disesuaikan dengan persyaratan khusus dalam situasi yang bermasalah.
7 Organization organisasi keterampilan organisasi yang menyangkut keterampilan pola-pola
gerakan yang baru untuk menyesuaikan dengan situasi yang khusus atau yang bermasalah.
Demikian kategori dan tingkatan ketiga dominan, yang merupakan salah satu indikator yang dapat menjadi tolak ukur prestasi belajar seorang
siswa.
23
3. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Setiap siswa di sekolah dapat menunjukkan prestasi yang berbeda dengan siswa lainnya. Perbedaan ini disebabkan oleh adanya faktor-faktor
yang memperngaruhi proses belajar seseorang. Faktor-faktor tersebut dapat digolongkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu.
a. Faktor-faktor internal
Yang tergolong faktor internal yaitu: faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan.
1 Faktor Jasmaniah a. Faktor Kesehatan
Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian- bagiannya bebas dari penyakit. Proses belajar seseorang akan
terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, kurang
darah ataupun ada gangguan-gangguan yang mengurangi fungsi alat inderanya serta tubuhnya. Maka hal ini akan mengganggu
proses belajarnya serta prestasi belajarnya.
23
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2005, Cet. 4, h. 24-27.
b. Cacat Tubuh Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa yang
cacat belajarnya juga terganggu. Jika hal ini terjadi, hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat
bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatannya itu.
2 Faktor Psikologis Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam
faktor psikologis yang mempengaruhi belajar. Faktor-faktor itu adalah: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan
kelelahan. a. Intelegensi
Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi
yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui atau menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif,
mengetahui relasi dan mempelajari dengan cepat. b. Perhatian
Perhatian menurut gazali adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu objek benda atau
hal atau sekelompok objek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap
bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah kebosanan, sehingga ia tidak lagi
suka belajar. c. Minat
Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa
tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.
d. Bakat Bakat menurut Hilgard adalah “the capacity to learn”. Dengan
perkataan lain bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang
nyata sesudah belajar atau berlatih. Jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya
lebih baik karena ia senang belajar dan pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajarnya itu.
e. Motif Dalam proses belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat
mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik atau padanya mempunyai motif untuk berfikir dan memusatkan perhatian,
merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan atau menunjang belajar.
f. Kematangan Kematangan adalah suatu tingkat dalam pertumbuhan seseorang,
di mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Kematangan belum berarti anak dapat
melaksanakan kegiatan secara terus-menerus, untuk itu diperlukan latihan-latihan dan pelajaran. Dengan kata lain anak yang sudah
siap matang belum dapat melaksanakan kecakapannya sebelum belajar. Belajarnya akan lebih berhasil jika anak sudah siap
matang. Jadi kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar.
g. Kesiapan Kesiapan adalah kesediaan untuk member respon atau bereaksi.
Kesediaan itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti
kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan
padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik.
3 Faktor Kelelahan Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan
tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani bersifat psikis.
Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan
jasmani terjadi karena kekacauan substansi sisa pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah tidakkurang lancar pada bagian-bagian
tertentu. Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan
kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Kelelahan rohani dapat terjadi terus- menerus
memikirkan masalah yang dianggap berat tanpa istirahat, menghadapi hal-hal yang selalu samakonstan tanpa ada variasi, dan
mengerjakan sesuatu karena terpakasa dan tidak sesuai dengan bakat, minat dan perhatiannya.
Kelelahan itu dapat mempengaruhi proses belajar dan hasil belajarnya. Agar siswa dapat belajar dengan baik haruslah
menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya.
24
Dari uraian tersebut jelas terlihat bahwa prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh faktor internal siswa. Dengan kata lain faktor tersebut
semua berada pada diri siswa itu sendiri, dan dapat mempengaruhi prestasi belajarnya.
24
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003, Cet. 4, h. 54-59.
b. Faktor Eksternal