Cara Penilaian Prestasi Belajar

25 a. Tujuan pengajaran remidial b.Materi pengajaran remedial c. Metode pengajaran remedial d.Alokasi waktu pengajaran remedial e. Evaluasi kemajuan siswa setelah mengikuti program pengajaran remedial. 4 Melaksanakan program perbaikkan Tempat penyelenggaraannya bisa dilakukan di mana saja, asal tempat itu memunginkan siswa klien siswa yang membutuhkan bantuan memusatkan perhatiannya terhadap proses pengajaran remedial tersebut. Namun patut dipertimbangkan oleh guru pembimbing kemungkinan digunakannya ruang bimbingan dan penyuluhan yang tersedia disekolah dalam rangka mendayagunakan ruang BP tersebut. 34 Alisuf Sabri menambahkan sedikit tentang cara mengatasi kesulitan belajar yaitu: a. Mengidentifikasi adanya kesulitan belajar. b. Menela’ah atau menetapkan status siswa. c. Memperkirakan sebab terjadinya kesulitan belajar. d. Mengadakan perbaikan. 35 Berdasarkan penjelasan tersebut dapat penulis simpulkan bahwa kesulitan belajar bukan berarti bermasalahnya seluruh faktor yang mempengaruhi belajar pada siswa, tetapi bisa jadi yang bermasalah hanya satu atau beberapa faktor saja. Misalnya anak yang memiliki intelegensi yang tinggi bisa menajadi anak yang tidak berprestasi di bidang akademiknya jika lingkungannya tidak mendukung.

4. Cara Penilaian Prestasi Belajar

Prestasi belajar siswa dapat diukur dan dinilai melalui berbagai macam alat evaluasi yang beragam. Peneliti akan menguraikan sebagai berikut: 34 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan……., h. 178 35 M. Aliusuf Sabri, Psikologi Pendidikan…………., h. 90- 91 26 1 Jenis alat evaluasi a. Teknik non tes Teknik non tes terdiri dari beberapa bentuk yaitu skala likert, kuisionerangket, daftar cocok, wawancara, pengamatan dari riwayat hidup. b. Teknik tes Berdasarkan kegunaan untuk mengukur prestasi siswa terdiri dari 3 macam yaitu: diagnostik, formatif dan sumatif tes diagnostik ialah pemeriksaan untuk menemukan bantuan yang tepat kepada obyek dalam hal ini siswa, tes formatif ialah tes yang diterapkan setelah mengikuti suatu program tertentu, tes dapat berbentuk ulangan harian. Adapun tes sumatif ialah tes yang dilakukan pada akhir pokok bahasan, tes ini berbentuk ulangan umum. 36 2 Bentuk- bentuk tes berdasarkan ranahnya a. Ranah kognitif Bentuk tes dalam ranah ini terdiri dari dua yaitu tes tertulis dan tidak tertulis. Tes tertulis terdiri dari dua macam yaitu tes subyektif pada umumnya berbentuk esai uraian dan tes obyektif berbentuk benar salah, pilihan ganda dan menjodohkan. b. Ranah afektif Dapat berbentuk skala likert pernyataan yang diikuti oleh 5 respon yang menunjukkan tingkatan, skala pilihan ganda, skala thurstone jawaban yang menunjukkan tingkat, skala Guttman ¾ pernyataan yang masing- masing harus dijawab ya atau tidak. 37 c. Ranah psikomotorik Berupa matriks yang menggunakan tabel kebawah menyatakan perincian aspek bagian keterampilan yang akan diukur sedangkan kekanan skor yang dapat dicapai. 36 Suharsimin Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2006, cet-6, h. 25-41. 37 Suharsimin Arikunto, Dasar-dasar…………, h. 162-182. 27 Alat evaluasi yang tersebut diatas dapat dipergunkan oleh para guru sesuai dengan kebutuhan untuk memudahkan pengukuran dan penilaian prestasi belajar siswa. Serta dapat diketahui bahwa setiap ranah dapat dievaluasi dengan beberapa bentuk tes atau non tes yang sesuai dengan kebutuhan.

5. Indikator Prestasi Belajar