Penyebab Munculnya Baishun Pada Masa Pasca Perang Dunia ke II

45 Jumlah mereka tidak banyak, tetapi pengaruhnya dalam memotivasi orang-orang dilingkungannya untuk menjadi karayuki-san cukup besar Panganstoeti 2009:42. 4. Kondisi luar Jepang Berikut adalah kondisi luar Jepang yang merupakan faktor penarik pull factor bagi perempuan Jepang untuk menjadi karayuki-san. Kondisi ini terkait dengan kebijakan pemerintah Jepang yang bermaksud mengembangkan kekuatan ekonomi ke selatan sebagai langkah awal membentuk wilayah koloni. Untuk wilayah asia tenggara, daya tarik terutama ada di Singapura yang pada akhir abad ke 19 sampai awal abad ke 20 telah menjadi tempat yang ramai dikunjungi oleh orang asing terutama Cina, Eropa, dan India Panganstoeti 2009:42.

3.2.3 Penyebab Munculnya Baishun Pada Masa Pasca Perang Dunia ke II

Pada 6 Agustus 1945, sebuah bom atom berkekuatan 12,5 TNT dijatuhkan di Hiroshima oleh pesawat perang Amerika B-29. Ledakan kolosal ini menyebabkan sekitar 100.000 orang Jepang binasa, menghancurkan kota Hiroshima, kota terbesar ke-7 di Jepang. Selain itu, pada 9 Agustus 1945 bom atom dijatuhkan di kota Jepang Nagasaki, ledakan besar ini menghancurkan kota Nagasaki dan membunuh antara 60.000-70.000 orang Koch 1999:3. Kehancuran kota dan kekalahan Jepang pada perang dunia ke II membuat Jepang mengalami kemiskinan. Sama seperti penyebab munculnya baishun tradisional dan kara yuki- sa n , baishun pasca perang dunia ke II banyak diakibatkan oleh kemiskinan. Universitas Sumatera Utara 46 Sebuah laporan polisi mengungkapkan bahwa 60 dari pelacur mengatakan motivasi mereka adalah kesulitan ekonomi. Banyak yang harus membayar biaya pengobatan untuk suami atau anak- anak dan janda perang Kovner 2012:81. Tetapi motif untuk menjadi pekerja seks bukan hanya kesulitan ekonomi. Suatu survey pada tahun 1952 di Prevektur Kanagawa menunjukkan bahwa pekerja seks di pangkalan militer yang meayani klien Eropa-Amerika memiliki motif yang kompleks. Dalam survei periode lainnya, Takahashi Fuyo dari Kanagawa- Ken Women’s Rehabilitation Center, melaporkan bahwa survei ini mencaku 1.352 perempuan. Mereka didorong oleh teman- teman dan keluarga, mereka sebelumnya bekerja di tempat baishun, mereka ditipu oleh germo, atau mereka hanya ingin pindah ke daerah perkotaan dan melihat tidak ada cara lain selain baishun Kovner 2012:82. Itou Akiki, pekerja seks dalam panel yang sama, memiliki perspektif berbeda. Beberapa masukan dari masyarakat seperti karena kebutuhan, ingin tau, yang lain bergabung karena pemujaan ekstrim mereka teradap orang asing, ada juga mereka yang ditarik kedalamnya karena terpikat oleh seseorang Kovner 2012:82.

3.2.4 Penyebab Munculnya Baishun Setelah Disahkannya Undang-Undang Anti Protitusi di Jepang