Pengolahan Data dan Analisis Data

korelasional diperoleh dari perhitungan lebih besar atau sama dengan r tabel. Untuk menentukan r hitung didapatkan dari perhitungan dengan rumus teknik korelasi karl pearson dengan menggunakan SPSS. 2. Uji Reliabilitas Setelah melakukan validitas instrumen penelitian, tahap selanjutnya adalah mengukur reliabilitas data dan instrumen penelitian. Menurut Nana Syaodih “realibilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil pengukuran”. 8 Uji reliabilitas hanya dapat dilakukan setelah suatu instrumen telah dipastikan validitasnya. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini untuk menunjukkan tingkat reliabilitas konsistensi internal. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah alpha cronbach. Penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS di dalam menghitung alpha cronbach.

F. Pengolahan Data dan Analisis Data

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, langkah selanjutnya yaitu pengolahan data dan analisis data. Adapun teknik pengolahan data, sebagai berikut: 1. Editing Dalam pengolahan data, yang pertama dilakukan adalah editing dalam tahap ini dilakukan pengecekan terhadap kelengkapan dan kebenaran dalam pengisian angket sehingga terhindar dari kekeliruan atau kesalahan sehingga menghasilkan data yang akurat dan valid. 2. Skoring Skoring merupakan pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan dalam angket. Dalam setiap pertanyaan dalam angket tersebut terdapat 8 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006, Cet. 2, h. 229. 4 empat butir jawaban a, b, c, dan d yang harus dipilih oleh responden. Maka penulis memberikan skor untuk setiap jawaban. Untuk pertanyaan yang mengarah positif adalah skor 4 untuk jawaban a, skor 3 untuk jawaban b, skor 2 untuk jawaban c, dan skor 1 untuk jawaban d. Sedangkan untuk pertanyaan yang mengarah negatif adalah skor 1 untuk jawaban a, skor 2 untuk jawaban b, skor 3 untuk jawaban c, dan skor 4 untuk jawaban d. 3. Tabulasi Tabulasi adalah pekerjaan membuat tabel jawaban-jawaban yang sudah diberi skor kategori jawaban kemudian dimasukkan ke dalam tabel. Setelah data-data diolah, langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Teknis analisis data yaitu penulis berusaha untuk memberikan uraian mengenai hasil penelitian. Untuk mengetahui ada tidaknya minat membaca buku sosiologi terhadap prestasi belajar sosiologi, penulis menggunakan teknik analisis data sebagai berikut: 1. Analisis Deskriptif Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya prosentase jawaban angket dari responden. Rumus yang digunakan ialah: N f p 100 × = f = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya N = Number of Cases jumlah frekuensi atau banyaknya individu p = Angka persentase 2. Analisis Mean Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya mean rata-rata nilai angket minat membaca buku sosiologi dan prestasi belajar pada mata pelajaran sosiologi. Penilaian analisis mean dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2 Penilaian Analisis Mean No Rentang Nilai Kriteria 1 86-100 Sangat baik 2 71-85 Baik 3 60-70 Cukup 4 10-59 Kurang 3. Analisis Korelasi Untuk mencari nilai korelasi antara variabel X dengan variabel Y dan juga mengetahui apakah hubungan kedua variabel tersebut termasuk hubungan yang erat, cukup, lemah, maka penulis menggunakan rumus “r” product moment sebagai berikut: r xy = { } { } 2 2 2 2 . . . . Y Y X X Y X XY Σ − Σ Ν Σ − ΝΣ Σ Σ − Σ Ν Keterangan: r xy : Angka Indeks korelasi Product Moment N : Jumlah individu dalam sampel Σ XY : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y Σ X : Jumlah seluruh skor X Σ Y : Jumlah seluruh skor Y 4. Interpretasi Data Cara memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment yang telah diperoleh dari perhitungan kita dapat memberikan interpretasi. Dalam hubungan ini ada dua macam cara yang ditempuh dalam menginterpretasikan data yang diperoleh, sebagaimana Anas Sudijono sebutkan dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Statistik Pendidikan” yaitu: a. Memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi product moment secara kasar sederhana Dalam memberikan interpretasi secara sederhana terhadap angka indeks korelasi product moment rxy pada umumnya dipergunakan pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut: Tabel 3 Angka Indeks korelasi product moment Besarnya “r” Product Moment Interpretasi 0,00 – 0,20 Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau rendah sehingga korelasi itu diabaikan dianggap tidak ada korelasi antara variabel X dan variabel Y 0,20 – 0,40 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah 0,40 – 0,70 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup 0,70 – 0,90 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi 0,90 – 1,00 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi b. Memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment, dengan jalan berkorealitasi pada tabel nilai “r” product moment. Apabila cara kedua ini yang kita tempuh, maka prosedur yang kita lalui secara berturut-turut adalah sebagai berikut: 1. Merumuskan membuat Hipotesis alternatif Ha dan Hipotesis nihil atau Hipotesis nol Ho. Hipotesis alternatif Ha adalah sebagai berikut: “ada terdapat korelasi positif yang signifikan antara variabel X dan variabel Y”. Adapun rumusan Hipotesis nihilnya Ho adalah sebagai berikut: “tidak ada tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara variabel X dan variabel Y”. 2. Menguji kebenarankepalsuan dari hipotesis yang telah kita ajukan, dengan jalan memperbandingkan besarnya “r” yang telah diperoleh dalam proses perhitungan atau “r” observasi ro dengan besarnya “r” yang tercantum dalam tabel nilai “r” product moment rt, dengan terlebih dahulu mencari derajat bebasnya db atau degrees of freedom-nya df yang rumusnya adalah sebagai berikut: df = N-nr df = degrees of freedom N = Number of Cases Nr = banyaknya variabel yang dikorelasikan Dengan diperolehnya db atau df maka dapat dicari besarnya “r” yang tercantum dalam tabel nilai “r” Product Moment, baik pada taraf signifikansi 5 maupun pada taraf dignifikansi 1. Jika ro sama dengan atau lebih besar daripada rt maka Hipotesis alternatif Ha disetujui atau diterima atau terbukti kebenarannya. Berarti memang benar antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi positif atau korelasi negatif yang signifikan. Sebaliknya, Hipotesis nihil Ho tidak dapat disetujui atau tidak dapat diterima atau tidak terbukti kebenarannya. Ini berarti bahwa Hipotesis nihil yang menyatakan tidak adanya korelasi antara variabel X dan variabel Y itu salah. 9 9 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan,Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006 h. 193-195. Untuk mencari kontribusi variabel X terhadap variabel Y, penulis menggunakan rumus sebagai berikut: KD = r ² x 100 Keterangan: KD = Koefisien Determination kontribusi variabel X terhadap variabel Y r = Koefisien Korelasi antara variabel X dan Variabel Y.

