Efektivitas Kebijakan Moneter Kebijakan Moneter .1 Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Di Indonesia

uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang. 3. Rasio Cadangan Wajib. Rasio Cadangan Wajib Reserve Requirement Ratio Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan rasio.

2.2.6 Efektivitas Kebijakan Moneter

Efektifitas merupakan ukuran yang menyatakan seberapa jauh target baik kuanitas, kualitas maupun waktu yang telah dicapai. Dimana makin besar persentase target yang dicapai maka semakin tinggi efektifitasnya Hidayat:1986. Kebijakan moneter mempengaruhi pengeluaran agregat secara tidak langsung, dengan mengubah jumlah uang beredar dan tingkat suku bunga. Jika bank sentral mengubah jumlah uang beredar, maka sama saja dengan menggeser kurva permintaan agregat melalui mekanisme transmisi. Pandangan-pandangan yang mempelajari hubungan perilaku utama diubah menjadi pandangan mengenai kekuatan relatif yang ada pada kebijakan moneter. Kebijakan moneter mempunyai efektivitas yang besar terhadap pekembangan ekonomi karena berhubungan dengan kehidupan masyrakat dalam arti luas. Kebijakan moneter diarahkan pada pengaruran jumlah uang yang beredar secara kegiatan ekonomi. Universitas Sumatera Utara Pengaturan jumlah uang beredar mempengaruhi nilai uang dan suku bunga. Untuk mencantumkan suatu kebijakan haruslah ada suatu landasan dasar, yakni permintaan dan penawaran uang. Dimana money supply merupakan bank sentral dan bank umum, serta money deman yang merupakan pihak pemerintah, swasta dan masyarakat,. Kebijakan moneter mempunyai 3 terminologi yakni; target dari suatu kebijakan, indicator sejauh mana dapat tercapai dan sarana yang digunakan unuk mencapai target tersebut.

2.3 Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Evaluasi teori pertumbuhan ekonomi dimulai dari teori – teori pertumbuhan linear yang diungkapkan oleh Adam Smith, Karl Marx dan Rostow. Teori pertumbuhan ekonomi pada masa itu melihat pertumbuhan ekonomi terbatas karena adanya sifat kelangkaan pada sumber daya alam dan kemiskinan para pekerja. Pada awalnya ekonom, sebelum Adam Smith melihat dunia dalam hubungan statis, dimana kemakmuran diartikan hanya mengakumulasikan emas dan perak, dan peran negara adalah mengumpulkan sebanyak-banyaknya logam mulia. Namun Adam Smith tidak setuju dengan pemikiran tersebut, dia menganggap kemakmuran Negara diperoleh dari kemampuannya untuk menggunakan sumber daya alam dan manusia untuk menghasilkan tingkat produksi yang lebih baik dengan meneknkan adanya spesialisasi individu dan pembagian kerja. Ekonom klsik lainnya, David Ricardo memperkenalkan konsep diminishing return dan marginal product yang kemudian akan digunakan pada teori- teori pertumbuhan ekonomi. Ricardo berpendapat ketika sebuah negara menjadi makmur, laba akan menjadi nol, upah akan turun , ekonomi akan terhenti Universitas Sumatera Utara