64
4.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Penelitian ini menggunakan regresi linier berganda, dimana semua variabel dimasukkan untuk menguji pengaruh satu atau lebih variabel independen
terhadap variabel dependen. Berdasarkan uji asumsi klasik yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa model regresi dapat digunakan layak dilakukan
analisis statistik. Berikut ini merupakan hasil pengolahan data dengan analisis regresi linier berganda:
Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi Berganda
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah
Berdasarkan data pada Tabel 4.6 maka diperoleh model persamaan regresi linier sebagai berikut :
Y = 7,728 - 0,279X
1
- 0,084X
2
- 0,006X
3
- 0,046X
4
- 0,045X
5
+ ɛ
Dimana : Y = Return on Asset ROA X
1
= Suku Bunga X
2
= Inflasi X
3
=Capital Adequacy Ratio CAR X
4
= Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO X
5
= Non Performing Financing NPF ɛ = error
Coeffici ents
a
7,728 ,986
7,840 ,000
-,279 ,200
-,156 -1,397
,171 -,084
,112 -,080
-,752 ,457
-,006 ,007
-,085 -,825
,415 -,046
,005 -,799
-9,533 ,000
-,045 ,061
-,075 -,733
,469 Constant
SukuBunga Inf lasi
CAR BOPO
NPF Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coef f icients Beta
Standardized Coef f icients
t Sig.
Dependent Variable: ROA a.
Universitas Sumatera Utara
65
Persamaan regresi diatas dapat diinterprestasikan sebagai berikut: 1. Nilai konstanta sebesar 7,728 artinya apabila nilai variabel independen suku
bunga, inflasi,capital adequacy ratio CAR, beban operasional terhadap pendapatan operasional BOPO, dan non performing financing NPF bernilai
nol maka nilai variabel dependen Return on Asset ROA konstan di 7,728. 2. Suku bunga memilikikoefisien regresi sebesar -0,279, hal ini menunjukkan
bahwa jika variabel suku bungabertambah 1 satuan, maka variabelReturn on Asset ROA mengalami penurunan sebesar 0,279.
3. Inflasi memiliki koefisien regresi sebesar -0,084, hal ini menunjukkan bahwa jika variabel inflasi bertambah 1 satuan, maka variabel Return on Asset
ROAmengalami penurunan sebesar 0,084. 4. Capital Adequacy Ratio CAR memiliki koefisien regresi sebesar -0,006, hal
ini berarti bahwa setiap penambahan 1 satuan variabel Capital Adequacy Ratio CAR, maka Return on Asset ROA mengalami penurunan sebesar 0,006.
5. Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO memiliki koefisien regresi sebesar -0,046, hal ini berarti bahwa setiap penambahan 1
satuan variabel beban operasional terhadap pendapatan operasional BOPO, maka Return on Asset ROA mengalami penurunan sebesar 0,046.
6. Non Performing Financing NPF memiliki koefisien regresi sebesar -0,045, hal ini berarti bahwa setiap penambahan 1 satuan variabel non performing
financing NPF, maka Return on Asset ROA mengalami penurunan sebesar 0,045.
Universitas Sumatera Utara
66
4.2.4 Uji Hipotesis