2.3 Pengertian Aktualisasi diri
Aktualisasi diri merupakan kebutuhan akan penggunaan kecakapan, kemampuan, keterampilan dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat
memuaskan atau luar biasa yang sulit dicapai orang lain. Kebutuhan ini merupakan realisasi lengkap potensi seseorang secara penuh. Keinginan seseorang untuk mencapai kebutuhan
sepenuhnya dapat berbeda antara yang satu dan lainnya. Kebutuhan aktualisasi diri berbeda dengan kebutuhan lainnya dalam dua hal yakni kebutuhan ini tidak dapat dipenuhi dari luar,
karena pemenuhannya hanya berdasarkan keinginan atas usaha individu itu sendiri. Selain itu, aktualisasi diri berhubungan dengan pertumbuhan seorang individu dimana berlangsung
secara terus menerus sejalan dengan meningkatnya karir individu Hasibuan, 1996:106. Bentuk pengaktualisasian diri seseorang berbeda-beda, karena hal ini
merupakan cerminan dari adanya perbedaan individual. Untuk mencapai taraf aktualisasi diri atau memenuhi kebutuhan akan aktualisasi diri tidaklah mudah. Sebab banyak sekali
hambatan yang akan dihadapi untuk mencapai tahap itu, diantaranya adalah ketidaktahuan, keraguan, rasa takut dari individu untuk mengungkapkan potensi-potensi yang dimilikinya.
Selain itu ada juga hambatan yang datang dari luar, seperti masyarakat. Aktualisasi diri hanya mungkin apabila kondisi masyarakat mendukung terjadinya aktualisasi diri. Dan hambatan
lainnya adalah pengaruh negatif yang ditimbulkan oleh kebutuhan yang kuat atas rasa aman. Sebagaimana proses untuk mencapai kematangan membutuhkan kesediaan mengambil
resiko, membuat kesalahan, dan melepaskan kebiasaan lama yang tidak konstruktif. Demikian juga aktualisasi diri menuntut adanya kesediaan atau keterbukaan individu
terhadap gagasan dan pengalaman baru. Maka, jika aktualisasi diri ingin dicapai, disamping diperlukan perubahan lingkungan, juga diperlukan kesanggupan dari individu-individu untuk
mengatasi, baik hambatan yang berasal dari lingkungannya, maupun hambatan dari dirinya sendiri Koeswara,1991:138.
Universitas Sumatera Utara
Dalam Koeswara1991:143 Syarat pertama dan utama bagi pencapaian aktualisasi diri adalah terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan dasar dengan baik. Berikut ini ada
beberapa ciri-ciri orang yang memiliki aktualisasi diri, yaitu: 1.
Mengamati realitas secara efisien Ciri yang paling menonjol adalah kemampuan seorang individu untuk mengamati
realitas dengan cermat dan efisien, dimana individu ini dapat menemukan kebohongan, kepalsuan, dan kecurangan orang lain dengan mudah.
2. Penerimaan atas diri sendiri, orang lain, dan kodrat
Yakni menaruh hormat pada dirinya sendiri dan kepada orang lain, serta mampu menerima kodrat dengan segala kekurangan dan kelemahannya. Individu juga bebas
dari perasaan berdosa yang berlebihan, perasaan malu yang tak beralasan, dan perasaan cemas yang berlebihan.
3. Spontan, sederhana, dan wajar
Spontanitas, kesederhanaan, dan kewajaran tingkah laku individu bersumber dari kepribadiannya.
4. Terpusat pada masalah
Dedikasi mereka sebagai individu yang mengaktualisasikan diri terhadap tugas dan pekerjaan merupakan bagian dari misi hidup mereka. Tugas, pekerjaan atau misis
mereka anggap sebagai suatu hal yang penting. Namun bukan berarti mereka egosentris, melainkan berorientasi pada masalah melampaui kebutuhan mereka sendiri.
5. Pemisahan diri dan kebutuhan privasi
Pemisahan diri dan kebutuhan privasi berkaitan dengan aspek tingkah laku lainnya, yaitu kemampuan untuk memusatkan pikiran dan konsentrasi. Orang yang memiliki
aktualisasi diri memiliki kemampuan berkonsentrasi lebih kuat daripada orang lain pada umumnya.
Universitas Sumatera Utara
6. Kemandirian dari kebudayaan dan lingkungan
Mereka memiliki kadar arah diri yang tinggi, mereka biasanya aktif, bertanggungjawab, dan memiliki disiplin diri dalam menyelesaikan pekerjaan.
7. Kesegaran dan apresiasi
Orang yang memiliki aktualisasi diri menghargai segala sesuatu bahkan terhadap hal- hal yang biasa sekalipun. Bagi mereka pekerjaan yang rutin akan tetap menjadi
fenomena baru yang mereka hadapi dengan kesegaran dan apresiasi. 8.
Minat sosial Karyawan yang memiliki aktualisasi diri memiliki hasrat yang tulus untuk membantu
memperbaiki rekannya. Meskipun rekannya bodoh, jahat, atau lemah. 9.
Hubungan antar pribadi Mereka membangun hubungan yang erat dengan orang-orang yang memiliki kesamaan
karakter, kesanggupan, dan bakat. Apabila mereka dipaksa masuk dalam pergaulan yang menyulitkan mereka akan tetap tenang sambil berusaha mengindar sebisanya.
10. Berkarakter demokratis
Cenderung memiliki rasa hormat kepada semua orang, bebas prasangka, bersedia belajar dari siapa saja yang mampu mengajar tanpa memandang pendidikan, derajat,
usia, bahkan perbedaan keyakinan. 11.
Perbedaan antara cara dan tujuan Memiliki kemampuan untuk membedakan antara cara dengan tujuan. Dan mampu
menjadikan kegiatan yang paling kecil dan rutin menjadi kegiatan yang menyenangkan. 12.
Rasa humor yang filosofis 13.
Kreatifitas 14.
Penolakan enkulturasi
Universitas Sumatera Utara
Orang yang mengaktualisasikan diri adalah orang-orang yang otonom yang bisa dan berani membuat keputusan sendiri, meskipun keputusan itu berbeda atau bertentangan
dengan pandangan umum, mereka selalu berusaha mempertahankan pendirian-pendirian tertentu, dan tidak terpengaruh oleh kebudayaan masyarakat, namun disisi lain mereka bisa
menyesuaikan diri dengan kebudayaan yang ada.
2.4 Prestasi Kerja