Indikator Prestasi Belajar Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar

tertentu pula pada manusia, khususnya manusia yang berada pada bangku sekolah. Menurut Zainal Arifin terdapat beberapa fungsi prestasi belajar antara lain: a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik. b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari institusi pendidikan. e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap kecerdasan anak didik. 22

2. Indikator Prestasi Belajar

Prestasi belajar siswa memiliki indikator-indikator tertentu, indikator yang dapat dijadikan tolak ukur dalam menyatakan bahwa proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil apabila daya serap terhadap materi pelajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individu atau kelompok, dan perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran atau tujuan instruksional khusus telah dicapai siswa, baik individu atau kelompok. Tujuan-tujuan pembelajaran yang dicapai siswa terdiri dari tiga kategori yaitu domain kognitif, afektif, dan psikomotorik. a. Domain Kognitif Domain kognitif ialah domain yang mencakup hal-hal yang berkaitan dengan ingatan recall, pengetahuan dan kemampuan intelektual, serta mempunyai enam aspek yaitu: 1 Knowledge pengetahuan 22 Zainal Arifin, Evaluasi Intruksional Prinsip, Teknik, Prosedur, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1991, Cet. 3, h. 3-4. Kemampuan mengingat recall konsep-konsep yang khusus dan yang umum, metode dan proses serta struktur. 2 Comprehension pamahaman Kemampuan memahami tanpa mengetahui hubungan-hubungannya dengan yang lain, juga tanpa kemampuan mengaplikasikan pemahaman tersebut. 3 Application penerapan Kemampuan menggunakan konsep-konsep abstrak pada objek- objek khusus dan konkrit. Konsep abstrak tersebut bisa berupa ide- ide umum, prosedur prinsip-prinsip teknis, atau teori yang harus diingiat dan diaplikasikan. 4 Analysis analisis Kemampuan memahami dengan jelas hirarki ide-ide dalam suatu unit bahan atau membuat keterangan yang jelas tentang hubungan antara ide yang satu dengan ide yang lainnya. Analisa ini memperjelas bagaimana bahan itu diorganisasikan dan bagaimana masing-masing ide itu berpengaruh. 5 Synthesis sintesis Kemampuan merakit bagian-bagian menjadi satu keutuhan. Kemampuan ini melibatkan proses penyusunan, penggabungan bagian-bagian untuk dijadikan suatu keseluruhan yang semula belum jelas. 6 Evaluation penilaian Kemampuan dalam mempertimbangkan nilai bahan dan metode yang digunakan dalam menyelesaikan suatu problem, baik bersifat kuantitatif dan kualitatif. b. Domain Afektif Domain berkenaan dengan sikap dan nilai. Yaitu bekenaan dengan afeksi atau perasaan seseorang yang di dalamnya terdapat sikap dan nilai. Domain afektif ini mempunyai lima tingkatan yaitu: 1 Receiving penerimaan Pembinaan penerimaan nilai-nilai yang diajarkan dengan kesediaannya menggabungkan diri ke dalam nilai-nilai yang diajarkan tersebut, atau dengan kata lain mengidentikkan dirinya dengan nilai-nilai itu. 2 Responding merespon Pembinaan melalui upaya motivasi agar anak didik mau menerima nilai yang diajarkan. Anak didik tidak hanya menerima nilai, tetapi juga mempunyai daya yang mendorong diri untuk menerima ajaran yang diajarkan kepadanya. 3 Valuing nilai Pembiaan yang tidak terfokus pada penerimaan nilai melainkan juga mampu menilai konsep fenomena, apakah ia buruk atau baik. 4 Organization organisasi Pembinaan untuk mengorganisasikan nilai ke dalam satu sistem, dan menentukan hubungan-hubungan antara nilai-nilai itu, serta menentukkan nilai yang paling dominan untuk diinternalisasikan ke dalam kehidupan yang nyata. 5 Characterization by a value or value complex mengorganisasimempribadian nilai Pembinaan untuk menginternalisasikan nilai sebagai puncak hirarki nilai. Nilai yang tertanam secara konsisten pada sistem di dalam dirinya efektif mengontrol tingkah laku pemiliknya, serta mempengaruhi emosinya. Hal tersebut akan membuat anak didik mempunyai karakteristik unik, karena dasar orientasinya diperhitungkannya berdasarkan rentangan tingkah laku yang luas tetapi tidak terpecah-pecah. Di samping itu, pandangan hidupnya keyakinan mampu menghasilkan kesatuan dan konsistensi dalam berbagai aspek kehidupan. c. Domain Psikomotorik Domain psikomotorik ini tampak dalam bentuk keterampilan skill dan kemampuan bertindak individu. Dalam hal ini adalah kemampuan bertindak siswa dan keterampilannya. Domain ini memiliki tujuh tingkatan, yaitu: 1 Perception persepsi keterampilan persepsi dalam menggunakan organ-organ indera untuk memperoleh petunjuk yang membimbing kegiatan motorik. 2 Set kesiapan Keterampilan kesiapan untuk melakukan kegiatan yang khusus, yang meliputi kesiapan mental, kesiapan fisik maupun kemauan untuk bertindak. 3 Guided response respon terbimbing Keterampilan respon terpimpin dalam melakukan hal-hal yang kompleks. Respon ini meliputi menirukan, spekulasi, trial and error, dsb. Ketetapan dari pelaksanaannya ditentukan oleh instruktur atau oleh kriteria yang sesuai. 4 Mechanism keterampilan mekanisme Keterampilan mekanis merupakan pekerjaan yang menunjukkan bahwa respon yang dipelajari telah menjadi kebiasaan dan gerakan- gerakan dapat dilakukan dengan penuh kepercayaan dan kemahiran, sehingga melahirkan beberapa keterampilan. 5 Complex overt response respon kompleks Keterampilan nyata gerakan motor yang menyangkut penampilan yang sangat terampil dari gerakan motorik, yang memerlukan gerakan kompleks. Kemahiran ditunjukkan dengan cepat, lancar, tepat dan menghasilkan kegiatan motorik yang di dalam koordinasinya tinggi. 6 Adaption adaptasi keterampilan adaptasi yang berkembang dengan baik sekali, sehingga individu dapat mengubah pola gerakannya untuk disesuaikan dengan persyaratan khusus dalam situasi yang bermasalah. 7 Organization organisasi keterampilan organisasi yang menyangkut keterampilan pola-pola gerakan yang baru untuk menyesuaikan dengan situasi yang khusus atau yang bermasalah. Demikian kategori dan tingkatan ketiga dominan, yang merupakan salah satu indikator yang dapat menjadi tolak ukur prestasi belajar seorang siswa. 23

3. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar