37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Identifikasi Tumbuhan
Hasil identifikasi tumbuhan yang dilakukan oleh Herbarium Bogoriense Bidang Botani, Pusat Penelitian Biologi LIPI Bogor menyebutkan bahwa
tumbuhan yang digunakan adalah pugun tanoh [
Curanga fel-terrae
Lour. Merr.] suku
Scrophulariaceae
Lampiran 1 halaman 56.
Pada penelitian ini bagian tumbuhan pugun tanoh yang digunakan adalah daun. Lampiran 4 halaman 62 menunjukkan bahwa secara visual daun pugun
tanoh yang segar berwarna hijau muda sampai hijau tua, berbentuk bulat telur dengan tinggi 2-7 cm dan lebar 2-4 cm, ujung daun agak melancip, tepi daun
beringgit dan permukaan daun bertekstur kasar. Daun terasa sangat pahit di lidah dan bila diremas daunnya tidak mengeluarkan bau. Hasil yang sama juga
dilaporkan oleh Patilaya dan Husori 2015, Ramadhani 2014, Harahap, dkk. 2013, Fithra 2013 dan Juwita 2009.
4.2 Karakteristik Simplisia Daun Pugun tanoh
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara organoleptik simplisia daun pugun tanoh berwarna hijau Lampiran 5 halaman 61. Simplisia daun pugun
tanoh berasa pahit dan tidak berbau. Hasil yang sama juga dilaporkan oleh Patilaya dan Husori 2015, Ramadhani 2014, Fithra 2013 dan Juwita 2009.
Hasil pemeriksaan mikroskopik simplisia daun pugun tanoh dapat dilihat pada Lampiran 6 halaman 62. Daun pugun tanoh memiliki fragmen pengenal
seperti trikoma, tulang daun, berkas pembuluh, rambut bersel banyak, kristal
Universitas Sumatera Utara
38 kalsium oksalat bentuk prisma dan stomata dengan dua tipe yaitu diasitik dan
anomositik. Hasil yang sama juga dilaporkan oleh Ramadhani 2014, Fithra 2013 dan Juwita 2009.
Pada penelitian ini simplisia daun pugun tanoh yang diperoleh memiliki nilai rendemen 27,82. Menurut hasil penelitian Patilaya dan Husori 2015,
rendemen simplisia daun pugun tanoh adalah 25,53. Hasil pemeriksaan kadar air, kadar sari larut dalam air dan etanol serta
kadar abu dari simplisia daun pugun tanoh dapat dilihat pada Tabel 4.1. dan Lampiran 12
–16 halaman 72-76. Kadar air simplisia daun pugun tanoh adalah 5,93. Hal ini sesuai dengan persyaratan umum simplisia yaitu tidak lebih dari
10 Depkes., 1995. Menurut Ramadhani 2014, kadar air simplisia daun pugun tanoh adalah 5,96 sedangkan menurut Fithra 2013, kadar air simplisia daun
pugun tanoh mencapai 7,97.
Tabel 4.1. Kadar air, kadar sari larut dalam air dan etanol serta kadar abu total
dan tidak larut asam
Kadar sari larut air simplisia daun pugun tanoh mencapai 16,90. Menurut Ramadhani 2014 dan Fithra 2013, kadar sari larut dalam air simplisia
daun pugun tanoh masing-masing adalah 16,36 dan 16,18. Kadar sari larut dalam etanol simplisia daun pugun tanoh dalam penelitian
ini adalah 21,58, lebih tinggi dibandingkan hasil yang diperoleh oleh Ramadhani 2014 dan Fithra 2013 yaitu masing-masing 13,65 dan 14,54.
No Parameter
Hasil persentase 1
Kadar air 5,93
2 Kadar sari larut air
16,90 3
Kadar sari larut etanol 21,58
4 Kadar abu total
2,71 5
Kadar abu tidak larut asam 0,43
Universitas Sumatera Utara
39 Kadar abu total simplisia daun pugun tanoh adalah 2,71. Menurut
Ramadhani 2014, kadar abu total simplisia daun pugun tanoh adalah 8,56, sedangkan menurut Fithra 2013, kadar abu total simplisia daun pugun tanoh
mencapai 9,80. Kadar abu tidak larut asam simplisia daun pugun tanoh yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 0,43. Menurut Ramadhani 2014 dan
Fithra 2013, kadar abu tidak larut asam simplisia daun pugun tanoh masing- masing adalah 1,00 dan 0,98.
4.3 Karakteristik Ekstrak Etanol Daun Pugun tanoh