29
3.5.1 Pemeriksaan organoleptik
Pemeriksaan organoleptik dilakukan dengan mengamati bentuk luar dari simplisia dan ekstrak etanol daun pugun tanoh, yaitu warna, bau, bentuk dan rasa.
3.5.2 Pemeriksaan mikroskopik
Pemeriksaan mikroskopik dilakukan terhadap serbuk simplisia daun pugun tanoh. Serbuk simplisia daun pugun tanoh ditaburkan diatas kaca objek yang telah
ditetesi dengan larutan kloralhidrat dan ditutup dengan kaca penutup, kemudian diamati di bawah mikroskop.
3.5.3 Penetapan kadar air
Sebanyak 200 ml toluen dimasukkan ke dalam labu alas bulat, lalu ditambahkan 2 ml air suling, setelah alat dipasang, kemudian didestilasi selama 2
jam. Destilasi dihentikan dan dibiarkan dingin selama ± 30 menit, kemudian volume air dalam tabung penerima dibaca dengan ketelitian 0,05 ml.
Labu berisi toluen tersebut dimasukkan 5 g serbuk simplisia yang telah ditimbang seksama lalu dipanaskan hati-hati selama 15 menit kemudian setelah
toluen mendidih, kecepatan toluen diatur 2 tetes per detik sampai sebagian besar air terdestilasi, kemudian kecepatan destilasi dinaikkan sampai 4 tetes per detik.
Air terdestilasi seluruhnya, bagian dalam pendingin dibilas dengan toluen. Destilasi dilanjutkan selama 5 menit, tabung penerima dibiarkan
mendingin pada suhu kamar, setelah air dan toluen memisah sempurna, volume air dibaca dengan ketelitian 0,05 ml. Selisih kedua volume air yang dibaca sesuai
dengan kadar air yang terdapat dalam bahan yang diperiksa. Kadar air dihitung dalam persen WHO., 2011.
Universitas Sumatera Utara
30
3.5.4 Penetapan kadar abu total
Sebanyak 2 g serbuk yang telah digerus dimasukkan ke dalam krus porselin yang telah dipijar dan ditara, kemudian diratakan. Krus porselin dipijar
perlahan-lahan sampai arang habis, pemijaran dilakukan pada suhu 500-600°C selama 3 jam kemudian didinginkan dan ditimbang sampai diperoleh bobot tetap.
Kadar abu dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan WHO., 2011.
3.5.5 Penetapan kadar abu tidak larut dalam asam