Konservatisme LATAR BELAKANG KELUARGA

21

3. Konservatisme

Prinsip konservatisme merupakan prinsip kehati-hatian dalam pelaporan keuangan dimana perusahaan tidak terburu-buru dalam mengakui dan mengatur aktiva dan laba serta segera mengakui kerugian dan utang yang mempunyai kemungkinan akan terjadi Watts, 2003. Menurut Penman dan Zhang 2002 dalam Untari dan Budiasi 2013 bahwa konservatisme akuntansi merupakan suatu pemilihan metode dan estimasi akuntansi yang menjaga nilai buku dari net assets relatif rendah. Basu 1997 menjelaskan bahwa konservatisme tidak berarti bahwa semua arus kas pendapatan harus diterima sebelum keuntungan diakui, melainkan arus kas tersebut harus diverifikasi terlebih dahulu. Dalam hal ini akuntan dikatakan cenderung memerlukan tingkat verifikasi yang tinggi untuk mengakui kabar baik good news sebagai laba daripada saat mengakui kabar buruk bad news sebagai rugi. Praktik konservatisme terjadi karena standar akuntansi yang berlaku mengizinkan perusahaan untuk memilih metode akuntansi dari kumpulan metode yang dapat diterapkan dalam kondisi yang sama, sehingga perusahaan dapat memilih salah satu metode akuntansi yang dirasa paling tepat Widya, 2004 dalam Jamaan 2008. Setiap metode akuntansi mempunyai tingkat konservatisme yang berbeda. Pemilihan metode akuntansi akan berpengaruh terhadap angka-angka yang disajikan dalam laporan keuangan, baik neraca maupun laporan laba-rugi perusahaan. 22 Praktik akuntansi konservatif akan membebankan biaya mengakui rugi pada periode terjadinya, sebaliknya mengakui pendapatan dan keuntungan apabila benar-benar telah terealisasi, sehingga laba yang dihasilkan akan lebih rendah pada periode bersangkutan dibandingkan apabila perusahaan yang menganut prinsip yang lebih optimis. Apabila periode berikutnya tidak terjadi atau terjadi penurunan biaya, atau pendapatan telah terealisasi maka laba periode berikutnya akan dilaporkan lebih tinggi untuk perusahaan yang menganut prinsip konservatisme. Sehingga laba yang dilaporkan untuk perusahaan yang menganut prinsip konservatisme cenderung lebih berfluktuatif daripada perusahaan yang menganut prinsip akuntansi yang lebih optimis Hendriksen dan Van Breda, 2000 . Pada kenyataanya masih terdapat kontroversi mengenai penerapan akuntansi konservatif. Banyak pendapat yang menyatakan bahwa penerapan konservatif akuntansi bermanfaat tetapi terdapat juga yang menyatakan bahwa penerapan konservatif akan menimbulkan bias dalam laporan keuangan. a. Akuntansi Konservatif Tidak Bermanfaat Meskipun prinsip konservatisme telah diakui dan digunakan sebagai dasar laporan keuangan tetapi masih terdapat keraguan manfaat konservatisme. Hal ini dikarenakan konservatisme dianggap sebagai sistem akuntansi yang bias. Pendapat ini dipicu oleh defenisi akuntansi yang mengakui biaya dan kerugian lebih cepat dan 23 menunda pengakuan pendapatan dan keuntungan, sehingga menilai aktiva lebih rendah dan kewajiaban lebih tinggi Anggraini dan Trisnawati, 2008. Sehingga akan menyebabkan laba periode masa kini menjadi understatement dan menyatakan laba pada periode berikutnya menjadi overstatement. b. Akuntansi Konservatif Bermanfaat Konsep konservatisme tetap disarankan untuk tetap digunakan dalam praktik akuntansi. Hal ini dikarenakan akuntansi konservatif dapat menguntungkan pada saat kontrak dengan pihak-pihak dalam perusahan dengan luar perusahaan. Selain itu penggunaan prinsip konservatisme ini akan meminimalisir asymmetry information yang dilakukan oleh manajemen untuk membesar-besarkan laba. Konservatisme juga berguna untuk mengurangi konflik kepentingan antara manajemen dengan pemegang saham Ahmed et.al, 2000 dalam Dewi, 2003. Konflik kepentingan dapat terjadi jika pemegang saham berusaha mengambil keuntungan melalui pembayaran dividen yang berlebihan. Untuk menghindari konflik manajemen cenderung menggunakan akuntansi yang lebih konservatif.

4. Mekanisme Corporate Governance

Dokumen yang terkait

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Audit Tenure, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Integritas Laporan Keuangan: Studi Empiris Pada Perusahaan Bumn Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

2 17 146

Pengaruh Mekanisme, Corporate Governance, Kualitas Audit dan Ukuran Perusahaan terhadap Integritas Laporan Keuangan (Pada Perusahaan di Sektor Keuangan yang terdaftar di BEI Periode 2010-2012)

2 6 143

ANALISIS PENGARUH TENURE, INDEPENDENSI, MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN

0 4 76

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, AUDIT TENURE, DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015)

4 25 141

PENGARUH FAKTOR GOOD CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN, DAN SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR TERHADAP Pengaruh Faktor Good Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, Dan Spesialisasi Industri Auditor Terhadap Integritas Laporan Keuangan ( Studi Empiris

0 4 13

PENDAHULUAN Pengaruh Faktor Good Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, Dan Spesialisasi Industri Auditor Terhadap Integritas Laporan Keuangan ( Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 - 2014 ).

0 3 8

METODE PENELITIAN Pengaruh Faktor Good Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, Dan Spesialisasi Industri Auditor Terhadap Integritas Laporan Keuangan ( Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 - 2014 ).

0 4 13

ANALISIS PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR, MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, KUALITAS AUDIT DAN MANAJEMEN LABA TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 - 2012)

2 7 7

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur Semua Sektor yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014) - repository perpustakaan

0 0 17

Skripsi Pengaruh Independensi, Mekanisme Corporate Governance, dan Kualitas Audit Terhadap Integritas Laporan Keuangan pada Perusahaan Publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 13