Audit Brand Name dan Integritas Laporan Keuangan Statistik Deskriptif

45 Namun hasil penelitian yang dilakukan oleh Hardiningsih 2010 dan Nicolin dan Sabeni 2013 menunjukan bahwa spesialisai industri auditor tidak berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Berdasarkan temuan empiris dari penelitian terdahulu, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian mengenai pengaruh spessialisasi industri auditor terhadap integritas laporan keuangan adalah sebagai berikut: H 3 : Spesialisasi industri auditor berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan

4. Audit Brand Name dan Integritas Laporan Keuangan

Audit merupakan salah satu biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka meminimalisir terjadinya masalah agensi agency problems dan informasi asimetris Primadita dan Fitriany, 2012. Auditor bertanggungjawab untuk memberikan keyakinan bahwa laporan keuangan yang disajikan manajemen dapat dipercaya sebagai dasar dalam membuat keputusan Sagara dan Jalil, 2013:8. Sehingga sebagian besar perusahaan mempercayakan jasa audit pada KAP yang bereputasi. KAP bereputasi dapat menunjukan kemampuan untuk bersikap independen dan melaksanakan audit secara profesional, sebab KAP menjadi kurang tergantung secara ekonomi kepada klien. Klien juga kurang dapat mempengaruhi oipini auditor Nuratama, 2011. 46 KAP bereputasi indentik dengan KAP yang telah berafiliasi dengan Kantor Akuntan Publik Asing KAPA atau Organisasi Audit Asing OAA. KAP afiliasi dianggap memiliki pengetahuan yang cukup sehingga dapat mencegah tindakan manajemen laba yang oportunis oleh klien Nuratama, 2011. Sehingga dapat meminimalkan tindak kecurangan pada laporan keuangan dan meningkatkan kualitas audit yang dihasilkan. Penelitian Jamaan 2008 menyatakan bahwa audit brand name memiliki pengaruh positif terhadap integritas laporan keuangan karena KAP yang melakukan kerjasama dapat menjaga kualitas kinerja KAP dengan afiliasi KAPA atau OAA. Tetapi penelitian Giri 2010 dan Nuratama 2011 menyatakan KAP afilisi tidak memiliki pengaruh untuk meminimalkan kecurangan dalam laporan keuangan. Berdasarkan temuan empiris dari penelitian terdahulu, maka hipotes yang diajukan dalam penelitian mengenai pengaruh audit brand name terhadap integritas laporan keuangan adalah sebagai berikut: H 4 : Audit brand name berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan.

5. Komisaris Independen, Komite Audit, Spesialisasi Industri

Auditor, Audit Brand Name, dan Integritas Laporan Keuangan Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui apakah semua variabel independen yaitu komisaris independen, komite audit, 47 spesialisasi industri auditor dan audit brand name secara simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu integritas laporan keuangan. Sehingga diajukan hipotesis sebagai berikut: H 5 : komisaris independen, komite audit, spesialisasi industri auditor dan audit brand name berpengaruh secara simultan terhadap integritas laporan keuangan. 48

BAB III METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kasualitas, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini menguji pengaruh variabel independen yaitu, mekanisme corporate governance komisaris independen dan komite audit, spesialisasi industri auditor dan audit brand name terhadap variabel dependen, yaitu integritas laporan keuangan. Objek penelitian ini adalah perusahaan di sektor keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. B. Metode Penentuan Sampel Metode yang digunakan peneliti dalam pemilihan sampel penelitian adalah pemilihan sampel bertujuan purposive sampling, dengan teknik berdasarkan pertimbangan judgement sampling. Judgement sampling merupakan tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu yang umumnya disesuaikan dengan tujuan atau masalah peneelitian Indrianto dan Supomo, 2009:131. Dengan metode tersebut sampel dipilih atas dasar kesesuaian karakteristik sampel dengan kriteria pemilihan sampel yang ditentukan. Sampel dipilih atas dasar kriteria sebagai berikut: 49 1. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di sektor keuangan yang listing di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010 - 2014. 2.Perusahaan yang bergerak di sektor keuangan yang menyertakan laporan auditor independen bersamaan dengan laporan keuangan yang telah diaudit pada periode 2010-2014. 3.Perusahaan yang bergerak di sektor keuangan di Bursa Efek Indonesia yang tidak melakukan akuisisi dan merger selama periode 2010-2014 4.Nama Kantor Akuntan Publik yang mengaudit laporan keuangan perusahaan tertera dengan jelas pada laporan keuangan yang dipublikasikan di BEI. 5.Perusahaan memiliki data keuangan yang berkaitan dengan variabel penelitian secara lengkap.

