Defenisi Baishun TINJAUAN UMUM TERHADAP “BAISHUN DALAM SEJARAH JEPANG”

10

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP “BAISHUN DALAM SEJARAH JEPANG”

2.1 Defenisi Baishun

Kegiatan baishunprostitusi adalah suatu kegiatan yang menjual jasa untuk memuaskan kebutuhan seksual pelanggan. Prostitusi berasal dari bahasa latin yaitu pro-situare yang berarti membiarkan diri berbuat zina, melakukan perbuatan persundalan, percabulan, pergendakan. Dalam bahasa inggris baishun disebut prostitution yang artinya tidak jauh berbeda dengan bahasa latin yaitu, prostiture persundalan dan ketunasilaan. Orang yang melakukan kegiatan pelacuran disebut pelacur yang dikenal juga dengan WTS atau Wanita Tuna Susila Kartono 1997:177. Dalam bahasa Jepang modern prostitusi disebut baishun. Baishun berasal dari 2 kanji, yakni ba i 売 yang artinya menjual dan shun 春 yang artinya musim semi. Secara harafiah arti kata baishun adalah menjual pemuda. Undang-undang anti baishun Jepang 売 春 防 止 法 ,baishun Boushi hou yang dikeluarkan pada tahun 1956 pada pasal 2 menyebutkan defenisi dari baishun 売春 、対償 受 、又 受 約束 不特定 相手 方 性交 いう。 売春防止法第 章第 条 Terjemahan Pasal 2 pengertian: Kata untuk prostitusi yang digunakan di hukum ini dapat berarti persetubuhan yang tidak ditentukan oleh pihak lain untuk bayaran atau janji untuk dibayar”. Tidak jauh berbeda dengan yang disebutkan Matsui dalam Chalmers The word for prostitution, baishun, meaning selling one’s body shun literally meaning ‘spring’ and metaphorically a nubile young girl, has been cha nged to the sa me pronouncia tion but using a different first ka nji mea ning to Universitas Sumatera Utara 11 buy a body. This ha s ta ken the onus offwomen initia ting the excha nge of sex for money Chalmers 2002:93. Terjemahan Kata untuk prostitusi, baishun, berarti menjual tubuh seseorang makna harafiah shun adalah musim semi dan metaforit dari gadis yang boleh kawin telah diubah kepengucapan yang sama tetapi yang memakai awal kanji yang berbeda yang berarti membeli tubuh. Ini ditujukan untuk perempuan yang memulai pertukaran seks untuk uang Chalmers 2002:93.

2.2 Kebijakan Pemerintah yang Mempengaruhi Baishun