18 pembentukan dari “comfort institutions” bentuk pelacuran sistematis untuk militer
Amerika, lembaga- lembaga ini akh irnya disebut “organized houses” dan tempat
dimana pelacur swasta berkumpul di daerah berlisensi. Pemerintah Jepang juga membangun “Recreational Amusement AssociationR.A.A” untuk merekrut
pelacur untuk melayani personil militer Amerika Serikat. R.A.A membuat iklan di koran dengan teks-
teks seperti, “PERLU WANITA JEPANG BARUBEKERJA UNTUK TRANSAKSI PASCA-PERANG DI LEMBAGA NASIONAL YANG
MENDESAK”
Keadaan Jepang setelah perang dunia II sangat miskin. Beberapa kota besar di Jepang hancur oleh bom atom yang mengakibatkan kelumpuhan ekonomi
total. Kebijakan pemerintah membuka rumah bordil untuk melayani militer Amerika seperti memberikan pilihan bagi perempuan-perempuan Jepang untuk
menjadi baishun. Seperti di Hiroshima, lima bulan setelah bom atom telah memiliki 566 pekerja seks yang terdaftar di 7 rumah di kota dan sekitarnya.
2.2.4 Pengesahan Undang-undang anti baishun
売 春 防止 法
, baishun boushi hou
Zaman Nara sampai akhir zaman feodal, Jepang tidak mempunyai hukum yang mengatur tentang pencegahan baishun. Pemerintah bahkan membuat sebuah
daerah perkumpulan pasa baishunfu yang disebut yukaku. Memasuki Zaman Meiji, pemerintah mulai memperhatikan masalah sosial masyarakat tersebut. Fujime
dalam Harada menyebutkan bahwa pemerintahan Meiji resmi meninggalkan lisensi pelacuran pada tahun 1872 saat pemerintah juga menjanjikan penghapusan
perdagangan manusia. Pemerintah percaya bahwa negara- negara beradab tidak
Universitas Sumatera Utara
19 memanfaatkan baishun berlisensi di Jepang modern yang menunjukkan Jepang
keterbelakangan dan pra-modernitas Harada 2002:9. Namun, sistem ini dihapuskan dalam nama saja dan sebenarnya direorganisasi dibawah kedok baru
bisnis. Sistem modern baishun di Jepang membatasi pelacur tanpa ijin selama periode Meiji, namun pemerintah diam-diam mengijinkan baishunfu swasta untuk
mlanjutkan bisnis mereka dengan pembenaran bahwa perempuan mendapat penghasilan tambahan dan terlibat dalam baishun atas kehendak bebas mereka.
Banyak baishunfu berlisensi menjadi baishunfu swasta karena mereka terlibat hutang berat dan tidak mempunyai cara lain untuk hidup.
Masyarakat Jepang telah lama menyadari bahwa baishun adalah kegiatan yang merusak moral masyarakat. Kesadaran ini muncul karena masuknya
pemikiran-pemikiran dari dunia barat terlebih ajaran-ajaran Kristen yang dibawa missionaris, namun negara memelihara baishun sebagai pemasukan uang kas
negara yang membuat perkembangan baishun tidak banyak terganggu.banayk gerakan- gerakan yang telah dibuat demi melawan baishun. Tahun 1886 The
Women’s Christian Temperance Union-WCTUNihon Kirisutokyo Kyofukai mulai beroperasi di Tokyo dan bergabung dengan Salvation Army Kyuseigun di tehun
1900. Pada tahun 1891 muncul gerakan penghapusan baishun nasional Zenkoku Ba isho Domeika i
dan gerakan- gerakan umum lainnya. Semakin lama gerakan ini semakin gencar melawan prostitusi, termasuk pemulangan karayuki-san dari luar
negeri karena didukung oleh organisasi-organisasi yang memiliki pemikiran barat pada saat itu.
Universitas Sumatera Utara
20 Yuka ku
modern yang diciptakan Jepang untuk melayani militer Amerika pada masa pendudukan banyak menyebarkan penyakit kelamin. MacArthur
bersama dengan gerakan- gerakan penolakan baishun mendesak pemerintah Jepang untuk menghapuskan sistem baishun berlisensi karena kegiatan ini tidak
bermoral. Pemerinta Jepang mulai menerima bahwa kenyataannya bahwa kegiatan ba ishun
berlisensi tidak bermoral. Pada sore hari tanggal 5 maret 1949, sidang publik pertama untuk Tokyo anti baishun Baishunto Torisimari Jorei
berlangsung di gedung majelis Meropolitan yang mendatangkan audiens yang termasuk komisaris polisi serta pemilik baishun berlisensi. Setelah proses
perjuangan penghapusan baisun yang begitu panjang, pada tanggal 21 Mei 1956 disahkanlah undang-undang anti baishun dan mulai berlaku pada 1 April 1957.
Kebijakan pemerintah setelah pengesahan undang-undang anti baishun adalah melindungi mantan baishunfu. Pada tahun 1962, 476.080.000 yen
dialokasikan untuk anggaran tahun fiskal sebagai dana yang akan digunakan untuk melindungi mantan baishunfu. Dari jumlah tersebut, 11.000.000 yen
dialokasikan untuk membangun koloni mereka The Fusae Ichikawa Memorial association 1962:No.66,1. Pencapaian besar hukum anti baishun adalah untuk
membuat baishun ilegal, meskipun tidak mungkin untuk membeli dan menjual wanita sekarang, namun berbagai celah hukum dan longgarnya penegakannya
telah memungkinkan industri seks mencapai kesejahteraan.
Universitas Sumatera Utara
21
2.3 Baishun dalam Sejarah Jepang