Kemasan merupakan salah satu cara untuk memberikan perlindungan pada pangan yang telah di hasilkan baik dalam bentuk bungkusan maupun
menempatkan produk kedalam suatu wadah. Hal ini dimaksudkan agar produk dapat terhindar dari pencemaran senyawa kimia dan mikroba, kerusakan akibat
fisik geseran, getaran dan benturan, senyawa lingkungan oksigen, uap air dan gangguan binatang seperti serangga, sehingga mutu dan keamanan produk tetap
terjaga serta dapat disimpan dalam kurun waktu yang lebih lama. Agar berfungsi dengan benar sebagai pengemas idealnya pengemas harus
memenuhi beberapa persyaratan diantaranya seperti, tidak beracun, dapat melindungi bahan dari kontaminasi biologi, mikroorganisme dan debu. Salah satu
jenis kemasan pangan adalah kemasan edibe. Kemasan ediblel adalah kemasan yang dapat ikut dikonsumsi, bersifat mewadahi dan memberi bentuk yang bersifat
melindungi bahan pangan dari kehilangan substansi yang mudah menguap volatil, reaksi antar substansi, penyerapan uap air dari udara dan reaksi
ketengikan oksidatif. Kemasan edible adalah suatu jenis bahan pengemas yang dapat di konsumsi dan digunakan untuk membungkus bahan pangan sehingga
bahan pangan secara umum terhindar dari penurunan atau penyimpangan mutu akibat pengaruh lingkungan, dalam jangka waktu tertentu. Ditinjau dari fungsi
pengemasan, kemasan edibel lebih berfungsi sebagai pelindung bahan pangan dari penyimpangan mutu, kemasan edible tidak mengenal migrasi komponen
berbahaya dan dapat memperbaiki kekurangan pengemasan sintesis Buletin BPOM RI, 2007.
2.3 Zat Aditif
Aditif adalah senyawa kimia yang bila di tambahkan akan menaikkan unjuk kerja sifat kimia dan fisik berubah seperti yang di harapkan.Untuk membuat
barang-barang plastik agar mempunyai sifat-sifat seperti yang dikehendaki, maka dalam proses pembuatannya selain bahan baku utama diperlukan juga bahan
tambahan atau aditif. Penggunaan bahan tambahan ini beraneka ragam tergantung pada bahan baku yang digunakan dan mutu produk yang akan dihasilkan.
Berdasarkan fungsinya , maka bahan tambahan atau bahan pembantu proses
Universitas Sumatera Utara
dapat dikelompokkan menjadi : bahan pelunak plasticizer, bahan penstabil stabilizer, bahan pelumas lubricant, bahan pengisi filler, pewarna colorant,
antistatic agent, blowing agent, flame retardant dsb. 1.
Plasticizer Fungsinya untuk mengubah sifat mekanik polimer, semakin tinggi modulus
Young maka akan semakin kaku, karena itu di tambahkan plasticizer untuk menurunkan kakakuan dan temperatur transisi gelas Tg
2. Stabilizer
Berfungsi untuk mempertahankan produk plastik dari kerusakan,baik selama proses dalam penyimpanan maupun aplikasi produk.
Ada Tiga jenis bahan penyetabil yaitu: -
Penyetabil panas heat stabilizer menghambat degradasi termal, energi panas yang terserap dapat memicu radikal bebas yang dapat menimbulkan reaksi
oksigen dan membentuk senyawa karbonil, hal ini yang dapat menimbulkan warna kuning dan kecoklat-coklatan pada produk akhir
- Penyetabil terhadap sinar ultra violet UV stabilizer matahari memiliki
panjang gelombang sampai di permukaan bumi sekitar 3000-4000 A, hal ini dapat memecahkan senyawa kimia terutama senyawa organik.
- Dan antioksidan mengurangi kerusakan produk dari proses oksidasi yang
dapat memutuskan rantai polimer. Tanda yang terlihat apabila produk plastik telah teroksidasi adalah: Polimer menjadi rapuh, kecepatan alir polimer tidak
stabil dan cenderung menjadi lebih tinggi, sifat kuat tariknya berkurang, terjadi retak-retak pada permukaan produk, terjadi perubahan warna.
3. Filler
Menurut fungsi dapat di klasifikasi menjadi tiga yaitu: -
Dapat memperkuat polimer dan meningkatkan sifat mekanik -
Digunakan untuk mengisi ruang dan mengurangi jumlah resin yang di gunakan dalam proses produksi hemat resin
- Meningkatkan selektivitas listrik
4. Colorant
Universitas Sumatera Utara
Berfungsi untuk meningkatkan penampilan dan memperbaiki sifat tertentu dari bahan plastik. Pertimbangan yang perlu di ambil dalam memilih warna
yang sesuai meliputi: -
Aspek yang berkaitan dengan penampilan bahan plastik selama pembuatan produk warna, meliputi daya gabung, pengaruh sifat alir pada sistem dan daya
tahan terhadap panas serta bahan kimia. -
Aspek yang berkaitan dengan produk akhir, antara lain meliputi ketahanan terhadap cuaca, bahan kimia dan solvent.
2.4. Protein Berserat Protein Fibrous