Definisi Kebijakan Moneter Kebijakan Moneter .1 Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Di Indonesia

Kebijakan moneter yang didimaksudkan oleh Keynes adalah pengaruh jumlah uang yang beredar oleh otoritas moneter untuk mencapai tujuan ekonomi. Dalam tingkat pendapatan yang equaliubrium yang rendah dari tingkat pendapatan rill, kebijaksanaan menambah jumlah uang yang beredar akan mengakibatkan terjadinya pergeseran kurva LM kekanan yang mempengaruhi eqiuliubrium. Meningkatnya jumlah uang yang beredar akan mengakibatkan turunnya tingkat bunga di pasar, penurunan tingkat bunga akan mendorong investasi yang juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara yang ditandai dengan peningkatan pendapatan perkapita dan berkurangnya jumlah pengangguran. Dengan kata lain sektor moneter mempengaruhi tingkat bunga. Efektivitas kebijaksanaan moneter akan mencapai tujuannya apabila mempengaruhi tingkat pendapatan dan employment, dimana jumlah uang yang beredar mampu mempengaruhi tingkat bunga, dan tingkat bunga tersebut mampu mempengaruhi tingkat investasi yang terjadi.

2.2.3 Definisi Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter merupakan tindakan yang dilakukan oleh penguasa moneter biasanya bank sentral untuk mempengaruhi jumlah uang beredar dan kredit yang pada gilirannya akan mempengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat Nopirin, 1992;45. Bank sentral adalah lembaga yang berwanang mengambil langkah kebijakan moneter untuk mempengaruhi jumlah uang beredar. Kebijakan moneter merupakan salah satu bagian integral dari kebijakan ekonomi makro. Kebijakan moneter ditujukan untuk mendukung tercapainya sasaran ekonomi makro, yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan Universitas Sumatera Utara pembangunan, dan keseimbangan neraca pembayaran Iswardono, 1997 : 126. Usaha tersebut dilakukan agar terjadi kestabilan harga dan inflasi serta terjadinya peningkatan output keseimbangan. Dengan kata lain, kebijakan moneter adalah proses di mana pemerintah, bank sentral, atau otoritas moneter suatu negara kontrol suplai i uang, ii ketersediaan uang, dan iii biaya uang atau suku bunga untuk mencapai menetapkan tujuan berorientasi pada pertumbuhan dan stabilitas ekonomi. Kebijakan Moneter bertumpu pada hubungan antara tingkat bunga dalam suatu perekonomian, yaitu harga di mana uang yang bisa dipinjam, dan pasokan total uang. Kebijakan moneter menggunakan berbagai alat untuk mengontrol salah satu atau kedua, untuk mempengaruhi hasil seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar dengan mata uang lainnya dan pengangguran. Dimana mata uang adalah di bawah monopoli penerbitan, atau dimana ada sistem diatur menerbitkan mata uang melalui bank-bank yang terkait dengan bank sentral, otoritas moneter memiliki kemampuan untuk mengubah jumlah uang beredar dan dengan demikian mempengaruhi tingkat suku bunga untuk mencapai kebijakan gol. Sementara menurut Bank Sentral kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam pasokandistribusi barang.Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu Universitas Sumatera Utara suku bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas. Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Keberhasilan dari kebijakan moneter merupakan pengaruh besar terhadap pertubuhan ekonomi, dimana kebijakan moneter merupakan kebijakan yang bertujuan untuk menjaga stabilitas ekonomi yang akan tercapai apabila keadaan ekonomi stabil, dimana arus perputaran barang dan uang berjalan seimbang dan terkendali. Selain itu kebijakan moneter juga bertujuan untuk menjaga kestabilan harga, dengan mengatur jumlah uang yang beredar oleh bank sentral, sehingga tingkat harga dari waktu ke waktu relatif akan terkendali. Jika keadaan harga stabil, masyarakat akan percaya bahwa membeli barang sekarang akan sama dengan membeli barang pada masa yang akan datang. Meningkatkan kesempatan kerja juga merupakan tujuan kebijakan moneter, dimana stabilitas ekonomi yang baik akan memndorong peningkatan investor untuk mengmbangkan investasi- investasi baru, yang akan membuka lapangan pekerjaan yang berdampak pada pengurangan angka pengangguran di Indonesia. Tujuan terakhir dari kebijakan oneter adalah memperbaiki neraca perdagangan dan pembayaran menjadi surplus atau minimal berimbang. Bentuk kebijakan moneter dalam hal ini adalah pemerintah melakukan devaluasi sehingga diharapkan nilai ekspor meningkat dan berpengaruh pada neraca perdagangan dan pembayaran ke arah yang lebih baik. Universitas Sumatera Utara

2.2.4 Kerangka Kebijakan Moneter