diinginkan kemudian memasukkan nilai RPM kecepatan per menit kedalam alat sentrifugasi. Setelah semua selesai, maka alat sentrifugase secara otomatis akan
berjalan. Yang sebelumnya akan mengeluarkan nilai waktu putar t sebelum alat berputar. Didalam mesin sentrifugase, terdapat suatu sensor yang digunakan untuk
mengukur konsentrasi cairan yang dihasilkan dari proses sentrifugasi. http:www.chem-is-try.orgmateri_ dan-analisissentrifugasi
2.7.1. Identifikasi Protein dengan Uji Biuret
Protein adalah molekul raksasa yang terdiri dari satuan-satuan kecil penyusunnya yang disebut asam amino yang tersusun dalam urutan tertentu,
dengan jumlah dan struktur tertentu. Molekul-molekul ini merupakan bahan pembangun sel hidup. Protein yang paling sederhana terdiri atas 50 asam amino,
tetapi ada beberapa protein yang memiliki ribuan asam amino. Hal yang terpenting adalah ketidakhadiran, penambahan, atau penggantian satu saja asam
amino pada sebuah struktur protein dapat menyebabkan protein tersebut menjadi gumpalan molekul yang tidak berguna. Setiap asam amino harus terletak pada
urutan yang benar dan struktur yang tepat Poedjiadi, 1994. Asam amino adalah monomer protein yang mempunyai dua gugus fungsi
yaitu gugus amino dan gugus hidroksil. Jumlah asam amino yang terdapat di alam ada beratus – ratus jumlahnya, namun yang diketahui ikut membangun protein
hanya sekitar 20 macam. Sifat asam amino antara lain memiliki titik leleh di atas 200 °C, larut dalam senyawa polar dan tidak larut dalam senyawa nonpolar serta
memiliki momen dipol yang besar Anonim a, 2011. Ada beberapa reaksi uji protein berdasarkan reaksi warna, salah satunya, Reaksi Biuret yaitu, larutan
Protein + NaOH + CuSO
4
warna lembayung berlaku untuk senyawa yang mempunyai jumlah ikatan peptida lebih besar dari satu. Reaksi ini dapat dipakai
untuk penentuan protein secara kualitatif dan kuantitatif. Beberapa reaksi uji terhadap protein, tes biuret merupakan salah satu cara
untuk mengidentifikasi adanya protein, dalam larutan basa biuret memberikan warna violet dengan CuSO
4
karena akan terbentuk kompleks Cu
2+
dengan gugus CO dan gugus NH dari rantai peptida dalam suasana basa. Pengendapan dengan
Universitas Sumatera Utara
logam diketahui bahwa protein mempunyai daya untuk menawarkan racun. Salting out, apabila terdapat garam-garam anorganik alam presentase tinggi dalam
larutan protein, maka kelarutan protein akan berkurang, sehingga mengakibatkan pengendapan. Pengendapan dengan alkohol, penambahan pelarut organik seperti
aseton atau alkohol akan menurunkan kelarutan protein pada kedudukan dan distribusi dari gugus hidrofil polar dan hidrofob polar di dalam molekul hingga
menghasilkan protein yang dipol.
2.8. Karakterisasi Edible Film