Estimasi VAR Vector Autoregressive Impulse Response Function IRF

4.4 Estimasi VAR Vector Autoregressive

Estimasi VAR atau Vector Autoregressive menurut Sims Gujarati,2003 adalah merupakan konsep dimana terdapat hubungan yang simulan antar variabel yang diamati dan variabel-variabel diperlakukan sama sehingga tidak ada lagi variabel endogen dan variabel eksogen. Dalam VAR variabel endogen disebut variabel terikat sedangkan variabel eksogen disebut variabel bebas. Tabel 4.8 Hasil Estimasi VAR Vector Autoregression Estimates SBI PDB SBI-1 -0.829003 3.604151 PDB-1 -0.376478 1.040059 C 3.131477 -94.59345 Hasil estimasi VAR pada persamaan SBI menunjukkan bahwa nilai t- statistik SBI t-1 -0,829003 t-tabel -2,771129 pada α = 10. Sedangkan nilai t- statistik PDB t-1 -0,376478 t-tabel -2,771129. Maka SBI t-1 mempengaruhi PDB t-1 secara signifikan. Sedangkan hasil Estimasi VAR pada persamaan PDB menunjukkan bahwa nilai t-statistik PDB t-1 1,040059 dan SBI t-1 3,604151 t-tabel -2,771129 pada α = 10. Maka PDB t-1 dan SBI t-1 konstanta berpengaruh signifikan terhadap PDB t-1 dan SBI t-1 sehingga hasil ini mendukung hasil uji kausalitas Granger bahwa SBI mempengaruhi PDB, dan sebaliknya PDB mempengaruhi SBI ditahun- tahun sebelumnya.

4.5 Impulse Response Function IRF

Impulse Response Function IRF digunakan untuk melihat pengaruh kontemporer suatu variabel terhadap variabel lainnya. Dalam penelitian ini, IRF Universitas Sumatera Utara pada dasarnya terdiri dari dua tahap, yakni melihat pengaruh kontemporer variabel SBI terhadap variabel PDB, dan sebaliknya. Hasil IRF tergantung pada ordering seri variabel yang digunakan. Karena menurut hasil uji kausalitas granger, SBI dan PDB memiliki hubungan timbal balik. Maka ordering yang digunakan adalah variabel SBI terlebih dahulu kemudian variabel PDB. Gambar 4.2 Hasil Impulse Response Func Universitas Sumatera Utara Dari hasil IRF didapatkan 4 grafik. Karena dari hasil kausalitas granger telah diketahui bahwa variabel SBI dan PDB saling berhubungan, maka fokus dalam bagian ini adalah pada grafik Response of PDB to SBI dan Response of SBI and PDB. Pada tahun pertama SBI naik hingga Tahun ke dua, kemuadian menurun hingga tahun sepuluh.Menurut grafik Response of PDB to SBI, adanya peningkatan PDB menurunkan SBI sampai ke level yang paling rendah. Tabel 4.9 Hasil impulse Response Function PDB dan SBI Response of PDB : Response of SBI: Period PDB Period SBI 1. 100.0000 1. 0.000000 2. 76.06514 2. 23.93486 3. 58.42250 3. 41.57750 4. 43.77935 4. 56.22065 5. 34.02319 5. 65.97681 6. 27.09402 6. 72.90598 7. 22.16319 7. 77.83681 8. 18.54334 8. 81.45666 9. 15.84299 9. 84.15701 10. 13.79497 10. 86.20503 11. 64.99499 11. 35.00501 12. 65.31749 12. 34.68251 13. 65.83980 13. 34.16020 14. 65.14475 14. 34.85525 15. 64.04632 15. 35.95368 16. 62.50617 16. 37.49383 17. 60.64585 17. 39.35415 18. 58.45703 18. 41.54297 19. 55.95480 19. 44.04520 20. 53.14772 20. 46.85228 Universitas Sumatera Utara Pada tabel 1- 10 menjelaskan tentang variance decompotition dari variabel PDB, yaitu variabel DINF. Pada periode pertama, variabel PDB dipengaruhi oleh variabel itu sendiri 100. Namun demikian, pada periode selanjutnya pengaruh PDB terhadap PDB itu sendiri berkurang hingga 88 di periode ke-10. Selanjutnya dari periode 1-10 kita dapat memperoleh informasi bahwa PDB dapat dijelaskan oleh variabel SBI sebesar 0.00 pada periode pertama, dan terus meningkat hingga 86 di period eke 10. Dalam variance decompotion dijelaskan bahwa SBI dapat menjelaskan PDB namun besarnya tidak terlalu signifikan. Namun di periode ke-10 terus meningkat mencapai 86.2.Lebih spesifiknya, pada tahun pertama, peningkatan satu standar deviasi variabel PDB menaikkan variabel SBI sebesar 86.20501 dibawah rata-ratanya. Sementara variabel PDB pada tahun ke-10 adalah 13.79497. Pada tahun berikutnya, peningkatan satu standar deviasi variabel SBI meningkatkan varibel PDB sebesar 64.99499 diatas rata-ratanya dan mencapai puncak pada tahun ketiga yaitu sebesar 65.83980 diatas rata-ratanya. Pada tahun ke-20, peningkatan satu standar deviasi variabel PDB meningkatkan variabel SBI sebesar 46.85228 diatas rata-ratanya.

4.6. Forecast Error Variance Decomposition FEVD