B. Pelaksanaan Bimbingan Karir Dalam Meningkatkan Prestasi Kerja Karyawan
1. Pembimbing
Secara akademis pembimbing harus memiliki wawasan ilmu pengetahuan yang luas, serta mempunyai kemampuan dalam bidangnya dan dalam melayani
berbagai permasalahan dari staffnya sesuai dengan kondisi yang berkembang, baik di Rumah Sakit maupun masyarakat.
Dengan demikian setiap pembimbing diupayakan memiliki kualifikasi strata pendidikan yang memadai dan pengalaman yang luas. Jadi dari segi
professional setiap pembimbing mempunyai kompetensi yang seimbang antara teoritik dan praktik.
Persyaratan formal akademik dalam bentuk teoritik dan kemampuan praktik belumlah cukup, tetapi harus pula dilengkapi dengan persyaratan-
persyaratan yang lainnya seperti motivasi, kemampuan berempati, berkomunikasi dengan baik, kemampuan berimprovisasi dan lain-lain.
Dan dalam hal ini pembimbing terutama di RSKO meliputi Direktur Utama, Pimpinan-pimpinan Instalasi atau para trainer dari instansi-instansi
lainnya yang bekerjasama dengan RSKO dalam memberikan bimbingan karir kepada karyawan. Dan yang dimaksud disini ialah para pimpinan Rumah Sakit
Ketergantungan Obat yang memberikan bimbingan karir kepada staff bawahannya masing-masing. Adapun nama-nama pembimbing yang dimaksud disini ialah
Sofiyan Maulana, S.Sos Kepala Subag. Tata Usaha Kepegawaian, dr. Vivi Octavia Lubis Kepala Instalasi Pendidikan dan Penelitian, dan dr. Carlamia
HL,SpKj Kepala Instalasi Rehabilitasi.
2. Terbimbing
Ialah seseorang yang mendapatkan bimbingan, pengarahan dan pembinaan untuk lebih meningkatkan prestasi kerjanya. Dan terbimbing ini masih
membutuhkan sekali pengarahan, pembinaan dan bimbingan dari pembimbing. Dan dalam meningkatkan prestasi kerja karyawan tidak cukup dengan adanya
bimbingan karir saja baik berupa pendidikan, pelatihan dalam bentuk keterampilan atau pembinaan skill saja, akan tetapi juga dengan pemenuhan
kebutuhan dan hak-hak karyawan juga dapat meningkatkan prestasi kerjanya. Adapun terbimbing di sini ialah Karim Pegawai diklit, dan Marwan Pegawai
Instalasi Rehabilitasi.
3. Tujuan Bimbingan