang aktiva yang
mengandung risiko. Rasio
BOPO Beban
Operasional terhadap
Pendapatan Operasional
x
4
Kemampuan manajemen bank
dalam mengendalikan beban operasional
terhadap pendapatan operasional.
Rasio
NPF Non Performing
Financing x
4
Kredit bermasalah yang terdiri dari
klasifikasi kredit kurang lancar,
diragukan dan macet. Rasio
ROA Return on
Asset Y Kemampuan bank
menghasilkan keuntungan secara
relatif dibandingkan dengan total asetnya.
Rasio
3.5 Populasi dan Sampel