Aspek Dan Alat Motivasi Hierarki kebutuhan Maslow

a. Dorongan Keluarga Dukungan dari tiap anggota keluarga terhadap karir dan pekerjaan seorang kepala keluarga, dapat mendorong sang ayah untuk bekerja dengan lebih giat. b. Lingkungan Selain keluarga, lingkungan juga mempunyai peran yang sangat penting dalam memotivasi seseorang dalam mengubah tingkah lakunya. c. Media Media adalah faktor yang sangat berpengaruh bagi responden dalam memotivasi karena dalam era globalisasi ini semua hal dibagikan melalui media informasi, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan yang diharapkan dapat mengubah perilaku ke arah yang lebih positif.

2.1.2 Aspek Dan Alat Motivasi

Dalam Uno 2007 Aspek motivasi terbagi dua, yaitu : 1. Aspek aktif dinamis dimana motivasi tampak sebagai suatu usaha positif dalam menggerakkan dan mengarahkan sumber daya manusia agar secara produktif berhasil mencapai tujuan yang diinginkan. 2. Aspek pasif statis dimana motivasi akan tampak sebagai kebutuhan dan juga sekaligus sebagai perangsang untuk dapat mengarahkan dan menggerakkan potensi sumber daya manusia itu ke arah yang diinginkan. Adapun yang menjadi alat motivasi adalah: 1. Materiil insentif : alat motivasi yang diberikan berupa uang dan barang yang mempunyai nilai pasar, sehingga dapat memenuhi kebutuhan ekonomis, seperti : uang, kendaraan, rumah Universitas Sumatera Utara 2. Nonmateriil insentif : alat motivasi yang diberikan berupa barang benda yang tidak ternilai, jadi hanya memberikan kepuasan kebanggaan saja, seperti medali, piagam, bintang jasa. Terdapat banyak teori motivasi yang digagaskan oleh para ahli, namun tidak semua dapat diterapkan secara total dalam setiap aktifitas perusahaan. Dalam penelitian ini penulis mengacu pada teori kebutuhan yang dikemukakanoleh Abraham Maslow, khususnya pada kebutuhan motivasi yang berada di tingkat tertinggi yakni kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri.

2.1.3 Hierarki kebutuhan Maslow

Abraham Harold Maslow, seorang psikolog, telah mengembangkan sebuah teori motivasi yang mendapat sambutan luas dimana ia mengatakan bahwa kebutuhan – kebutuhan manusia dapat dimasukkan kedalam 5 lima kategori yang disusun menurut prioritas. Tindakan atau tingkah laku suatu organisme, pada saat tertentu biasanya ditentukan oleh kebutuhannya yang paling mendesak. Yang menjadi dasar dari teori kebutuhan yang dikemukakan oleh Maslow adalah beberapa hal berikut seperti manusia adalah mahluk sosial yang berkeinginan, ia selalu menginginkan lebih banyak. Dan keinginan ini berlangsung terus – menerus. Selain itu kebutuhan yang telah dipuaskan tidak menjadi alat motivasi bagi pelakunya, hanya kebutuhan yang belum terpenuhilah yang menjadi alat motivasi Hasibuan,1996:104.Teori yang dikemukakan ini dikenal sebagai teori kebutuhan needs yang digambarkan secara hierarkis seperti berikut : Universitas Sumatera Utara Sumber : tomyhandaka.wordpress.com Gambar 2.1 Hierarki Kebutuhan Maslow Dalam teorinya, Maslow berargumentasi bahwa setiap tingkatan dalam hierarki kebutuhan secara substansial harus dipenuhi sebelum kebutuhan lain menjadi lebih dominan.Hierarki kebutuhan tersebut dijabarkan sebagai berikut: 1. Kebutuhan fisik Kebutuhan fisik biologis yaitu kebutuhan yang diperlukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup seseorang seperti makan, minum, udara, dan lain lain. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan ini mendorong seseorang berperilaku dan bekerja dengan giat. Kebutuhan ini termasuk kebutuhan utama, namun memiliki bobot yang paling rendah. 2. Kebutuhan akan rasa aman Kebutuhan ini meliputi keamanan dan keselamatan dari ancaman maupun kecelakaan dalam melakukan pekerjaan. Yang mengarah kepada dua bentuk yakni keamanan dan keselamatan jiwa di perusahaan pada saat melakukan pekerjaan. Dan keamanan harta ditempat bekerja, seperti keamanan motor kendaraan yang disimpan. 3. Kebutuhan sosial Manusia merupakan makhluk sosial. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan sosialisasi, teman, dicintai dan mencintai, serta diterima dalam pergaulan kelompok karyawan dan Universitas Sumatera Utara lingkungannya. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain dilingkungan bekerja, kebutuhan akan perasaan dihormati, kebutuhan akan perasaan ikut serta, seperti dalam acara – acara yang diselenggarakan oleh perusahaan. 4. Kebutuhan penghargaan Kebutuhan ini merupakan kebutuhan akan penghargaan diri, pengakuan serta penghargaan prestise dari karyawan dan masyarakat lingkungannya. Idealnya penghargaan timbul karena prestasi tetapi tidak selamanya demikian. 5. Kebutuhan aktualisasi diri Kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan untuk menggunakan kecakapan, kemampuan, keterampilan, dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerjayang sangat memuaskan atau luar biasa yang dicapai orang lain. Pada level karyawan, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri masih tetap ada. Karena pada dasarnya, setiap orang membutuhkan dihargai bahkan mengaktualisasikan kelebihannya baik dalam hal kepandaian, keterampilan, prestasi kerja maupun lainnya. Universitas Sumatera Utara