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada yang biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan-laporan penelitian terdahulu Misbahuddin dan Hasan, 2013:21. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip data dokumenter yang dipublikasikan maupun yang tidak Indrianto dan Supomo, 2009:147. Data yang dipakai dalam penelitian ini berupa annual report dan laporan audit dari perusahaan yang bergerak 50 di sektor keuangan yang terdaftar di BEI periode 2010-2014 yang diperoleh dari www.idx.co.id.

D. Metode Analisis Data

Analisis data merupakan suatu proses penyerdahanaan data ke dalam bentuk yang mudah dibaca dan diinterpretasikan. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah teknik analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan cara menganalisa suatu permasalahan yang diwujudkan dengan kuantitatif.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi mengenai suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi standard deviation, maksimum dan minimum Ghozali, 2013:19. Mean digunakan untuk memperkirakan besar rata-rata populasi diperkirakan dalam sampel. Standar deviasi digunakan untuk menilai dispersi rata-rata dari sampel. Maksimum digunakan untuk melihat nilai maksimum dari populasi. Sedangkan minimum digunakan untuk melihat nilai minimum dari nilai populasi. Hal ini perlu dilakukan untuk melihat gambaran keseluruhan dari sampel yang berhasil dikumpulkan dan memenuhi syarat untuk dijadikan sampel penelitian. 2. Uji Asumsi Klasik Sebelum dilakukan pengujian regresi berganda maka perlu dilakukan pengujian asumsi klasik untuk model yang digunakan 51 dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini antara lain melakukan, uji multikolonieritas, uji autokorelasi, uji heteroskidestisitas, dan uji normalitas. a. Uji Multikolonieritas Menurut Ghozali 2013:105, uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas dalam penelitian ini adalah dengan melihat tolerance dan Variance Inflation Factors VIF. Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jika nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yng tinggi karena VIF = 1tolerance. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolonieritas adalah nialai tolerance 0,10 sama dengan nilai VIF 10.

b. Uji Autokorelasi

Uji autokolerasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 52 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Dalam penelitian ini untuk mendeteksi adanya autokorelasi dengan menggunakan uji Run Test. Run test merupakan bagian dari statistik non-parametrik yang dapat juga digunakan untuk menguji apakah antara residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antara residual tidak terdapat korelasi maka dikatakan bahwa residual acak atau random. Run test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak sistematis Ghozali, 2013:120. H = residual res_1 random H A = residual res_1 tidak acak

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah suatu model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. 53 Pendeteksian ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dengan ada tidaknya pola tertentu pada gambar scatterplot. Jika terdapat pola tertentu maka mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas, namun jika tidak terjadi pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2013:139.

d. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel independen dan variabel dependen keduanya mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan Normal Probability Plot P-Plot. Suatu variabel dikatakan normal data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas Ghozali, 2013:163.

3. Koefisien Determinasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Audit Tenure, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Integritas Laporan Keuangan: Studi Empiris Pada Perusahaan Bumn Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

2 17 146

Pengaruh Mekanisme, Corporate Governance, Kualitas Audit dan Ukuran Perusahaan terhadap Integritas Laporan Keuangan (Pada Perusahaan di Sektor Keuangan yang terdaftar di BEI Periode 2010-2012)

2 6 143

ANALISIS PENGARUH TENURE, INDEPENDENSI, MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN

0 4 76

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, AUDIT TENURE, DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015)

4 25 141

PENGARUH FAKTOR GOOD CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN, DAN SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR TERHADAP Pengaruh Faktor Good Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, Dan Spesialisasi Industri Auditor Terhadap Integritas Laporan Keuangan ( Studi Empiris

0 4 13

PENDAHULUAN Pengaruh Faktor Good Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, Dan Spesialisasi Industri Auditor Terhadap Integritas Laporan Keuangan ( Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 - 2014 ).

0 3 8

METODE PENELITIAN Pengaruh Faktor Good Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, Dan Spesialisasi Industri Auditor Terhadap Integritas Laporan Keuangan ( Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 - 2014 ).

0 4 13

ANALISIS PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR, MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, KUALITAS AUDIT DAN MANAJEMEN LABA TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 - 2012)

2 7 7

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur Semua Sektor yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014) - repository perpustakaan

0 0 17

Skripsi Pengaruh Independensi, Mekanisme Corporate Governance, dan Kualitas Audit Terhadap Integritas Laporan Keuangan pada Perusahaan Publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 13