41
D. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis
1. Komisaris Independen dan Integritas Laporan Keuangan
Komisaris independen dalam suatu perusahaan dapat menjadi penengah apabila terjadi perselisihan antar internal manajer maupun
antara manajer dengan pemegang saham serta dapat mengawasi arah kebijakan-kebijakan. Selain menjadi perantara antara manajer dengan
pemegang saham, keberadaan komisaris independen dalam suatu perusahaan dapat menjadi penyeimbang dalam pengambilan
keputusan khususnya dalam rangka perlindungan terhadap pemegang saham minoritas dan pihak-pihak lain yang terkait Oktadella dan
Zulaikha, 2010. Keberadaan komisaris independen pada suatu perusahaan dapat
mempengaruhi kecenderungan laporan keuangan yang dihasilkan oleh manajemen lebih berintegritas, karena di dalam perusahaan terdapat
badan yang memonitoring secara langsung dan melindungi pihak- pihak diluar manajemen.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Rozania et.al 2013 yang meneliti variabel mekanisme corporate governance, pergantian
auditor, dan spesialisasi industri auditor terhadap integritas laporan keuangan menyatakan bahwa komisaris independen berpengaruh
terhadap integritas laporan keuangan. Selain itu penelitian yang di
lakukan oleh Jama’an 2008 serta Nicolin dan Sabeni 2013 menyatakan hasil yang sama berkaitan
42 dengan komisaris independen yang berpengaruh terhadap integritas
laporan keuangan. Perusahaan dengan proporsi dewan komisaris independen yang besar memiliki integritas laporan keuangan yang
lebih besar. Berdasarkan temuan empiris dari penelitian terdahulu, maka
hipotesis yang diajukan dalam penelitian mengenai pengaruh komisaris independen terhadap integritas laporan keuangan adalah
sebagai berikut: H
1
: Komisaris independen berpengaruh terhadap integritas laporan
keuangan. 2.
Komite Audit dan Integritas Laporan Keuangan
Komite audit merupakan salah satu komite yang dibentuk oleh dewan direksi dan memiliki peranan penting dalam terciptanya
corporate governance. Komite audit bertugas memonitor dan mengawasi audit laporan keuangan dan memastikan agar standar dan
kebijakan keuangan yang berlaku telah terpenuhi, memeriksa ulang laporan keuangan sudah sesuai dengan standar dan kebijaksanaan
yang berlaku dan konsisten dengan informasi lain yang diketahui oleh anggota komite dan menilai mutu pelayanan dan kewajaran biaya
yang diajukan auditor eksternal Sabeni dan Nicolin, 2013. Sesuai dengan fungsi dan tujuan dibentuknya komite audit, salah
satunya menjadi pengawas terhadap tindakan manajemen yang memungkinkan untuk melakukan manipulasi terhadap laporan
43 keuangan sehingga laporan keuangan yang dihasilkan tidak
menyesatkan dan sesuai dengan praktik akuntansi yang berlaku umum, maka sedikit banyak keberadaan dan efektivitas komite audit
dalam perusahaan berpengaruh terhadap kualitas dan integritas laporan keuangan yang dihasilkan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Nicolin dan Sabeni 2013 bahwa komite audit memiliki pengaruh terhadap terciptanya
integritas laporan keuangan. Penelitian ini didukung dengan penelitian lain seperti, Oktadella dan Zulaikha 2010 dan Rozania,
et.al 2013 yang menyatakan bahwa komite audit memiliki pengaruh untuk menciptakan integritas laporan keuangan. Hal ini dikarenakan
perusahaan dengan anggota komite audit yang banyak memiliki integritas laporan keuangan yang lebih besar.
Berdasarkan temuan empiris dari penelitian terdahulu, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian mengenai pengaruh komite
audit terhadap integritas laporan keuangan adalah sebagai berikut: H
2
: Komite audit berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan 3.
Spesialisasi Industri Auditor dan Integritas Laporan Keuangan
Spesialisasi auditor berkontribusi pada kredibilitas yang diberikan auditor. Pengetahuan yang harus dimilki auditor tidak hanya
pengetahuan mengenai pengauditan dan akuntansi melainkan juga industri perusahaan klien. Kecenderungan perusahaan yang memiliki
risiko tinggi, memaksa auditor untuk memberikan audit yang lebih
44 berkualitas untuk menghindari adanya tuntutan hukum dan
kecurangan atas laporan keuangan. Sehingga, laporan keuangan yang dihasilkan memiliki tingkat keintegritasan yang lebih tinggi Nicolin
dan Sabeni, 2013. Auditor spesialis memiliki pemahaman yang komprehensif
mengenai karakteristik perusahaan sehingga lebih mungkin untuk mendeteksi kekeliruan dan penyimpangan yang terjadi dalam
pelaporan keuangan Wahyuni dan Fitryany, 2008. Kemampuan auditor spesialis untuk memberikan kualitas audit yang lebih baik
berasal dari pengalaman banyaknya perusahaan yang diaudit dalam industri yang sama dan mempelajari praktik-praktik terbaik di suatu
industri. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Jamaan 2008
tentang pengaruh mekanisme corporate governance dan kualitas kantor akuntan publik terhadap integritas laporan keuangan, hasilnya
menunjukan bahwa spesialisasi industri auditor berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Hasil yang sama ditemukan dalam
penelitian Rozania et.al 2013 bahwa spesialisasi industri auditor memberikan kualitas audit yang lebih tinggi karena auditor memiliki
wawasan yang lebih baik pada industri klien, sehingga memudahkan untuk mendeteksi adanya kesalahan dalam penyajian laporan
keuangan dan menghasilkan laporan keuangan yang lebih berintegritas.
45 Namun hasil penelitian yang dilakukan oleh Hardiningsih 2010
dan Nicolin dan Sabeni 2013 menunjukan bahwa spesialisai industri auditor tidak berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan.
Berdasarkan temuan empiris dari penelitian terdahulu, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian mengenai pengaruh
spessialisasi industri auditor terhadap integritas laporan keuangan adalah sebagai berikut:
H
3
: Spesialisasi industri auditor berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan
4. Audit Brand Name dan Integritas Laporan Keuangan