2.2 Pengertian Penghargaan

Salah satu ciri manusia adalah bahwa dia memiliki harga diri. Semua orang memerlukan pengakuan atas keberadaan dan statusnya oleh oranglain. Karena itu semua orang memerlukan pengakuan atas keberadaan statusnya oleh orang lain. Keberadaan dan status seseorang biasanya tercermin pada berbagai lambang yang penggunaannya sering dipandang sebagai hak seseorang didalam dan diluar organisasi jika dikaitkan dengan kehidupan organisasional. Pada umumnya jika semakin tinggi kedudukan dan status seseorang dalam suatu organisasi maka akan semakin banyak pula simbol – simbol yang digunakannya untuk menunjukkan status yang diharapkannya. Berbagai fasilitas yang diterima oleh seseorang dalam kehidupan organisasi adalah salah satu bentuk simbol status seseorang dalam organisasi Siagian,1995:156. Kebutuhan akan penghargaan esteem needs terbagi dalam dua kelompok, yaitu penghargaan terhadap diri sendiri dan penghargaan terhadap reputasi. Kebutuhan akan kepercayaan diri sendiri, kebebasan, perwujudan hasil kerja dan pengetahuan tentang kerja adalah berkaitan dengan kelompok penghargaan terhadap diri sendiri dan kelompok kebutuhan ego. Sedangkan keinginan untuk memperoleh status, pengakuan, penghargaan, dan penghormatan termasuk dalam kategori kebutuhan reputasi Manullang, 2001:174.Karyawan yang memiliki motif untuk mendapatkan penghargaan atau pengakuan diri yang lebih besar cenderung akan memiliki prestasi kerja yang baik. Bagaimanapun tanpa penghargaan selain gaji atau insentif yang diberikan perusahaan atas pencapaian yang diraih akan menurunkan semangat kerja karyawan. Terpuaskannya kebutuhan akan rasa harga diri penghargaan pada individu akan menghasilkan sikap percaya diri, rasa berharga, rasa kuat, rasa mampu dan perasaan berguna. Sebaliknya frustasi atau terhambatnya pemuasan kebutuhan akan rasa harga diri itu akan menghasilkan sikap rendah diri, rasa tak pantas, rasa lemah, rasa tak mampu, dan rasa Universitas Sumatera Utara