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Profil SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

1. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan merupakan penjelmaan reinkarnasi dari SMA Negeri Cireundeu yang pernah berdiri berdasarkan SK Kepala Kantor Wilayah Depdikbud Propinsi Jawa Barat Tahun 1986. Namun karena ketiadaan lahan, maka SMA Cireundeu menghilang dan sebagai gantinya berdiri SMA Negeri 2 Ciputat di Komplek Pamulang Permai II. Namun karena status wilayah Pamulang yang semula berupa Kemantren berubah menjadi Kecamatan, maka nama SMA Negeri 2 Ciputat berubah menjadi SMA Negeri 1 Pamulang. Akhirnya pada tahun 2006 niat masyarakat Cireundeu dan sekitarnya untuk memiliki SMA Negeri akhirnya tercapai juga setelah berdirinya SMA Negeri 3 Ciputat pada tanggal 26 April 2006 berdasarkan SK Bupati Tangerang Nomor 421Kep.134-Huk2006, dan sekarang telah berganti nama menjadi SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan berdasarkan Perwal No.10 Tahun 2009. Masyarakat di Ciputat Timur termasuk suku bangsa Betawi dan secara kultural berbudaya dan berdialek bahasa khas Betawi. Sejak tahun 1974 wilayah Ciputat sekarang Ciputat Timur dimasukan ke dalam bagian dari wilayah Kabupaten Tangerang. Namun, sejak berdirinya Kota Tangerang