menentukan laju pertumbuhan. Sebaliknya menurut teori tersebut pertumbuhan ekonomi tergantung kepada pertambahan penawaran factor-faktor produksi dan
tingkat kemajuan teknologi. Pandangan ini didasarkan pada anggapan yang telah menjadi dasar dalam analisis klasik, yaitu perekonomian akan berkembang,
tergantung pada pertambahan faktor-faktor produksi dan tingkat kemajuan teknologi.
Didalam Teori Neo-Klasik rasio modal produksi dapat dengan mudah mengalami perubahan. Untuk menciptakan sejumlah tertentu produksi, dapat
digunakan berbagai jumlah barang modal yang berbeda dan dikobinasikan dengan tenaga kerja yang jumlahnya berbeda-beda pula sesuai dengan yang diperlukan.
Sebaliknya apabila modal yang digunakan lebih terbatas, maka lebih banyak tenaga kerja yang digunakan dalam menghasilkan produksi tertentu. Teori Neo-
Klasik mempunyai banyak variasi, tetapi pada uummnya didasarkan pada fungsi produksi yang telah dikebangkan oleh Charles Cobb dan Paul Douglas.
2.3.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
Dari beberapa analisis faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi tingkat dan laju pertumbuhan suatu perekonomian ditentukan oleh
beberapa faktor seperti: luas tanah, yang termasuk pada kekayaan alam yang terkandung didalamnya, jumlah dan perkembangan penduduk, jumlah stok modal,
dan perkembangannya dari tahun ke tahun dan tingkat tenologi dan perbaikannya dari tahun ke tahun. Oleh sebab itu, dalam analisi pertumbuhan ekonomi hal- hal
tersebut perlu diperhatikan dan dianggap sebagai faktor-faktor penentu
Universitas Sumatera Utara
pembangunan, namun dalam teori pertumbuhan lajunya pertumbuhan ekonomi yang diutamakan adalah perkembangan penduduk, perkembangan penanaman
modal dan kemajuan teknologi. 2.3.3 Implementasi Kebijakan Moneter didalam Meningkatkan
Pertumbuhan Ekonomi. Dalam rangka mencapai kinerja perekonomian yang memuaskan seperti
stabilnya perekonomian di indonesia dan pertumbuhan ekonomi yang sehat, bank sentral harus tetap memberikan perhatian dan komitmen untuk mencapai tujuan
akhir kebijakan moneter. Kebijakan moneter yang menyangkut masalah- masalah moneter seperti pengendalian lembaga keuangan, penjualan dan pembelian secara
aktif surat-surat berharga yang mempengaruhi keadaan perubahan uang. Di Indonesia kebijakan moneter memainkan peranan penting didalam memicu
pertumbuhan ekonomi misalnya dalam menyiapkan pemberian kredit yang elastis bagi pemenuhan sektor-sektor usaha seperti pertanian, perdagangan, industri dan
lain-lain. Tujuan kebijakan moneter lebih ditekankan pada stabilitas harga, dengan
dasar beberapa pertimbangan Solikin, 2005. Pertama, dengan output ditentukan sesuai dengan kapasitas ekonomi jangka panjang maka segala kebijakan yang
mendorong pertumbuhan ekonomi akan mencipataan inflasi sehingga tidak akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi rill. Kedua, rational economic agent
mengerti bahwa tindakan kejutan pembuatan kebijakan dalam memndorong terjadinya permasaahan time concistency. Ketiga, kebijakan moneter
mempengaruhi variabel ekonomi memakan waktu panjang dan mempunyai lag.
Universitas Sumatera Utara
Keempat, kestabilan harga dapat mendorong terciptanya iklim ekonomi yang lebih baik karena akan mengurangi biaya yang berasal dari inflasi. Penetapan
stabilitas harga melalui kebijakan moneter kesinambungan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Namun disisi lain jika pencapaian kebijakan moneter tidak
dilakukan secara teruur aan mengakibatan tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi dan berdampak pada tingkat penggangguran yang kian meningkat.
Dalam hal ini, impelementasi kebijakan moneter yang mengacu pada pertumbuhan ekonomi di indonesia adalah melalui jalur suku bunga, jalur kredit,
jalur neraca perusahaan, nilai tukuar, jalur asset dan jalur ekspektasi. Dengan melewati jalur-jalur tersebut, kebijakan moneter akan ditransmisikan dan akan
berpengaruh pada setor finasial. Seperti hal nya kebijakan moneter yang bersasaran pada inflasi, dimana tingkat inflasi yang terkendali akan menciptakan
kesejahteraan masyarakat dengan terciptanya lapangan kerja, sehingga pendapatan masyarakat meningat disertai daya belinya.
2.4 Hubungan Ketergantungan Timbal Balik Antara Kebijakan Moneter Dengan Pertumbuhan Ekonomi
Dalam kamus bahasa Indonesia hubungan adalah kesinambungan intraksi antara dua hal atau lebih yang dapat memudahkan proses kehidupan manusia.
Sementara ketergantungan adalah suatu kesatuan yang saling berpengaruh antara semua faktor dengan faktor lainnya. Kebijakan moneter di Indonesia dasarnya
berhubungan dengan setiap upaya terjadinya pertumbuhan ekonomi Indonesia, baik didalam mengatasi masalah keterbatasan sumber daya, sumber dana,
keterbatasan berinvestasi, perolehan devisa dan lain sebagainya.
Universitas Sumatera Utara