Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Kerja

4. Keputusan kompensasi Penilaian kinerja merupakan alat untuk menghindari kerumitan yang berkaitan dengan peninjauan gaji. 5. Keterampilan komunikasi Di zaman ini, komunikasi merupakan suatu keharusan. Komunikasi semakin penting karena kemajuan yang semakin pesat. Nilai terbesar dari penilaian sebagai alat komunikasi terletak pada kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif. Kinerja organisasi juga ditunjukkan oleh bagaimana proses berlangsungnya kegiatan mencapai tujuan tersebut. Di dalam proses tersebut harus selalu dilakukan monitoring, penilaian, atau peninjauan ulang terhadap kinerja sumber daya manusia. Dan melalui hal tersebut dilakukan penilaian dan pengukuran kinerja karyawan secara periodik untuk mengetahui pencapaian kemajuan kinerja. Atas dasar penilaian tersebut, dilakukan peninjauan ulang bersama antara atasan dan bawahan untuk mengetahui apakah terdapat kesalahan dalam proses kinerja. Terhadap hasil kerja organisasi, dilakukan evaluasi untuk mengetahui seberapa jauh hasil kerja yang dicapai terhadap tujuan yang dicapai. Hasil kerja organisasi dapat sama dengan tujuan yang dicapai, namun dapat pula lebih besar atau lebih kecil.Terhadap hasil kerja atau prestasi kerja, dilakukan evaluasi kinerja. Evaluasi digunakan sebagai umpan balik dalam manajemen kinerja dan untuk melakukan perbaikan kinerja dimasa mendatang. Perbaikan kinerja dapat meningkatkan kepuasan kerja dan juga sebagai alat yang digunakan untuk menetapkan kemampuan pekerja, peringkat kerja, penggajian, kompensasi, promosi,dan penentuan dalam jabatan.

2.4.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Kerja

Menurut Mangkunegara 2006:67 ada 2 dua faktor yang mempengaruhi pencapaian prestasi kerja yaitu: 1. Faktor kemampuan Universitas Sumatera Utara Kemampuan karyawan terdiri dari kemampuan potensial IQ dan kemampuan reality Knowledge dan Skill. Artinya, karyawan yang memiliki IQ diatas rata-rata dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. 2. Faktor motivasi Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi. sikap mental merupakan kondisi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah untuk mencapai prestasi kerja secara maksimal. 2.5 Penelitian Terdahulu Penelitian ini tidak terlepas dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu. Yang berguna untuk memperkuat hasil dari penelitian yang sedang dilakukan, selain itu juga sangat berguna untuk membandingkannya dengan penelitian terdahulu. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. Nama Peneliti Judul Penelitian Sampel Penelitian Hasil Penelitian 1. Purnama Sejati 2011 Hubungan Motivasi Kerja dengan Prestasi Kerja Guru dan Karyawan di SMK Muhamadiyah 1 Sleman Guru dan Karyawan SMK Muhamadiya h 1 Sleman Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 tingkat motivasi kerja guru dan karyawan di SMK Muhammadiyah 1 Sleman 2 tingkat prestasi kerja guru dan karyawan di SMK Muhammadiyah 1 Sleman 3 ada hubungan yang positif dan signifikan motivasi kerja dengan prestasi kerja guru dan karyawan di SMK Muhammadiyah 1 Sleman 4 sumbangan kontribusi variabel motivasi kerja terhadap prestasi kerja sebesar 26,01 Universitas Sumatera Utara No. Nama Peneliti Judul Penelitian Sampel Penelitian Hasil Penelitian 2. Yasmeen, R Fahaq A 2013 Impact of Rewards On Organizational Performance: Empirical Evidence From Telecom Sector of Pakistan Employee of Telecom Sector Pakistan Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menganalisa penelitian ini menggunakananalisis regresi. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa penghargaansecara positif dan signifikan memengaruhi kinerja. 3. Sarita, Jena Agustia, Dian Pengaruh Gaya Kepemimpinan Situasional, Motivasi Kerja, Locus Of Control Terhadap Kepuasan Kerja Dan Prestasi Kerja Auditor Auditor Kantor Akuntan Publik KAP Surabaya Terdapat pengaruh gaya kepemimpinan situasional, motivasikerja, dan locus of control secara simultan terhadap prestasi kerja auditor. Terdapat pengaruh motivasi kerja secara parsial terhadap prestasi kerja auditor, hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi = 0.029 lebih kecil dari level of significant = 0.05 5. 4. Narsa, I Rani 2003 Pengaruh Interaksi antara TQM dengan Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan terhadap Kinerja Karyawan Studi Empiris pada PT. Telkom Divre V Surabaya Karyawan PT. Telkom Divre V Surabaya Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menganalisa penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa variabel penghargaanmemiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Telkom Divre V Surabaya. Universitas Sumatera Utara No. Nama Peneliti Judul Penelitian Sampel Penelitian Hasil Penelitian 5. Mulykata Sebayang 2013 Pengaruh Penghargaan dan Disiplin Terhadap Prestasi Kerja Pada PT. Wijaya Karya Beton Cabang Sumatera Utara Karyawan Kantor Wilayah Penjualan I, PT. Wika Beton cabang Sumatera Utara Hasil penelitian menunjukkan ada hubungankontribusi penghargaan dan disiplin terhadap Prestasi Kerja sebesar 15, namun tidak ada pengaruh penghargaan dan disiplin terhadap prestasi kerja Karyawan PT.WIKA Beton baik secara parsial uji-t dan secara serentak uji-F. Lanjutan Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Universitas Sumatera Utara

2.6 Kerangka Konseptual